Berita Pamekasan

Posisi Petani Tak Untung, Kebutuhan Pabrik Hanya Separuh dari Tahun Lalu, Cuaca Juga Tak Menentu

Pada 2022 ini, empat dari tujuh pabrik rokok itu, sudah memutuskan membutuhkan sebanyak 6.500 ton tembakau Pamekasan.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
Seorang petani sedang melintas di bibir lahan tembakau yang tergenang air hujan, di Desa Konang, Kecamatan Galis, Pamekasan, Jumat (17/6/2022). 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Petani tembakau di Pamekasan kini benar-benar berada di kondisi yang tidak menguntungkan.

Selain cuaca tidak bersahabat, juga kebutuhan pabrik rokok besar terhadap tembakau Pamekasan, jumlahnya tidak sampai separuh dari kebutuhan tembakau pada 2021.

Ini berdasarkan penjelasan empat dari tujuh pabrik rokok raksasa yang selama ini melakukan pembelian tembakau Pamekasan. Pada 2022 ini, empat dari tujuh pabrik rokok itu, sudah memutuskan membutuhkan sebanyak 6.500 ton tembakau Pamekasan.

Sementara tiga pabrik rokok lainnya, masih belum memberikan gambaran. Mengenai kebutuhan tembakau, akan diinformasikan lewat surat ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Pamekasan.

 

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Perlindungan Disperindag Pamekasan, Imam Hidajat, kepada Surya, Jumat (17/6/2022) mengatakan, beberapa hari lalu, disperdindag mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari pabrikan di Surabaya. Di antaranya kuasa pembelian rokok Sampoerna, yakni PT Sadana dan PT Aliance One Indonesia (AOI). Kemudian PT Djarum, PT Wismilak Ini Makmur Tbk, PT Gudang Garam, PT Nojorono dan rokok Grendel.

 

“Pertemuan yang kami gelar kemarin itu untuk menyerap informasi dari pabrik rokok berapa kebutuhan tembakau Pamekasan tahun ini. Ini penting bagi kami untuk disampaikan kepada petani. Walau kebutuhan tembakau yang disampaikan empat pabrik masih sifatnya sementara, namun sudah bisa diperikirakan, kebutuhan pabrik tahun ini  lebih kecil dari tahun sebelumnya,” ujar Imam.

 

Menurut Imam, dalam pertemuan dengan pabrik rokok yang digagas disperindag itu, dihadiri Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan,  Komisi II DPRD Pamekasan, perwakilan asosiasi petani tembakau, Badan Silaturrahim Ulama Madura (Basra).

 

Imam mengakui, hingga pertengahan Juni ini, banyak petani tembakau yang masih belum menanam tembakau, terutama di daerah pegunungan. Namun di kawasan tegal dan sawah, ia sudah terlihat hamparan tanaman tembakau. Kondisi ini, lantaran cuaca yang tidak menentu, masih sering hujan yang berpengaruh terhadap kualitas tembakau.

 

Diungkapkan, pada 2021 lalu rencana kebutuhan tujuh pabrik terhadap tembakau Pamekasan, sebanyak 14.000 ton. Sementara hasil produksi tembakau se Pamekasan sebanyak 19.000 ton. Namun, tembakau petani yang terserap di kala itu sebanyak 18.000 ribu ton. “Alhamdulillah, tahun kemarin tembakau petani Pamekasan yang terserap melebihi target, karena cuaca di tahun kemarin benar-benar mendukung,” kata Imam.

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved