HUT PDIP

Megawati Akui Pernah Dibully saat Komentari Kelangkaan Minyak Goreng: Saya Memberikan Alternatif

Megawati menyebut ia dibully karena komentar terkait minyak goreng yang saat itu langka dan menjadi buruan ibu rumah tangga.

Editor: Aqwamit Torik
Youtube PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri akui pernah dibully akibat komentari kelangkaan minyak goreng 

TRIBUNMADURA.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akui pernah dirundung (bully) akibat kelangkaan minyak goreng.

Megawati menyebut ia dibully karena komentar terkait minyak goreng yang saat itu langka dan menjadi buruan ibu rumah tangga.

Komentar itu justru membuat Megawati dirundung.

Padahal menurut Megawati Soekarnoputri, masih tak banyak yang paham dengan maksud komentarnya saat minyak goreng langka.

Saat ia hanya sampaikan untuk memberikan alternatif bagi rakyat untuk bisa tetap memasak makanan yang enak dan bergizi, tanpa menggunakan minyak goreng.

Baca juga: Megawati Sebut Jokowi Kasihan Jika Tanpa PDI Perjuangan, Kisahkan Penunjukan Wapres Maruf Amin

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Pengalaman tersebut Megawati ceritakan ulangdi depan para kader dan tamu undangan Perayaan HUT ke-50 PDIP di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

"Waktu saya ngomong minyak goreng, dibully toh saya, lah saya ketawa aja, opo toh yo, padahal kan maksud saya memberikan alternatif," kata Megawati, dalam sambutannya.

Dia menekankan bahwa ada banyak cara alternatif yang dapat digunakan dalam mengolah makanan.

Sehingga para ibu rumah tangga tidak terlalu mengandalkan minyak goreng yang sempat langka dan mengalami lonjakan harga beberapa waktu lalu.

"Lah masak itu nggak perlu minyak goreng melulu, dibakar bisa, diungkep bisa, direbus bisa," tegas Megawati.

Ia pun kembali tertawa saat menyampaikan bahwa banyak orang yang menyudutkannya, kemudian menyebutnya tidak punya rasa empati dan tidak melihat penderitaan rakyat.

"Loh kok gitu, 'ibu mengawati tidak ada empatinya, tidak melihat rakyat antre'," jelas Megawati.

PDIP merayakan HUT ke-50 bertema 'Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam' dengan Sub Tema 'Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya'.

Peringatan ini akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi Partai dalam rangka Pemenangan Pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal untuk memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan dan keadilan sosial.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved