Nasib Tragis Ibu Mencari Nafkah Penjual Empal Gentong, Tewas Tersambar Petir, 2 Orang Terkapar

Adalah Kholifah seorang ibu 45 tahun berakhir memilukan saat menjajakan dagangannya Empal Gentong

Editor: Samsul Arifin
Tangkapan layar
Nasib tragis ibu penjual Empal Gentong saat mencari nafkah, tersambar petir, 2 orang lainnya terkapar 

TRIBUNMADURA.COM - Nasib pilu seorang ibu mencari nafkah pedagang Empal Gentong tewas tersambar petir.

Adalah Kholifah seorang ibu 45 tahun berakhir memilukan saat menjajakan dagangannya Empal Gentong.

Peristiwa tragis itu sempat direkam warga dan viral di media sosial sekitar Cirebon.

Pengendara yang melintas, merekam dengan jelas kondisi lokasi yang berantakan dengan posisi para korban yang tergeletak.

Dalam video itu, sejumlah petugas kepolisan Sektor Klangenan Polresta Cirebon juga tampak melakukan penanganan  . 

Baca juga: Anak Payungi Ibu Kehujanan saat Salat Tarawih Tuai Pujian, Terlihat Tulus Tak Ingin Ibu Kebasahan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Mereka langsung menjaga lokasi karena banyaknya warga yang penasaran untuk melihat  . 

Sebagian petugas polisi juga mengatur arus lalu lintas di Jalur Utama Pantura dari arah ibukota Jakarta menuju Jawa Tengah.

Pasalnya kepadatan warga di lokasi sempat membuat arus lalu lintas sempat tersendat.

Kanit Reskrim Polsek Klangenan, Polresta Cirebon, Ipda Heri Setiawan menerangkan, peristiwa ini terjadi saat hujan deras, dan angin kencang pada Sabtu siang.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan sangat keras di sekitar lokasi.

Tak lama setelah itu, warga melaporkan bahwa pemilik warung empal gentong tersambar petir.

Petugas kepolisian yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian langsung menuju ke TKP.

“Kondisi lagi hujan deras, dan angin, tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan keras.

Baca juga: Prank Pocong di Bulan Ramadan Bikin Warga Geram, Warga Nyaris Celaka, Pelaku Malah Menantang

Tak lama, warga ke sini, dan melaporkan ada warga tersambar petir.

Kami langsung ke lokasi, dan melihat tiga orang terkapar di warung,” kata Heri saat ditemui Kompas.com di kantornya, Sabtu (1/4/2023).

Satu orang korban, bernama Kholifah (44) dinyatakan tewas seketika, dengan kondisi beberapa tubuh yang membiru.

Korban Kholifah merupakan pemilik warung empal gentong.

Dua korban lainnya, bernama Ahmad Halim (44) dan Adi Kurniawan (33).

Keduanya mengalami luka berat dengan kondisi luka bekas bakar dan biru dari bagian perut hingga kaki.

Heri menyebut, petugas kepolisian langsung membawa korban meninggal dunia ke Rumah Sakit Gunung Jati, dan dua korban luka berat ke Rumah Sakit Mitra Plumbon.

Upaya ini seketika dilakukan agar korban mendapatkan tindakan lanjut. Peristiwa tiga orang ini terjadi di jalur utama Pantura Kabupaten Cirebon.

Arus lalu lintas dari arah Ibu Kota Jakarta menuju Jawa Tengah sempat tersendat.

Usai proses evakuasi oleh pihak kepolisian arus lalu lintas kembali lancar.

Tersambar Petir saat Berteduh

Sebelumnya orang tersambar petir juga terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Hujan deras disertai petir di Kabupaten Jember, pada Senin (27/3/2023) sekira pukul 13.10 wib, membawa mala petaka bagi Muhammad Sukri (48).

Pria asal Dusun kampung tengah timur Desa/ Kecamatan Sukowono Jember ini tewas, yang diduga kuat akibar tersambar petir saat berteduh di belakang rumah sekira pukul 13.10 WIB.

Kapolsek Sukowono AKP I Putu Adi Kusuma mengungkapkan saat itu terdengar suara petir, hingga membuat lampu rumah korban pecah .

"Kemudian keponakan korban melihat ke belakang rumah terdapat Korban (Moh Sukri) tengkurap dan tidak bergerak serta tidak bernafas,"ujarnya.

Menurutnya, pihak keluarga mencoba membawa korban di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sukowono, supaya diperiksa secara medis.

"Setelah dicek oleh pihak medis, ternyata korban dinyatakan sudah meninggal dunia," kata pria yang akrab disapa Putu ini.

Putu mengungkapkan bagian tubuh korban memang mengalami luka memar yang cukup parah , usai tersengat petir.

"Terdapat memerah ada di sekitar leher dan bahu, jenazah. Bahkan hal itu juga di ketahui oleh istri, anak-anak korban," katanya.

Setelah itu, kata Putu, jasad korban dibawa pulang menggunakan mobil ambulan jenazah milik Puskesmas Sukowono, untuk dimakamkan.

"Untuk selanjutnya, korban dimakamkan di Dusun Gundam Desa Pujer baru Kecamatan. Maesan Bondowoso dibawa menggunakan mobil jenazah Sukowono," imbuhnya.

Sekadar informasi, Insiden kematian warga tersambar petir sepanjang bulan Maret 2023 ini sudah terjadi dua kali di Kabupaten Jember.

Nasib nahas menimpa Muhammad Tholib, pria usia 34 tahun ini tewas tersambar petir saat berteduh di area Sawah di Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Kaliwates Jember pada, Jumat (24/3/2023) sekiranya pukul 14.00

Kapolsek Kaliwates Kompol Zaenuri mengungkapkan bahwa korban asal Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari mengungkapkan kronologi kejadian tersebut, awalnya bersama tiga orang temannya berniat beristirahat di gubuk tengah sawah.

"Korban bekerja sebagai tukang harian di salah satu rumah di lingkungan Tumpengsari sekira pukul 14.00 wib korban dan 3 temannya hendak beristirahat di gubuk tengah sawah karena hujan deras," ungkapnya.

Menurutnya, saat itu korban bersama teman-temannya berniat hendak kembali ke proyek bangunan setelah hujan reda.

Namun, ketika mereka masih berteduh, tiba-tiba terdengar suara petir 

"Korban dan teman-temannya tidak bisa kembali ke tempat bekerja dan memutuskan kembali setelah hujan reda. Selang beberapa waktu terdengar suara petir menggelegar dan menyambar korban beserta 3 teman lainnya," papar Zaenuri  . 

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved