Berita Jawa Timur

Siaran TV Analog 10 Daerah Jatim Dihentikan Mulai Hari Ini, Ini Imbauan Gubernur Khofifah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus mengajak masyarakat untuk mulai beralih dan migrasi dari TV analog ke TV digital

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Samsul Arifin
Tribunnews.com
Ilustrasi penggunaan perangkat Set Top Box (STB) di televisi. Satu hal penting yang perlu diketahui masyarakat luas terkait siaran TV Digital bahwa beralih ke TV Digital itu mudah dilakukan. Tidak perlu mengganti antena televisi dan hanya menambahkan penggunaan decoder atau STB. (Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital, Kemenkominfo) 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Penghentian siaran TV analog di 10 daerah kabupaten kota di Jatim akan mulai dilakukan hari ini Selasa (20/12/2022). 

Pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) tersebut akan dilakukan di  Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Pasuruan, KotMigraa Pasuruan, Kab. Bangkalan, Kab. Gresik, Kab. Lamongan, Kab. Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kab. Jombang.  

Atas kondisi ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus mengajak masyarakat untuk mulai beralih dan migrasi dari TV analog ke TV digital

“Sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat penghentian siaran TV analog di 10 kab kota di Jatim akan dilakukan mulai hari ini pukul 24.00 WIB,” tutur Khofifah.

Ia menyatakan, pelaksanaan ASO merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sedangkan pelaksanaannya yang secara bertahap merupakan pertimbangan kesiapan infrastruktur siaran TV digital dan ketersedian Set Top Box (STB) di masyarakat. 

Baca juga: Daftar Harga Set Top Box TV Digital, Mulai dari Merek Evercross hingga Polytron seharga Rp200 ribuan

Walau berganti menjadi siaran TV digital, Khofifah memastikan masyarakat masih bisa menikmati siaran TV lokal dan nasional secara gratis tanpa membutuhkan kuota internet.

Namun memang masih-masih masyarakat memang harus menambahkan perangkat Set Top Box yang dapat diperoleh di toko elektronik terdekat. 

“Semua elemen harus bersinergi, misalnya saja para penyedia siaran TV harus sudah siap. Kemudian Diskominfo di tingkat Prov/Kab/Kota juga harus terus sosialisasi ke masyarakat,” tegas Khofifah.

“Kita juga harus memantau ketersediaan STB di pasaran. Jangan sampai harganya melambung karena permintaan yang tinggi,” imbuhnya. 

Dirinya menekankan, fokus utama dari pelaksanaan penghentian siaran TV analog ini adalah untuk menuju era baru digitalisasi komunikasi dan informasi di Indonesia. 

Tujuannya adalah untuk peningkatan kualitas dan variasi konten televisi di masyarakat. Maka dari itu, kenyamanan dan ketenangan masyarakat dalam menikmati siaran TV harus menjadi prioritas semua pihak.

“Sebelum Jawa Timur sudah ada wilayah lain di Indonesia yang telah melakukan ASO. Saya harap masyarakat Jatim bisa mendukung penuh program pemerintah pusat ini. Mari wujudkan Jatim yang melek digital, untuk Jatim yang lebih maju di masa depan,” pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved