Berita Internasional

Nasib Politikus Israel yang Berani Interupsi Pidato Donald Trump, Tuntut Netanyahu Diperiksa

Inilah nasib terkini politikus Israel yang berani interupsi pidato Donald Trump.   Dia juga menuntut Netanyahu ikut diperiksa.

Editor: Januar
Foto Tangkapan Layar
POLITISI ISRAEL DISERET - Politisi Israel diseret petugas keamanan ke luar ruang sidang setelah menginterupsi Presiden AS Donald Trump yang sedang berpidato. /Youtube: i24NEWS English 

TRIBUNMADURA.COM- Inilah nasib terkini politikus Israel yang berani interupsi pidato Donald Trump.
 
Dia juga menuntut Netanyahu ikut diperiksa.
 
Dilansir dari Tribunnews, seorang politikus sayap kiri Israel menginterupsi dengan keras Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat tengah berpidato di parlemen Israel, Senin (13/10/2025).

Dia tak sempat berbicara panjang.

Tak butuh waktu lama, beberapa petugas keamanan langsung menyeret anggota parlemen itu meninggalkan ruang sidang.

Ofer Cassif nama anggota parlemen itu.

Dia berasal dari Partai Hadash yang berhaluan kiri ekstrem.

Tidak langsung jelas apa yang diteriakkan Cassif.

Karena dia tak sempat berbicara setelah digiring paksa keluar oleh petugas keamanan.

Dia disambut sorak sorai mayoritas anggota parlemen Israel yang sebelumnya memberikan tepuk tangan meriah kepada Trump.

Apa yang Ingin Disampaikan Cassif?

Cassif membagikan postingan panjang  di X  menjelang kedatangan Trump, yang mengecam kunjungan presiden AS tersebut ke Israel.

"Hari ini, Trump tiba di Knesset untuk menyampaikan pidato kemenangan, yang pastinya penuh dengan kemegahan diri dan kebohongan," tulisnya pada hari Senin.

“Dengan dukungan penuhnya terhadap pemerintahan yang kejam, ia tidak hanya memungkinkan berlanjutnya genosida tetapi juga penelantaran terus-menerus terhadap mereka yang diculik,” tulis Cassif.

“Jangan berterima kasih padanya: ejek dia!” ujar Cassif.

Cassif sebelumnya dilarang dari aktivitas parlemen selama dua bulan pada bulan Juli setelah mengkritik tindakan pasukan Israel yang memerangi Hamas di Gaza.

"Dia juga menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diselidiki atas kejahatan perang oleh Mahkamah Kriminal Internasional," demikian  Times of Israel melaporkan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved