Berita Bangkalan
Meski Bangkalan Zero PMK, Pengiriman Belum Dibuka, Daging Sapi Madura di Kalimantan Barat Menipis
Meredanya kasus PMK di Bangkalan belum membuat lega para pedagang sapi, Satgas Pengendalian PMK masih menutup rapat lalu lintas pengiriman sapi
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Tersendatnya pengiriman sapi ke luar Pulau Madura sejak Mei 2022 lalu akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berdampak terhadap ketersediaan daging sapi di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Kubu Raya. Daerah tersebut merupakan jalur sutra pengiriman sapi asal Bangkalan.
Meredanya kasus sebaran PMK di Kabupaten Bangkalan belum sepenuhnya membuat lega para pedagang sapi. Pasalnya, pemerintah melalui Satgas Pengendalian PMK masih menutup rapat lalu lintas pengiriman sapi.
Status lockdown di tiga provinsi; Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat seperti yang tertuang dalam Surat Edaran Satgas Pengendalian PMK Nomor 3 Tahun 2022 hingga sekarang belum dicabut.
Baca juga: Dinas Peternakan Fokus Perluasan Vaksinasi, Bangkalan Mulai Zero Kasus PMK Sapi
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, drh Ali Makki mengungkapkan, terbitnya SE Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pengendalian Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan Rentan PMK Berbasis Zonasi akan menggugurkan SE sebelumnya, Nomor 3 Tahun 2022.
“Ternyata tidak, status lockdown masih berlaku hingga sekarang. Padahal update terkini PMK di Bangkalan untuk hari ini sudah zero case. Beberapa hari sebelumnya masih di bawah 10 kasus per hari,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, drh Ali Makki kepada Surya, Minggu (14/8/2022).
Ia menjelaskan, dengan kondisi nol kasus PMK para pedagang sapi di Bangkalan berharap lalu lintas pengiriman sapi ke luar Madura, khususnya ke Kalimantan Barat bisa kembali dibuka. Namun pihak Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan tidak mampu berbuat banyak.
Karena pencabutan status lockdown, lanjut Ali, sudah diambil alih Satgas PMK yang dikomandoi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan. Perihal itu sudah disampaikan dalam kesempatan rapat bersama DPRD Kabupaten Bangkalan yang memfasilitasi keluhan para pedagang sapi.
“Para pedagang sapi dari Kubu Raya datang ke Bangkalan karena di sana kondisinya sudah kehabisan stok daging sapi, beberapa bulan memang pengiriman dihentikan. Mereka menyampaikan bahwa Kalimantan Barat siap menerima. Artinya mereka sudah membuka kembali, siap mengeluarkan rekomendasi untuk sapi-sapi masuk,” jelasnya.
Berangkat dari situasi itulah, pihaknya melayangkan surat ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Namun hingga saat ini, Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan belum menerima surat balasan terkait permintaan agar dibuka kembali lalu lintas pengiriman sapi ke luar Madura.
“Jika mengacu pada SE Nomor 4 itu, ada klausul yang menyebutkan bahwa untuk kabupaten/kota zona merah PMK dilarang dilalulintaskan ke kabupaten/kota merah di provinsi merah. Di situ ada pengecualian, untuk kebutuhan sapi potong diperbolehkan dan tidak untuk kebutuhan pengembang biakan,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)
Pekerjaan PLN Satu Titik Gangguan Pasokan Listrik ke Pulau Madura di Sisi Bangkalan Teratasi |
![]() |
---|
Polres Bangkalan Ringkus 21 Pelaku Kriminal di Januari, Rekan Begal Tertidur di Kandang Masih Buron |
![]() |
---|
Sosialisasi Via Pengeras Suara, Warga Bangkalan Serbu Layanan Gratis Pembuatan Dokumen Kependudukan |
![]() |
---|
Ngakunya Polisi Ternyata Gadungan, Kerap Minta Uang Pacar Sampai Bikin Risih, Modusnya Terungkap |
![]() |
---|
Jaga Kelistrikan di Cuaca Ekstrim, ULP PLN Bangkalan Ajak Warga Kerja Bakti Dekat Jaringan Listrik |
![]() |
---|