Berita Surabaya
Uang Arisan Pendekar Karate Rp 11 Miliar Diduga Raib, Ada Mantan Anggota DPR Surabaya
Diceritakan Bambang Haryo Soekartono, sejak tahun 2007 pemegang sabuk hitam PMK Kyokushinkai Karate-Do Indonesia sepakat setiap bulan mengumpulkan uan
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pendekar karate atau karateka pemegang sabuk hitam yang tergabung dalam Perguruan Pembinaan Mental Karate (PMK) Kyokushinkai Karate-Do Indonesia mempersoalkan uang arisan sekitar Rp11 miliar diduga raib.
Di antara pendekar karate itu ada Bambang Haryo Soekartono (BHS), mantan anggota DPR RI dari Surabaya. Kasus dugaan ini pun akhirnya bergulir pada laporan ke Bareskrim Polri.
Diceritakan Bambang Haryo Soekartono, sejak tahun 2007 pemegang sabuk hitam PMK Kyokushinkai Karate-Do Indonesia sepakat setiap bulan mengumpulkan uang arisan. Ada 300 orang yang ikut arisan.
“Dari sekian banyak orang itu, ada yang ikut 1 nomor. Namun ada juga yang sampai 10 nomor seperti saya. Setiap nomornya ditarik Rp 250 ribu,” kata mantan Calon Bupati Sidoarjo ini.
Uang yang terkumpul dimasukan ke sebuah rekening yang mereka sebut rekening penampungan. Karena arisan tak berbadan hukum maka rekeningnya atas nama Tjandra Sridjaja selaku ketua umum. Semula, kata Bambang Haryo Soekartono,
arisan berjalan seperti biasa namun Permasalahan muncul pada periode keempat, uang senilai Rp 11 miliar disebut raib.
“Kami punya bukti, bahwa uang tersebut ditransfer oleh Tjandra Sridjaja ke beberapa rekening milik orang lain, “ klaim Bambang Haryo.
Baca juga: PSK Disekap di Indekos Dikelilingi Terali Besi, Modus Penampungan ART, Terkuak Kejamnya Muncikari
Saat Rudy Hartanto selaku ketua arisan meminta pertanggungjawaban kepada Tjandra Sridjaja, ia dan Liliana Herawati dilaporkan ke Polrestabes Surabaya. Ia dianggap melanggar pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat; pasal 310 KUHP tentang fitnah dan pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik.
Bambang pun melapor balik Tjandra Sridjaja dan dan kawan-kawan ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan penggelapan dan pemalsuan surat.
Tjandra Sridjaja pun buka suara. Sejak awal digagas, uang arisan yang saat ini dalam pengelolaan perkumpulan tidak pernah diselewengkan atau digelapkan. Setiap pergantian pengurusan dana arisan selalu dilakukan audit keuangan.
Tjandra melalui juru bicaranya Bambang Irwanto memaparkan uang arisan tersebut disalurkan kepada pihak-pihak yang berhak mendapatkan. Misalnya pelatih karate yang sudah sepuh. Atau anggota karate yang membutuhkan dana untuk biaya pengobatan.
"Uang arisan ini kami sumbangkan kepada para pelatih yang sudah pensiun. Kami juga membantu masalah biaya pengobatan jika ada pelatih sepuh yang sakit,” ungkap Bambang Irwanto yang juga didampingi 8 karateka pemegang sabuk hitam.
Terkait ada uang arisan terkumpul 11 Miliar dibantah oleh Erick Sastrodikoro selaku
Sekjen Perkumpulan PMK Kyokushinkai Karate-Do Indonesia, Erick. Jumlahnya hanya Rp 7 miliar. Erick bahkan mengatakan kalau bisa membuktikan, Tjandra Sridjaja siap mengganti kekurangan uang arisan tersebut.
“Siapa yang bilang Rp 11 miliar. Sini suruh tunjukan bukti-buktinya. Real uang arisan itu Rp. 7 milyar lebih. Kami ada buktinya, termasuk bukti-bukti pembayaran pajak dari uang arisan tersebut.” tegas Erick.
Erick juga memberikan bukti bahwa Rudy Hartanto dan Liliana Herawati telah menjadi tersangka atas laporan di Polrestabes Surabaya. Kasus ini pun membuat Tjandra Sridjaja keluar dari perkumpulan. Tjandra Sridjaja ketika mengundurkan diri dilakukan audit. Hasilnya tidak ada satu rupiah pun uang arisan yang dibawa atau terbawa Tjandra Sridjaja Pradjonggo.
Kunjungi Pesantren Tebuireng, Prabowo Ziarah Gus Dur dan Dapat Hadiah Sorban Gus Kikin |
![]() |
---|
Polsek Benowo Terus Selidiki Kasus Jasad Bayi Bermulut Tersumpal Alat Spray, Sudah Kumpulkan CCTV |
![]() |
---|
Kejahilan Teman Kos Bikin Sakit Hati, Dendam Berujung Curi Motor Temannya, Tapi Tak Menyangka |
![]() |
---|
Cari Rongsokan di Tong Sampah, Pria di Benowo Surabaya Malah Nemu Mayat Bayi Perempuan Membusuk |
![]() |
---|
Nestapa Mahasiswi hendak Bimbingan Skripsi Laptop Dicuri, Pelaku Beraksi saat Ramai |
![]() |
---|