Berita Tulungagung
Pamit Ambil Mainan tak Kunjung Kembali, Sang Ibu Histeris Temukan Anak Tenggelam di Kolam Ikan
Namun setelah lama ditunggu, AKP tidak kunjung kembali masuk rumah, CS yang tidak melihat AKP kembali berusaha mencarinya namun tidak ketemu
Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - AKP, anak laki-laki berusia 2 tahun asal Kecamatan Rejotangan tewas tenggelam di kolam ikan, Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Korban meninggal di kolam ikan yang ada di belakang rumahnya.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, mengatakan sebelumnya korban bersama ibunya, CS (28).
"Saat itu korban ini bilang sama ibunya, mau ambil mainan di belakang rumah," terang Anshori.
Orang tuanya mengiyakan permintaan AKP tanpa mengawasinya.
Namun setelah lama ditunggu, AKP tidak kunjung kembali masuk rumah.
CS yang tidak melihat AKP kembali berusaha mencarinya namun tidak ketemu.
Baca juga: Nasib Naas Pemuda di Tulungagung, Alami Kecelakaan Dua Kali Tewas di TKP, Ini Kronologinya
Kumpulan Berita Lainnya seputar Tulungagung
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
"Ibu korban sudah menanyakan ke tetangga, tapi tidak ada yang melihat korban. Akhirnya ada tetangga yang ikut mencari," sambung Anshori.
Seorang warga bernama YS (16) yang mencari ke kolam, menemukan tubuh AKP.
Saat itu YS segera mengangkat AKP dari kolam.
Namun saat itu bocah menggemaskan ini sudah dalam keadaan tak bernafas.
"Korban sempat dibawa ke Puskesmas Rejotangan, namun dinyatakan sudah meninggal dunia," ungkap Anshori.
Petugas medis bersama anggota Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung sempat memeriksa tubuh korban.
Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Diduga korban tewas karena kesulitan bernafas dan kehabisan oksigen saat di air.
"Keluarga menerima kejadian ini sebagai kecelakaan, dan menolak autopsi jenazah," pungkas Anshori.
Anak ke-5 Yang Jadi Korban
AKP adalah anak ke-5 yang tewas tenggelam di kolam ikan di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Sebelumnya ada tiga anak asal Kecamatan Rejotangan yang juga menjadi korban, yaitu AF (4), ZA (4), dan US (4).
Lalu ada satu anak asal Kecamatan Kalidawir juga tewas di kolam ikan, yaitu ADB (11).
Selain lima anak tersebut, ada empat lansia yang tewas di kolam ikan.
Mereka adalah IT (72), JAS (77) dan SY (62) asal Kecamatan Ngunut, serta SA (55) asal Kecamatan Rejotangan.
Angka kematian akibat kecebur di kolam ikan ini saat ini lebih tinggi dibanding tahun 2021.
Tahun lalu tercatat ada tujuh orang korban, terdiri dari enam anak-anak dan satu lansia.
Tingginya angka kematian di kolam ikan ini tidak lepas dari status Kabupaten Tulungagung sebagai sentra perikanan darat, baik ikan konsumsi maupun ikan hias.
Banyak kolam ikan yang dibuat tidak jauh dari permukiman warga, bahkan di antara rumah-rumah warga.
Sayangnya kolam-kolam ini tidak dilengkapi pengaman yang memadai.
Korban rata-rata adalah anak yang lepas dari pengawasan, dan para lansia yang punya keterbatasan fisik.