Berita Surabaya

Tragedi Sepulang Belajar Kelompok, Pelajar SMA Tewas Dihantam Truk saat Dini Hari, Teseret 5 Meter

terungkap kronologi tabrakkan antara truk tronton bermuatan galvalum dengan pemotor pelajar SMA Surabaya hingga tewas

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Luhur Pambudi
Kondisi motor Honda Vario bernopol L-5941-JJ yang dikendarai BNW (15) dalam, keadaan terlindas truk tronton bermuatan galvalum bernopol L-9796-AQ yang dikemudikan Jayadi (50) warga Nganjuk, di Jalan Raya Mastrip No.56 Waru Gunung, Karang Pilang, Surabaya, Selasa (30/8/2022) malam. Tragedi sepulang belajar, pelajar SMA temui ajal dihantam truk 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tragedi sepulang belajar, pelajar SMA temui ajal dihantam truk saat tengah malam

Akhirnya terungkap kronologi kecelakaan lalu lintas antara truk tronton bermuatan galvalum dengan pemotor pelajar SMA Surabaya hingga tewas di di Jalan Raya Mastrip No.56 Waru Gunung, Karang Pilang, Surabaya, Selasa (30/8/2022) malam. 


Pemotor Honda Vario bernopol L-5941-JJ yang tewas diketahui berjenis kelamin laki-laki berinisial BNW (15) warga Perumahan Karang Pilang, Surabaya.


Korban yang masih duduk dibangku kelas 10 SMA Negeri di Surabaya itu, terlibat kecelakaan saat hendak pulang ke rumah seusai menghadiri agenda belajar bersama dengan teman sekolahnya di rumah temannya kawasan Waru Gunung. 


Menurut sopir truk truk tronton bermuatan galvalum bernopol L-9796-AQ, Jayadi (50), laju kendaraan pemotor tersebut, terlebih dulu oleng sebelum akhirnya menghantam roda depan sisi kanan truknya. 


Sebelum itu, pemotor tersebut terpantau melaju dari arah barat atau kawasan arah Bambe, Driyorejo, Gresik, untuk mengarah ke kawasan Karang Pilang, Surabaya


Sekitar pukul 20.30 WIB, laju motor yang diketahuinya tampak melintas di lajur tengah bahkan cenderung melintas ke sisi kanan atau lajur kendaraan arah berlawanan. 


"Dari arah barat dia kencang. Dia enggak nyalip. Aku saat lihat dia dari sana, sudah oleng. Aku berusaha menghindari ke kiri pol. Tapi ada motor yang mau menyalip dari kiri," ujar warga Nganjuk itu, saat ditemui TribunJatim.com di lokasi. 


Jayadi menduga, laju kecepatan motor tersebut, sekitar 60 Km/jam. Sedangkan truk trontonnya yang bermuatan galvalum dari Pergudangan Margomulyo untuk dikirim ke kawasan Driyorejo, Gresik, melaju sekitar 30 Km/jam.

Baca juga: Kecelakaan Maut Diduga Karena Kelelahan Terjadi di Madiun, Sopir Daihatsu Sigra Tewas di Tempat

Kumpulan Berita Lainnya seputar Kecelakaan Lalu Lintas

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com


Saat motor tersebut merangsek masuk tertahan roda depan sisi kanan truk trontonnya. Bodi motor sempat terseret sejauh lima meter. 


"Dia sudah jatuh. Jatuh ke kanan mancep. Iya keseret, 5 meter mungkin," pungkasnya. 


Sementara itu, saksi mata Markun (62) menduga, penyebab korban lebih dulu terjatuh karena laju motor korban terkena gundukan lekukan aspal di titik ruas jalan yang menjadi lokasi kejadian perkara (TKP). 


Apalagi saat itu, berdasarkan pengamatannya di lokasi. Pemotor tersebut diduga melaju dalam kecepatan tinggi sekitar 60 Km/jam.


Tak ayal, lanjut kakek delapan orang cucu itu, laju motor tersebut mendadak oleng hingga terjatuh lajur kanan jalan, dan terseret roda depan sisi kanan truk


"Kalau ngantuk sih enggak. Kebetulan dia melintas di jalan gelombang. Dia enggak lihat mungkin. Tiba-tiba dia oleng ke kanan, dia jatuh. Dia berada di lajur berlawanan, lajur kanan, dari arah barat. Kalau truk dari arah timur. Ya sekitar 60 km/jam lah," jelas Markun saat ditemui TribunJatim.com di lokasi. 


Kondisi kontur aspal jalan yang berlekuk tersebut, juga dikeluhkan banyak orang termasuk tetangga korban, yang sempat tiba di lokasi kejadian, yakni Syamsi namanya.


Ia mengungkapkan, kontur aspal jalan yang berlekuk itu, acap mengagetkan para pengendara roda dua atau empat yang tak memahami kondisi jalanan tersebut. 


Bagi pengendara motor yang cekatan. Menghadapi 'turbulensi' itu, mungkin mudah saja. Namun, bagi yang pengendara yang tak hafal kontur jalan tersebut, tentunya dapat berakibat fatal. 


Sehingga, ia mengimbau, masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dan lebih mengurangi laju kecepatan kendaraan saat melintas di kawasan jalan tersebut. 


"Dia ini ambil agak ke tengah. Nah kena jendulan itu. jatuh. Truknya dari sana (timur) terseret. Kena jendulan iya. Jendulan itu bolak-balik (jadi penyebab kecelakaan. Pokoknya kalau lewat sini, jalannya sempit, dan truknya besar besar," ungkap Syamsi pada TribunJatim.com di lokasi. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved