Berita Surabaya
Geng di Surabaya Kembali Berulah, Hancurkan Warkop Tanpa Sebab saat Nobar Piala Dunia, Masih Remaja
Tanpa mengumpat kata-kata menantang, orang yang sedang nongkrong di warkop, langsung diserang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dini hari itu menunjukkan pukul 1.40 WIB. Kurang lebih sudah satu jam lebih Ivan nongkrong di Warkop Kriwul di kawasan Jalan Arief Rahman Hakim, Desa/Kelurahan Keputih. Kecamatan Sukolilo. Seingatnya, sudah 5 batang rokok yang sudah dihisap.
Kopi Ivan di cangkir saat itu masih ada separuh. Mahasiswa Universitas Trunojoyo semester III kemudian menghisap satu batang rokok lagi. Maksudnya, ingin lebih mantap menyeduh kopi.
Jumat (2/12) dini hari itu, niatnya nongkrong di warkop memang untuk begadang. Pantang pulang sebelum melihat tim sepak bola kesayangannya Spanyol tanding melawan Jepang. Nah, untuk menghilangkan rasa kantuk dia ngopi.
Pukul 1.45 rokoknya yang dihisap tinggal separuh batang. Pengunjung di warkop sudah mulai sepi. Hanya tinggal 5 orang. 1 orang penjaga warkop, sedangkan yang 4 orang pengunjung sama seperti Ivan.
Rupanya malam itu menjadi awal buruk bagi Ivan dan 4 orang yang berada di warkop itu. Ivan yang sedang enak-enaknya menghisap rokok dan menyeduh kopi, tiba-tiba mendengar suara geberan gas sepeda motor bertalu-talu dari arah barat warkop. Lalu kemudian suaranya makin nyaring tepat di depan warkop.
Baca juga: Panglima Geng Guk-guk hanya Bisa Meringkuk saat Diamankan Polisi, Ngaku Bikin Konten Biar Gagah
Orang-orang itu ternyata datang untuk resek. Tanpa mengumpat kata-kata menantang, orang yang sedang nongkrong di warkop, langsung diserang. Ivan dan 4 orang yang di warkop dilempari batu dan botol dari jalan. Empat motor yang terparkir di halaman warkop dirusak menggunakan parang.
Ivan dan 4 orang pun langsung semburat lari ke dalam toilet warkop untuk sembunyi.
Dari dalam toilet itu, Ivan mendengar suara kaca pecah. Gerombolan orang-orang itu juga meminta Ivan dan 4 orang keluar dari dalam toilet. Pintu didobrak-dobrak. Untung saja, Ivan dan 4 orang masih kuat menahan slot pintu kamar mandi agar tidak jebol Mereka pun selamat dari serangan teror.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
"Sekitar 10 menitan mungkin kami diserang. Pas keluar dari kamar mandi; tv, etalase, gelas pecah. Empat sepeda motor yang di depan warkop itu jatuh semua," ujarnya.
Ivan dan korban lain setelah keluar dari toilet, teriak-teriak meminta tolong. Ivan melihat gangster yang baru saja menyerangnya jalan ke arah Kampus Hang Tuah. Namun, baru jarak 100 meter dari Warkop Krimul orang-orang yang menyerangnya itu berhenti.
Di titik itulah gangster kembali membuat kisruh. Ada salah seorang warga hampir dibacok menggunakan parang, setelah ketahuan merekam video dengan menggunakan handphone. Satu warga itu kemudian langsung lari masuk ke dalam rumahnya.
Ivan bisa memastikan orang-orang yang menyerangnya ada sekitar 40 orang. Semuanya masih usia remaja. Sepenglihatannya, satu sepada motor ditunggangi dua orang. Nah, yang dibonceng rata-rata membawa botol, batu, ketapel, dan parang.
Warga setempat tak mau meladeni bukan karena tak berani. Terlalu konyol jika dihadapi dengan tangan kosong. Ada salah seorang warga akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi.
Warga kemudian melakukan pengepungan. Polisi menghadang dari arah timur. Sedangkan, warga dari arah barat. Sebagaian gerombolan anak-anak remaja itu akhirnya tertangkap di sekitaran Minimarket Sakinah.
Ada 12 orang yang tertangkap. Ternyata sebelum menyerang warkop, gerombolan anak-anak ini sudah merusak satu portal pintu masuk Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Belasan anak usia belasan itu sekarang ditahan di Polsek Sukolilo. Mereka tidak ditahan di dalam sel. Mereka dibiarkan duduk di salah satu sudut ruangan tengah area Polsek Sukolilo, dengan kondisi tangan dikecrek.
Belasan anak itu disinyalir merupakan anak-anak yang tergabung dalam anggota gangster. Aksi mereka terbilang ngawur. Namun, dari raut mukanya tidak ada yang merasa menyesal. Salah seorang dari mereka ada yang terlihat masih bisa cengengesan.
Haji Abdul Fatah salah seorang warga Sukolilo mengaku miris melihat fenomena pergaulan remaja di zaman sekarang. Kejadian ini bukan kali pertama menimpa kawasannya. Seingatnya, sejak Januari hingga awal Desember 2022 ini sudah 3 kali gangster menyerang daerah Sukolilo.
"Pertama bulan September menyerang Masjid kawasan Keputih. Kedua, sekitar bulan Oktober ada warga kepalanya pecah. Yang ketiga 2 Desember ini," pungkasnya.
Cari Rongsokan di Tong Sampah, Pria di Benowo Surabaya Malah Nemu Mayat Bayi Perempuan Membusuk |
![]() |
---|
Nestapa Mahasiswi hendak Bimbingan Skripsi Laptop Dicuri, Pelaku Beraksi saat Ramai |
![]() |
---|
Nestapa Pria di Surabaya Motor Peninggalan Almarhum Kakaknya Dicuri, CCTV Rekam Ciri Pelaku |
![]() |
---|
Empat Remaja Bobol Sekolah SD Usai Pesta Miras, Angkut 40 Tab dan Laptop Hingga Tabung Elpiji |
![]() |
---|
Waktu Perjalanan KA Makin Singkat Berkat Gapeka 2023, KAI Daop 8: Berlaku Mulai 1 Juni 2023 |
![]() |
---|