Berita Pamekasan

FRPB Pamekasan Berikan Layanan Penyemprotan Desinfektan Gratis di Kandang, Antisipasi PMK

Penyemprotan kandang sapi yang digagas FRPB Pamekasan tanpa dipungut biaya sepersenpun ini, menggunakan desinfektan

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
Tim Forum Relawan Penanggulanan Bencana Pamekasan, saat menyemprot kandang sapi milik warga, di Desa Pamaroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Jumat (20/5/2022). 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Meski sampai saat ini di Pamekasan, masih belum ditemukan adanya tanda-tanda menyebarnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak piaraan, namun para sukarelawan yang bergerak di Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, sejak beberapa hari ini melakukan penyemprotan sejumlah kandang sapi milik warga di beberapa desa di Pamekasan.

Penyemprotan kandang sapi yang digagas FRPB Pamekasan tanpa dipungut biaya sepersenpun ini, menggunakan desinfektan yang selama ini digunakan FRPB untuk pencegahan Covid-19, namun  komposisinya sudah disesuaikan dan dijamin tidak berbahaya bagi hewan ternak.

Namun walau penyemprotan ini dikhususkan untuk kandang sapi dan sekitar kandang, termasuk kandang sapi yang baru dibuat, tim FRPB dalam bergerak ke lapangan membawa peralatan lengkap sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP).

Ketua FRPB Pamekasan, Budi Cahyono, kepada Surya, Jumat (20/5/2022) mengatakan, untuk memberikan layanan penyemprotan kandang sapi, pihak FRPB Pamekasan menerjunkan semua anggotanya sebanyak 22 orang dengan empat armada.

Tindakan penyemprotan yang sudah dilakukan sejak beberapa hari ini, dalam sehari melayani penyemprotan antara 5 hingga 15 kandang. “Apa yang kami lakukan ini, semata-mata kami hanya ingin membantu warga pemilik hewan ternak, agar jangan sampai piaraannya terkena virus,” kata Budi Cahyono.

Baca juga: Bupati Baddrut Tamam Lantik 72 Kades Terpilih, Ajak Kolaborasi Bangun Kemajuan Kabupaten Pamekasan

Kumpulan Berita Lainnya seputar Pamekasan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Menurut Budi, langkah yang dilakukan FRPB ini mendapat banyak tanggapan positif dari warga pemilik sapi. Pihaknya memberitahu jika FRPB membantu melakukan penyemprotan terhadap kandang sapi lewat media sosial. Seperti Facebook, Whatsapp, Instagram dan twiter.

Diakui, permintaan masyarakat terhadap penyemprotan kandang sapi ini cukup banyak. Sehingga untuk melayani permintaannya, pihaknya menjadwal, karena kemampuan personil terbatas. “Mengenai dana yang kami gunakan, kami ada uang operasional tapi tidak banyak. Kekurangannya dibantu teman-teman relawan, yang kebetulan memiki kemampuan finansial yang disumbangkan untuk kegiatan ini,” kata Budi.

Ditegaskan, selain melakukan penyemprotan, pihaknya juga memberikan sosialisasi mengenai pentingnya kebersihan kandang sapi. Juga menyangkut PMK pada sapi dengan ciri-ciri, seperti air liur sapi berlebih. Terdapat luka pada kuku. Sapi lemas dan sulit berdiri, serta kemana peterna harus melapor, bila mendapatkan piaran ternaknya mengalami gejala seperti itu.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan), Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Pamekasan, Slamet Budiharsono, yang dihubungi sampai saat ini di Pamekasan masih belum mendapatkan sapi yang memiliki gejala terkena PMK.

Diungkapkan, pihaknya terus bergerak ke lapangan, baik melakukan pengawasan ke pasar-pasar hewan, juga sosialisai ke warga dan kelompok tani pemilik binatang piaraan. “Kami berterima kasih kepada teman-teman relawan FRPB, telah membantu untuk melakukan pencegahan munculnya PMK lewat penyemprotan kandang sapi milik warga. Ini semua demi kebaikan bersama,” kata Slamet Budiharsono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved