Berita Blitar

Akhir Tragis Sang Pengantin yang Baru Menikah 2 Bulan, Istri Keluar Tanpa Izin Endingnya Mengenaskan

Adalah Septi (21), pasangan pengantin baru, yang baru menikah sekitar dua bulan lalu ini

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Petugas bersama warga mengevakuasi jasad korban yang hanyut di Sungai Brantas. 

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Bak drama percintaan, bahtera rumah tangga yang dirajut dua insan ini berakhir begitu cepat. Entah apa yang terjadi dengan rumah tangganya, salah satu dari mereka, ditemukan tewas dengan diduga bunuh diri.

Adalah Septi (21), pasangan pengantin baru, yang baru menikah sekitar dua bulan lalu ini. Tanpa diduganya, wanita asal Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben ini ditemukan tewas di Sungai Brantas, yang ada di Desa Poh Gajeh, Kecamatan Selorejo, Kamis (23/3/2023) siang.

Karuan, penemuan mayat korban itu membuat keluarganya syock karena itu terjadi setelah korban tak pulang semalam tanpa diketahui pergi ke mana dini hari itu.

"Bukan hanya keluarganya yang kaget dan tak mengira atas kejadian itu namun suaminya (Aziz), juga demikian. Ia yang paling syock karena merasa rumah tangganya meski terbilang baru namun tak ada masalah apapun," kata AKP Eko Sujoko, Kapolsek Selorejo.

Mayat korban itu ditemukan oleh pencari ikan, Woko (37), warga Dusun Sopo Nyono, Desa Pagerwojo. Itu ditemukan Kamis siang atau sekitar  pukul 11.00 WIB. Saat itu, Woko sedang mencari ikan di tepi sungai karena arus airnya memang lagi kencang.

Baca juga: Kasus Ledakan di Blitar, Polisi Naikkan Status Jadi Penyidikan, Bidik Pemasok Barang Petasan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Ketika lagi mengamati pergerakan ikan, yang akan disergapnya dengan alat yang mirip tulup,  mendadak ia curiga dengan apa yang dilihatnya.

Ada benda yang cukup besar di dalam air sehingga membuatnya antara penasaran dan takut. Beegitu terkena arus dan benda itu muncul ke permukaan, Woko langsung kaget karena itu tak lain adalah tubuh korban.

"Sepertinya belum lama tenggelam karena mayatnya belum terapung. Meski jauh dari perkampungan namun kabar penemuan mayat itu langsung membuat warga berdatangan," ungkapnya.

Menurut Eko, dari keterangan suaminya dan keluarganya tak ada masalah apapun kalau terkait rumah tangganya. Meski baru dua bulan menjalin pernikahan namun rumah tangganya praktis tak terdengar ada cek cok atau sampai salah paham yang sampai membikin korban marah.

Selama ini biasa-biasa. "Cuma, meski tak ada masalah namun korban katanya sering terlihat murung dan seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat. Namun, kalau ditanya, jawabnta tak ada apa-apa," paparnya.

Puncaknya, Rabu (22/3/2023) dini hari kemarin, korban diketahui pergi dari rumah dengan tanpa pamit sehingga membuat suami dan keluarganya panik mencarinya.

Sebab, tak ada masalah apapun dengan suaminya dan kepergiannya cukup mengherankan karena seperti kena pengaruh sesuatu, yang tak bisa dinalar sehingga keluarganya berusaha mencari ke mana-mana namun tak berhasil menemukannya.

Dan, yang aneh, ia pergi tanpa membawa bekal apapun, bahkan seperti hanya jalan kaki. 

"Sudah dicari ke mana-mana namun tak berhasil ditemukan baru siang tadi keluarganya mendapat kabar kalau korban ditemukan tewas," ungkapnya.

Penemuan mayat korban itu karuan bukan cuma membuat suami dan keluarganya syock namun sekaligus heran.

Sebab, itu tak diperkirakan kalau hidup korban harus berakhir secepa itu. Ia ditemukan tewas dengan tenggelam di Sungai Brantas yang berjarak sekitar 10 km dari rumahnya.

"Kami masih menyelidikinya, apakah korban itu memang sengaja bunuh diri atau ada penyebab lain sampai ia mengalami hal seperti itu," pungkasnya.(

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved