Memilih Damai

Talkshow Memilih Damai : Sikapi Isu Presiden Dari Jawa, Masyarakat Punya Kesempatan Yang Sama

Isu-isu "Presiden Harus dari Jawa" bahkan sudah mulai terdengar ditelinga kita karena menurut fakta sebagai pulau terbesar di Indonesia

Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Habiburrahman
MEMILIH DAMAI - Suasana talkshow Tribun Series "Memilih, Damai!" yang berlangsung di Aula Soetandyo Wignjosoebroto Fisip Unair, Jumat (2/12/2022). Diskusi "Presiden ke delapan: Haruskah Kembali Perdebatan Jawa vs Non Jawa?" (Yang Muda, Yang Primordial) ini menghadirkan Pengamat Ekonomi Politik Fachry Ali, Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, Dosen Fisip Unair Airlangga Pribadi Kusman dan Fakultas Ilmu Budaya Unair Pradipto Niwandhono dengan host Paramitha Soemantri dan Moderator Tri Mulyono. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Zainal Arif

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dua tahun lagi, bangsa Indonesia ini akan dihadapkan dengan pesta demokrasi, namun nuansa pemilu rasanya sudah mulai dirasakan masyarakat.

Isu-isu "Presiden Harus dari Jawa" bahkan sudah mulai terdengar ditelinga kita karena menurut fakta sebagai pulau terbesar di Indonesia Jawa selalu melahirkan pemimpin bangsa atau Presiden RI.

Sebagai media yang peduli dengan isu tersebut, Tribun Network menggelar Talkshow bertajuk "Memilih, Damai Yang Muda Yang Primordial?" di Kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat Sore (2/12/2022).

Acara ini dibuka oleh Vice General Manager Businnes Harian Surya, Adi Widodo. Dia berharap dengan adanya diskusi kali ini dapat membantu masyarakat untuk menentukan pilihan ditahun 2024.

"Semoga dapat membantu masyarakat untuk menentukan pilihan pada Pemilu 2024 dengan pas sesuai dengan pilihan hati masing-masing," ungkapnya.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Millenial Butuh Pemimpin Aspiratif dan Paham Persoalan

"Karena secara hukum siapapun bisa menjadi Presiden, siapapun bisa menjadi anggota dewan. Semua orang asal warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk memilih dan dipilih," imbuhnya.

Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen dari Surabaya. Mereka terlihat sangat antusias menyimak diskusi yang diisi oleh beberapa narasumber yang ahli di bidangnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Diantaranya Fachry Ali (Pengamat Ekonomi Politik), Yohan Wahyu (Peneliti Litbang Kompas), Airlangga Pribadi Kusman (Dosen Fisip Unair), Pradipto Niwandhono (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair).

Sementara itu, Wakil Dekan II Fisip Unair, Sulikah Asmorowati menegaskan pihaknya akan berkomitmen untuk mendukung pemilihan umum yang damai dan bersih.

"Dengan begitu akan menghasilkan pemimpin bangsa yang bagus, kompeten, inovatif dan progresif untuk Indonesia yang lebih baik kedepan," harapnya.

Dilain pihak, salah satu mahasiwi FISIP Unair, Elfa Indah mengaku terbantu dengan adanya acara talkshow kali ini. Ia akhirnya memiliki standard baru untuk memilih calon pemimpin pada pemilu 2024.

"Belum ada gambaran sebenarnya untuk memilih pemimpin. Tapi saya memiliki standard sendiri yang akan saya pilih. Salah satunya berprinsip karena kalau track record tidak mesti menghasilkan pemimpin yang kami inginkan," ungkapnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved