Berita Pamekasan

Perampokan Sadis di Pamekasan saat Pagi Petang, Gasak Perhiasan Emas Nenek, Ditemukan Tak Bernyawa

nenek Sura ditemukan tergeletak tak sadarkan diri dengan sejumlah luka di bagian wajah dan kepalanya di tempat pemotongan kayu

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
PERAMPOKAN SADIS - Abd Muni, anak seorang nenek di Pamekasan yang dirampok hingga meninggal saat menunjukkan lokasi ibunya yang ditemukan tergeletak di tempat pemotongan kayu di Dusun Biris Daya, Desa Tambung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jumat (15/7/2022) pagi. (Kolase Tribun Madura) 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Abd Muni (34), anak nenek Sura (62) syok mengetahui perhiasan emas ibunya dirampok orang misterius hingga berujung meninggal.

Perampokan itu terjadi di tempat pemotongan kayu di Dusun Biris Daya, Desa Tambung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jumat (15/7/2022) pagi.

Sekitar pukul 04.15 WIB, nenek Sura ditemukan tergeletak tak sadarkan diri dengan sejumlah luka di bagian wajah dan kepalanya di tempat pemotongan kayu sebelah barat rumahnya.

Di lokasi nenek Sura ditemukan tergeletak, masih terdapat ceceran darah segar di tanah.

Abd Muni menceritakan, ia mengetahui ibunya dirampok orang misterius dari tetangganya sebelum Subuh.

Pagi itu, tetangga korban memberitahu bahwa orang tua Abd Muni berteriak minta tolong.

"Saya langsung ke lokasi kejadian. Saya melihat orang tua saya luka di bagian pipi sebelah kanan dan bagian belakang kepala," kata Abd Muni.

Menurut Abd Muni, luka di bagian belakang kepala ibunya tampak memar.

Ia menduga, sebelum dirampok ibunya terlebih dahulu dipukul pakai benda tumpul yang keras.

Pengakuan pria yang kesehariannya bekerja sebagai Office Boy ini, sejumlah perhiasan milik ibunya yang dirampok di antaranya kalung dan cincin.

Baca juga: Pemkab Fasilitasi Pengusaha Muda Pamekasan, Bantu Perizinan hingga Permodalan Usaha, Begini Caranya

Kumpulan Berita Lainnya seputar Pamekasan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Selain itu sejumlah uang milik orang tuanya juga raib diambil pelaku yang masih misterius.

"Perhiasan emas berupa kalung dan cincin itu memang dipakai setiap hari oleh ibu saya. Kalau uang biasanya orang tua melempitkan di sarungnya," ujar Muni.

Muni mengaku tidak tahu pasti berapa nominal uang milik ibunya yang juga diambil oleh pelaku.

Penuturan dia, sehari sebelum kejadian, ibunya sempat bercerita kepada dirinya, bahwa memiliki sejumlah uang untuk dibelikan kulkas.

Ia menduga, ibunya telah lama diintai oleh pelaku untuk dirampok sejumlah emas perhiasannya.

"Ibu saya tidak bekerja. Berdasarkan keterangan tetangga saya, sebelumnya ibu saya sempat teriak. Ketika tetangga saya keluar dari rumahnya ternyata tidak ada orang, dan hanya ditemukan ibu saya tergeletak," ungkapnya.

Abd Muni juga menceritakan, sebelum kejadian, ibunya hendak pulang dari kediaman Nyai Hosey yang rumahnya berada di seberang jalan sebelah barat rumah korban.

Penuturan dia, setiap hari ibunya biasa tidur di rumah Nyai Hosey.

Biasanya, sekira pukul setengah delapan malam, ibunya berangkat ke rumah Nyai Hosey.

Namun, sekitar setengah tiga pagi, ibunya biasa pulang ke rumahnya sendiri.

"Ibu saya itu mau pulang ke rumah dan biasanya setelah itu salat Subuh berjemaah ke Masjid. Aktivitas ini sudah biasa dilakukan ibu saya dalam setiap harinya," ceritanya.

Pengakuan Abd Muni, di lokasi ibunya ditemukan tergeletak, juga ditemukan sebilah kayu berukuran setengah meter.

Dimungkinan kayu itu yang dipakai oleh pelaku misterius untuk memukul ibunya dari arah belakang hingga tak sadarkan diri.

"Ada darahnya atau tidak saya kurang tahu," paparnya.

Bahkan Abd Muni mengaku tidak ada kecurigaan peristiwa seperti ini akan menimpa ibunya.

Kesehariannya, yang tinggal di rumah korban meliputi, anak pertama korban, istri anak pertama korban, dan anak pertama dari anak korban.

Muni berharap Polisi segera mengungkap dan menangkap pelaku yang merampok ibunya hingga meninggal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved