Berita Pamekasan
Pelaku Gendam Resahkan Warga Pamekasan Diamankan, Tipu 5 Korban, Mengaku Sebagai Orang Pintar
Tersangka yang mengaku sudah lima kali beraksi dengan membawa kabur sejumlah perhiasan emas milik korban di wilayah Pamekasan
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Pelaku gendam, yang berdalih bisa membantu melariskan dagangan, AR (37), warga Dusun Rembang, Desa Pragaan Daja, Kecamatan Pragaan Sumenep, yang belakangan meresahkan warga Pamekasan, akhirnya ditangkap aparat Polres Pamekasan, Selasa (17/5/2022), pukul 11.30.
Tersangka yang mengaku sudah lima kali beraksi dengan membawa kabur sejumlah perhiasan emas milik korban di wilayah Pamekasan, ditangkap di kawasan Pasar Palengaan, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, ketika tersangka hendak menggendam calon korbannya.
Namun dari sejumlah perhiasan emas dan uang yang dibawa kabur tersangka, polisi hanya berhasil menyita barang bukti, berupa sebungkus rokok, sebuah masker, sebotol minyak wangi, satu lembar kuitansi pembelian kalung 95 karat, berat 10.170 gram dengan harga Rp 5.329.000 dan satu unit sepda motor Honda Vario 125 CC, nopol M 4370 TU, yang digunakan tersangka untuk beraksi.
Kapolres Pamekasan, AKBP Rogib Triyanto, Selasa (17/5/2022), mengatakan, penangkapan tersangka ini setelah petugas menerima sejumlah laporan warga yang menjadi korban gendam dengan menyebutkan ciri-ciri, berikut sepeda motor yang dikendarai tersangka.
Dikatakan, dari lima korban yang diperdayai tersangka, korban pertama menimpa Ny Adnati, penjual nasi goreng di Jl Teja Pamekasan, Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan. Pada Sabtu, 24 April 2022, sekitar pukul 20.00, ketika warung nasi lagi sepi, tersangka AR sendirian datang ke warung ditemui Ny Adnati dan suaminya Dul Mukmin, warga Dusun Tengah, Desa Talangoh, Kecamatan Proppo.
Baca juga: Kesal Karena Diperingati Karena Sound System, Ini Pengakuan Adik Habisi Nyawa Kakak di Pamekasan
Kumpulan Berita Lainnya seputar Pamekasan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Saat itu, tersangka terlibat pembicaraan dengan Ny Adnati dan Dul Mukmin. Kepada penjual nasi goreng, tersangka mengaku orang pintar sudah banyak nolong orang membantu melariskan dagangannya. Namun Dul Mukmin tak begitu mendengarkan. Malah Dul Mukmin, buru-buru pamit pulang ke rumahnya karena ada keperluan.
Mengetahui Dul Mukmin, pulang, tersangka mulai bercerita dan meyakinkan Ny Adnati, jika dagangannya ingin laris manis, ia bersedia membantu. Syaratnya mudah, hanya menyediakan perhiasan emas untuk didoain di dalam warung.
Merasa yakin dengan ucapan tersangka, korban yang sudah dirasuki gendam tidak sadar. Korban meminta kedua anting korban dan korban menuruti. Tetapi setelah kedua anting korban diserahkan, tersangka mengembalikan lagi dengan alasan antingnya terlalu kecil, tak mampu menarik pelanggan.
Lalu tersangka meminta perhiasan kalung yang dipakai korban senilai Rp 10 juta dan uang Rp 150.000, agar diserahkan kepadanya. Waktu itu, pelaku pura-pura merapal doa sambil menggenggam kalung korban. “Namun sekitar 15 kemudian, setelah pelaku kabur membawa perhiasan kalungnya, korban tersadar dan menangis sesenggukan. Suami korban yang datang kaget melihat istrinya menangis,” ujar Kapolres Rogib Triyanto.
Selanjutnya kata kapolres, korban berikutnya menimpa warug soto dan rujak, milik Gentar, warga Desa Banyubulu, Kecamatan Proppo, tersangka mendapatkan sepasang perhiasan giwang emas. Begitu juga di warung kopi di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo. Kemudian warung bakso Seli, di Desa Kadur, Kecamatan Kadur, berupa cincin emas.
Selain itu, korban lainnya, Rosidar, toko peracangan di Jl Pintu Gerbang, Kelurahan Bugih, Pamekasan, berupa cincin emas. Penjual es teler di pinggir jalan Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, mengambil uang Rp 300.000. Dan korban ke lima, penjahit baju, di Jl Pintu Gerbang, Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, mengambil 2 cincin emas.
Kepada kapolres, tersangka AR, mengaku seluruh perhiasan emas hasil dari menipu dengan cara menggendam korban, sudah dijual dan uangnya habis untuk keperluan sehari-hari.
Ketika tersangka ditanya dari mana mendapatkan ilmu gendam, tersangka AR hanya terdiam tak mau menjawab. “Bisa jadi jumlah korban tak hanya lima dan bisa bertambah. Karena itu, bila ada warga yang merasa kena gendam pelaku, segera melapor,” kata kapolres.