Chat GPT Bisa Menumpulkan Nalar Kita? Bandingkan dengan Google, Program dengan Versi Lebih Canggih

Apakah kamu sudah mencoba pakai ChatGPT atau Chat GPT? Bagaimana Chat GPT dapat menumpulkan nalar kita?

Editor: Ficca Ayu
freepik.com
Chat GPT adalah tools Chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) dari OpenAI. 

Proses memilah dan menelaah informasi diberikan Google ini jelas masih menuntut aktivitas mental kita berupa penalaran dan membaca kritis terhadap berbagai alamat situs yang diberikan.

Di sini, dengan Google, kita masih melatih daya nalar dan daya kritis kita.

Tetapi, jika kita bandingkan dengan ChatGPT, maka prosesnya akan berbeda.

Pada ChatGPT, Anda mengetikkan pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui.

Kemudian dalam waktu kurang dari satu menit program ChatGPT memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.

Dengan jawaban langsung ini, proses mental terhadap topik yang ingin kita pelajari tidak dibutuhkan sama sekali.

ChatGPT menyajikan jawaban atas topik yang Anda tanyakan tanpa ada kesempatan untuk terlibat mencari jawaban yang dibutuhkan.

Jadi nalar tidak terpakai di sini.

Baca juga: Gunakan Teknologi Canggih, Polisi Analisa Kronologi Kecelakaan Maut Bus Ardiansyah di Tol Sumo

Nalar, seperti halnya barang-barang lainnya, jika tidak digunakan, maka ia akan rusak.

Potensi kerusakan inilah yang menjadi salah satu dampak negatif pemakaian aplikasi ChatGPT.

Jika betul proyeksi bahwa model ChatGPT ini akan menjadi pengganti dari model sistem pencarian informasi web ala Google yang selama ini kita gunakan, maka penurunan kemampuan nalar kita sungguh-sungguh akan terjadi.

Kelak, situasi ini akan mendorong kita untuk menyerahkan sepenuhnya urusan berpikir kita pada robot semacam ChatGPT.

Dan saat hal tersebut telah terjadi, maka eksistensi kita sebagai manusia pun akan mulai pudar.

Lagi pula, kita jangan lupa, bahwa informasi yang digunakan oleh ChatGPT kelak kemungkinan besar akan dipasok dari data-data yang berseliweran di dunia internet yang sulit terverifikasi kebenaran dan keabsahannya.

Lalu, dengan jawaban ChatGPT yang bersifat ‘kandang-paksa’ atas pertanyaan yang diajukan, siapa yang bisa menjamin jawaban yang diberikan tidak akan menyesatkan?

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved