Berita Surabaya

Prostitusi Berkedok Warkop Digerebek, Anak-anak Dijual ke Pria Hidung Belang, Terkuak Modus Pelaku

Catatan penyidik, 19 orang perempuan dijajakan kemolekan tubuhnya kepada pria hidung belang oleh sindikat bisnis prostitusi berkedok warkop tersebut. 

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
Dok TribunBatam via TribunSolo
Ilustrasi - Prostitusi berkedok warkop dibongkar polisi 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim berhasil membongkar bisnis prostitusi yang melibatkan anak dibawah umur, berkedok warung kopi (warkop), di sebuah ruko, Jalan Mojorejo, Ngetal, Ngerong, Kecamatan Gempol Pasuruan, Senin (14/11/2022). 


Catatan penyidik, 19 orang perempuan dijajakan kemolekan tubuhnya kepada pria hidung belang oleh sindikat bisnis prostitusi berkedok warkop tersebut. 


Parahnya, empat orang perempuan diantara belasan korban yang dijajakan kemolekan tubuhnya pada pria hidung belang itu, merupakan perempuan berusia dibawah umur. 

Baca juga: Sewa Kamar Kos Perjam Bikin Prostitusi Anak Makin Menjamur, Terkuak Modus yang Dilakukan Penyewa Kos

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

"Korban 19 orang perempuan usia dewasa sebanyak 15 orang dan 4 anak," ujar Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto, saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Sabtu (19/11/2022). 


Selain memanfaatkan lokasi warkop di salah satu kompleks ruko tersebut.

Bisnis tersebut, juga beroperasi memanfaatkan sebuah rumah yang dijadikan tempat tinggal sementara atau mes para korban, yang berlokasi di Perumahan Pesanggrahan Anggrek II Blok B-8 dan Blok B-10, Prigen, Kabupaten Pasuruan. 


Dari kedua lokasi tersebut, selain mengamankan belasan orang perempuan yang menjadi korban.

Petugas juga berhasil menangkap lima orang pengelola bisnis esek-esek terselubung tersebut. 


Yakni, DGP (29) warga Sidoarjo, berperan sebagai muncikari dengan panggilan Papi, sekaligus pemilik wisma dan warkop.


Kemudian, RNA (30) warga Jakarta Barat, berperan sebagai muncikari dengan panggilan Papi, sekaligus pemilik wisma dan warkop. Lalu, AD (42) warga Jakarta, berperan sebagai penjaga ruko sekaligus office boy (OB). 


Selanjutnya, CEA (26) warga Pasuruan, berperan sebagai kasir warkop. Dan, AS (35) warga Nganjuk, berperan sebagai kasir wisma pesanggrahan. 


"Pelaku ditahan di RTP Polda Jatim," katanya. 


Berdasarkan hasil penyidikan terhadap korban dan tersangka. Kemolekan tubuh para korban dijajakan dengan harga kisaran Rp500-Rp800 ribu, sekali kencan. 

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved