Berita Jember

Remaja ini Tak Bisa Daftar Kuliah Akibat NIK-nya Sudah Dipakai Orang Lain, Simak Kronologinya

NIK itu dipakai orang lain untuk mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) melalui sebuah perguruan tinggi swasta di Kabupaten Jember.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Aqwamit Torik
Harian Warta Kota/henry lopulalan
ilustrasi KTP - Akibat NIK dipakai orang lain, remaja ini tak bisa mendaftar kuliah 

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Ahmad Sam'ani (19) seorang pemuda Desa/Kecamatan Sukorambi, Jember, mencari keadilan melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Rabu (31/8/2022).

Dia mendatangi Pendapa Bupati Jember Wahyawibawagraha untuk mengadukan persoalan yang selama setahun terakhir tidak menemukan solusi.

Persoalan tersebut adalah, dipakainya Nomor Induk Kependudukan (NIK) miliknya oleh orang lain.

Sialnya, NIK itu dipakai orang lain untuk mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) melalui sebuah perguruan tinggi swasta di Kabupaten Jember.

Baca juga: Jelang Rencana Kenaikan BBM, PKS Jatim Tegaskan Sikap Penolakan Kenaikan BBM Bersubsidi

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Pemakaian NIK Ahmad oleh orang lain ini diketahuinya setahun lalu setelah lulus SMK.

Tahun lalu, dia mencoba peruntungan dengan mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur penerima beasiswa KIP. Dia memilih jalur itu karena berasal dari keluarga tidak mampu.

Tetapi anak penjual cilok di Desa Sukorambi tersebut selalu gagal mendaftar.

Padahal pendaftaran dilakukan melalui situs resmi. Dia juga memasukkan NIK sesuai dengan nomor yang tertera di KTP-nya.
 
Pendaftaran yang dia lakukan selalu ditolak, dengan alasan NIK yang dia tuliskan sudah dipakai untuk mendaftar.

"Saya mendaftar tahun lalu setelah lulus gagal. Ada keterangan NIK sudah terdaftar. Padahal saya belum pernah mendaftar. Awalnya saya ngira terjadi NIK ganda, ternyata setelah ditelusuri bukan," ujar Ahmad.
Tahun 2022 ini, dia kembali mencoba mendaftar, namun kembali gagal dengan alasan sama.

"Akhirnya ngurus-ngurusi, termasuk bertanya ke Dispenduk," ujar Ahmad.

Ahmad yang didampingi saudaranya lantas mencoba menelusuri gagalnya dia mendaftar. Dia mengawali penelusuran dari SMK-nya, sampai ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Dia tidak mendapatkan jawaban memuaskan. Dia hanya mendapatkan tautan situs terkait pendaftaran beasiswa tersebut.

Dia pun mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Di dinas tersebut, pelacakan membuahkan hasil. Diketahui, jika NIK-nya dipakai oleh seseorang.  Seseorang itu juga warga Kecamatan Sukorambi. Ternyata orang tersebut diketahui terdaftar sebagai mahasiswa penerima beasiswa KIP di salah satu sekolah tinggi swasta di Jember.

Ahmad pun mencoba bertanya ke kampus tersebut. Mediasi sudah dilakukan, namun hasilnya buntu.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved