Tragedi Kanjuruhan
Aremania Ini Meringkuk di Bawah Patung Singa Kanjuruhan selama 30 Menit, Tak Bisa Selamatkan Adik
Setibanya di depan patung, warga Klojen, Kabupaten Malang ini langsung menaburkan bunga dari dua kantong plastik.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Dengan langkah gontai, Fathir Ramadhan (21) mendekati patung kepala singa yang bermahkota di kawasan Stadion Kanjuruhan, Malang.
Setibanya di depan patung, warga Klojen, Kabupaten Malang ini langsung menaburkan bunga dari dua kantong plastik.
Tak lama, ia duduk jongkok sembari memejamkan mata dan menundukkan pandangan. Fathir berdoa. Setelah tuntas dia merenung.
Di momen ini, Fathir tak kuasa menitikkan air mata. Seketika pijakannya rapuh hingga terduduk meringkuk.
Dua rekannya datang untuk menenangkan Fathir.
Kendati begitu, Fathir tetap tak bisa menepis kesedihannya. Dia juga tak kunjung beranjak. Bahkan, Fathir terduduk hingga sekitar 30 menit di depan patung.
Fathir dirundung lara karena ia kehilangan adik sepupunya, Mita Maulidya (24) saat laga Arema FC kontra Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Mita Maulidya menjadi salah satu korban meninggal dunia.
Fathir bercerita dia menonton laga Arema FC melawan Persebaya bersama Mita dan sejumlah kawannya.
Fathir dan Mita duduk bersebelahan di tribun atau gate 13, Stadion Kanjuruhan.
"Gas air mata ditembakkan ke arah tribun 13, tempat saya dan Mita menonton pertandingan," katanya, Senin (3/10).
Baca juga: Buntut Kapolres Malang Dicopot, Aremania Kini Minta Kapolda Jawa Timur Bertanggung Jawab
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Seketika itu pula, suporter yang berada di gate 13 panik dan berlarian menjauhi asap.
Mereka berebut keluar hingga berdesak-desakan.
Suara meminta tolong kencang terdengar bersahutan.
Suporter yang terjatuh pun terinjak-injak hingga meninggal dunia.