Berita Sampang

Wabah Cacar Menyebar di Sampang Membuat Petani Resah, Menyerang Tanaman Cabai Hingga Tak Berkutik

Saat panen, Musaddad harus memilah untuk memisahkan cabai yang terserang cacar ataupun tidak. Untuk cabai yang tidak terkena cacar otomatis dijual

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Petani cabai menunjukkan kondisi cabai yang terkena penyakit cacar 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama


TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Penyakit cacar yang menyerang tanaman cabai di Kabupaten Sampang, Madura semakin meluas, Selasa (12/7/2022).


Sebelumnya penyakit tersebut menyerang tanaman cabai milik petani di Kecamatan Camplong.


Hingga saat ini merembet ke tanaman cabai milik petani di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.

Baca juga: Cara Membuat Bakso Sapi Home Made yang Bisa Dibuat di Rumah, Lengkap dengan Kuah dan Pangsit Goreng


Berita menarik lainnya di GoogleNews Tribun Madura

Akibat penyakit cacar menyerang, produktifitas panen menjadi berkurang sehingga nasib rugi dirasakan petani.


petani cabai asal Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Musaddad, penyakit cacar mulai menyerang tanaman cabai miliknya sejak beberapa pekan lalu.

Petani cabai di Desa Mukuh, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, saat memetik cabai, Senin (16/8/2021)
Ilustrasi petani cabai - Petani cabai di Desa Mukuh, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, saat memetik cabai, Senin (16/8/2021) (TRIBUNMADURA.COM/Farid Mukarrom)


Upaya penyembuhan sudah dilakukan, bahkan sudah beberapa kali membeli obat, namun hasilnya nihil.


"Sebenarnya tidak semua tanaman cabai saya terkena cacar, tapi cukup membuat saya rugi," ujarnya.


Saat melakukan panen, Musaddad harus memilah untuk memisahkan cabai yang terserang cacar ataupun tidak.


Untuk cabai yang tidak terkena cacar otomatis ia jual, sedangkan yang terserang dikonsumsi sendiri.


"Kalau yang terkena cacar kondisinya rusak dan tidak laku dijual," tandasnya.


Untuk harga jual cabai saat ini senilai Rp. 65 ribu per kilogram.


"Hasil panen saya kemarin hanya sedikit, jadi rugi," tandasnya.


"Semoga secepatnya ada solusi obat, kalau seperti ini terus gimana nasib petani cabai," imbuhnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved