Kisah Pilu Aremania Probolinggo Korban Tragedi Kanjuruhan, Sempat Minta Uang Sebelum Nonton Arema

TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Laga Arema FC kontra Persebaya yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, Malang, kemarin, meninggalkan duka mendalam. 

Betapa tidak, ratusan orang meninggal dunia akibat kericuhan di dalam stadion. 

Kericuhan pecah tak lama saat peluit panjang babak kedua dibunyikan. 

Korban meninggal dunia teridentifikasi ada yang berasal dari Kabupaten Probolinggo. 

Mendiang adalah Abian Hasiq Rifqi (18) warga Dusun Krajan, Kelurahan Kandang Jati Kulon, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. 

Saat ini, jenazah Abian telah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) dusun setempat. 

Kakak kandung korban, Andri Rubianto (32) mengatakan dirinya dan keluarga mendapat kabar bila sang adik, Abian, meninggal dunia sekira pukul 04.00 WIB, Minggu (2/10/2022). 

Kabar tersebut datang dari petugas dan rekan Abian. 

Usai mendapat kabar tersebut, ia bersama saudaranya langsung menuju ke Malang. 

Baca juga: Pasutri Korban Tragedi Kanjuruhan Dimakamkan di Satu Liang Lahat, Sosoknya Dikenang Baik oleh Warga

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

"Jenazah adik saya berada di Rumah Sakit Wava Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang," katanya. 

Dia menyebut, sang adik memang merupakan suporter Arema FC. 

Tentu pertandingan Arema FC melawan Persebaya adalah pertandingan yang tak boleh ia lewatkan. 

Sebelum berangkat ke Stadion Kanjurahan untuk mendukung tim kebanggaannya, Abian sempat menghubungi Andri untuk meminta uang. 

"Komunikasi terakhir saya dengan adik, saat dia meminta uang," pungkasnya. 

Sebagai informasi, Abian merupakan mahasiswa baru Fakultas Teknik Universitas Islam Negeri Malang (Unisma). 

Selain Abian, suporter Arema FC asal Probolinggo yang menjadi korban, yakni Rifki Dwi Yulianto warga Desa Maron Wetan, Maron, Kabupaten Probolinggo.