Berita Madura

Pamekasan Rawan Cuaca Ekstrem Berpotensi Banjir dan Tanah Longsor, BPBD Minta Warga Waspada

Analis Kebencanaan Muda BPBD Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan, Pamekasan masuk wilayah dengan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Kabupaten Pamekasan, Madura saat dilanda banjir pada tahun 2021 lalu. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 


TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Kabupaten Pamekasan, Madura masuk dalam pemetaan wilayah yang memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor.


Analis Kebencanaan Muda BPBD Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan, Pamekasan masuk wilayah dengan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan.


Kata dia ini berdasarkan hasil analisis kondisi iklim wilayah Jawa Timur yang dikeluarkan oleh BMKG.


Pengamatan dia, saat ini wilayah Jawa Timur memasuki masa peralihan (pancaroba) dan sebagian sudah masuk musim hujan.

Baca juga: Momen Penggeledahan Kantor Bupati Bangkalan Diwarnai Adanya Marlena Berseliweran, Ternyata Sosok Ini

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Pamekasan dan Berita Madura di GoogleNews TribunMadura.com


Sedangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.


"Hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan," kata Budi Cahyono kepada TribunMadura.com, Senin (24/10/2022).


Menurut pria yang akrab disapa Budi ini, aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby dan Kelvin itu disebabkan oleh suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih hangat dengan anomali antara +0.5 s/d +2.5 °C.


Sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer. 


Pemaparan dia, kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.


Sementara berdasarkan rilis BMKG, beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kota Madiun, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kota Kediri, Blitar, Kota Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.


Ini berlaku mulai 24-30 Oktober 2022.


"Masyarakat kami imbau untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi, sungai-sungai, memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh atau lapuk, menertibkan baliho semi permanen. Serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi," peringatnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved