Berita Madura

Kadinsos Sampang Angkat Bicara Atas Viralnya Nasib Janda Hidup di Rumah Beratap Terpal

Menurutnya, kondisi rumah Sutiah memang sebagian mengalami rusak akibat terpaan bencana puting beliung pada akhir 2021 lalu

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Petugas Balai Besar Margo Laras Pati, Jawa Tengah saat memberikan bantuan modal usaha beserta sepeda sekaligus gerobak ke kediaman Sutiah di Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura pada Juni 2022 lalu. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Nasib seorang janda, Sutiah asal Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura kini tengah viral, Kamis (8/12/2022).

Pasalnya, perempuan parubaya berusia 54 tahun itu hidup bersama sejumlah anaknya di sebuah rumah yang sebagian atapnya tertutup dengan terpal, alias tak layak huni.

Kemudian kondisi itu dikabarkan cukup lama hingga kurang lebih setahun lantaran tidak ada perhatian dari pemerintah daerah.

Atas kabar tersebut, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Sampang, Mohammad Fadeli angkat bicara.

Menurutnya, kondisi rumah Sutiah memang sebagian mengalami rusak akibat terpaan bencana puting beliung pada akhir 2021 lalu.

Baca juga: Diluar Dugaan UMK Kabupaten Sampang di 2023 Meningkat 10 Persen, Nominal Berbeda Dari Pengajuan

Pasca insiden itu pihaknya mendatangi kediaman Sutiah dalam rangka penyaluran bantuan sosial guna mengurangi beban setelah tertimpa bencana.

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura dan Berita Sampang hanya di GoogleNews TribunMadura.com

"Saat itu kami memberikan bantuan berupa sembako kepada saudara Sutiah yang juga sebagai penerima bantuan PKH," ujarnya kepada TribunMadura.com, Kamis (8/12/2022).

Tak berhenti disana, pihaknya juga melakukan beberapa langkah lainnya seperti mengajukan bantuan pembangunan rumah tak layak huni kepada Kementrian Sosial (Kemensos) RI.

Alhasil mendapat respon positif, bahkan Kemensos melalui Balai Besar Margo Laras Pati, Jawa Tengah menerjunkan beberapa petugas untuk melakukan survei ke kediaman Sutiah sebagai tindak lanjut.

"Pada saat melakukan pengukuran dan pengecekan lainnya ternyata status lahan terdapat beberapa ahli waris dan ada ahli waris enggan menerima bantuan pembangunan rumah itu," terang Mohammad Fadeli.

Ia menambahkan, atas penolakan tersebut pihak Kemensos berinisiatif memberikan bantuan dalam bentuk lainnya yang sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada Sutiah.

Bantuan yang diberikan berupa uang modal usaha beserta sepeda sekaligus gerobak agar Sutiah bisa berwirausaha dan ada pemasukan untuk kebutuhan perekonomian sehari-hari pada pertengahan 2022 lalu.

"Jadi soal kabar pemerintah daerah terkesan tutup mata terhadap salah satu warga ini tidak benar adanya, sebelumnya kami sudah berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada yang bersangkutan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved