Berita Sampang
Kontingen Sampang di Klasemen Dasar Porprov, DPRD Bantah Minimnya Anggaran Jadi Pemicu
Evaluasi KONI Sampang mengklaim minimnya anggaran menjadi salah satu penyebab karena menghambat dalam proses persiapan bertanding
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TrihunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Perolehan klasemen paling rendah dalam perhelatan Porprov Jatim VII tahun ini yang didapat oleh Kontingen Kabupaten Sampang, Madura menjadi perhatian khusus bagi DPRD setempat.
Terbukti, Komisi IV DPRD Sampang memanggil anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sampang beserta Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) setempat, Selasa (5/7/2022) siang.
Dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat komisi tersebut, membahas tentang sejumlah faktor kendala yang membuat Kontingen Sampang berada di peringkat terbawah dengan nomor 38.
Alhasil, dalam evaluasi tersebut KONI Sampang mengklaim minimnya anggaran menjadi salah satu penyebab karena menghambat dalam proses persiapan bertanding di ajang Porprov Jatim VII.
Baca juga: Kontingen Sampang Duduk Diklasemen Terakhir di Ajang Porprov Jatim Ke-VII 2022
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Akan tetapi hal itu dibantah oleh pihak legislatif lantaran anggaran bukan sepenuhnya menjadi pemicu, melainkan kemauan juara yang harus diutamakan.
"Jadi permasalahan dana kecil, saya rasa tidak, artinya percuma jika dana besar tapi tidak memiliki kemauan," kata Ketua Komisi IV DPRD Sampang Musaddaq Chalili.
Menurutnya, ada tiga dasar yang harus tertanam dalam diri saat menghadapi segala event, pertama adalah kemauan, sarana dan prasarana, serta lingkungan.
"Ke tiga dasar ini harus digayung bersama untuk mencapai hasil yang baik," tandasnya.
Sementara, Ketua KONI Sampang, Abd. Wasik menyampaikan jika anggaran yang dimilikinya tahun ini senilai Rp. 1,7 miliar dan kondisinya paling buncit dibandingkan dengan kabupaten atau daerah lainnya se Jawa Timur.
Menurutnya, awalnya KONI Sampang mengajukan anggaran senilai Rp. 7 miliar dengan jargon atau target dapat meraih klasemen 20 besar di Porprov Jatim VII.
Namun, nyatanya anggaran jauh dari harapan, sehingga capaian tersebut sedikit ada hambatan karena metode yang sudah di rencanakan tidak bisa terlaksana karena kekurangan anggaran.
"Bukan berarti kita menyalahkan anggaran, tapi pada intinya anggaran yang sudah diberikan oleh pemerintah daerah digunakan secara berimbang sesuai metode yang dilakukan," ujarnya.
Dijelaskan, dalam persiapan untuk bertanding di Porprov Jatim perlu mendatangkan pelatih profesional, namun dengan minimnya anggaran hanya mampu menyewa konsultan dari Unisa atau Tim 10.
"Kampuan dari atlet, pelatih maupun official juga menentukan dari hasil, Saya dari awal menyatakan bahwa latihan yang betul-betul maksimal juga akan mendapatkan hasil yang maksimal," tandasnya.