Pemilu 2024

Polemik di Tubuh PPP Bisa Berdampak di Pemilu 2024, Suharso Monoarfa dan Mardiono Diminta Islah

Pengurus di Jawa Timur mendorong agar Mardiono dan Suharso Monoarfa segera melakukan islah untuk mencegah kisruh di internal PPP. 

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Aqwamit Torik
ppp.or.id
Logo PPP 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - DPW Partai Persatuan Pembangunan Jawa Timur berharap dinamika internal yang terjadi di tubuh PPP ditingkat pusat dapat segera mereda.

Pengurus di Jawa Timur mendorong agar Mardiono dan Suharso Monoarfa segera melakukan islah untuk mencegah kisruh di internal PPP

Seperti diketahui, belum lama ini forum Mukernas PPP mencopot Suharso Monoarfa dari posisi Ketua Umum dan digantikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhammad Mardiono.

Namun, Suharso menyatakan masih menjadi ketum PPP. 

Baca juga: Madura United Optimis Raih Hasil Apik Jelang Menjamu Bhayangkara FC, Fabio Lefundes Kenang Masa Lalu

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com


Wakil Ketua DPW PPP Jatim Mujahid Anshori mengatakan, dalam kondisi seperti ini ego masing-masing diharapkan harus dapat diredam.

Kedua orang tersebut harus bertemu dan berembuk untuk kepentingan PPP ke depan. 


"Mereka harus ketemu, dan harus secepatnya. Jadi memang butuh jiwa besar seluruh pihak untuk kebesaran partai bukan untuk membesarkan perorangan," kata Mujahid saat dihubungi dari Surabaya, Rabu (7/9/2022).


Dia mengaku khawatir jika dinamika ini berujung kisruh dan perpecahan internal partai dapat mengganggu sejumlah persiapan menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Apalagi, tahapan dan proses verifikasi menuju tahun politik telah bergulir. 


Jika tidak diselesaikan PPP hanya akan berkutat pada konflik dan gaduh di internal. Jika terjadi demikian juga dikhawatirkan akan menggerus perolehan elektoral mendatang.

"Sehingga, kami berharap seluruhnya menurunkan ego dan orientasinya harus membesarkan PPP," katanya. 


Menurut Mujahid, baik Suharso maupun Mardiono merupakan aset partai. Sehingga, hanya butuh bertemu untuk mengakhiri segala dinamika.

"Tentu dengan pendekatan kekeluargaan, Insyaallah kalau itu terjadi dinamika ini bisa menjadi hal positif," ucap mantan anggota DPRD Jatim ini. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved