Berita Trenggalek
Meski Tak Terdampak Gelombang Panas, Warga Trenggalek Diminta Waspadai Sinar Ultraviolet Ekstrem
Triadi mengatakan Indonesia khususnya Kabupaten Trenggalek tidak mengalami gelombang panas atau heat wave karena berada di wilayah ekuator.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ficca Ayu
TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Kalaksa BPBD Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono memastikan Trenggalek tidak akan terdampak pada gelombang panas yang telah terjadi di sejumlah negara mulai dari Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, hingga Laos.
Hal tersebut sesuai dengan pengumuman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo.
Mengutip dari pengumuman tersebut, Triadi mengatakan Indonesia khususnya Kabupaten Trenggalek tidak mengalami gelombang panas atau heat wave karena berada di wilayah ekuator.
Baca juga: Warga Khusyuk Salat Idul Fitri, Tiga Pria ini Malah Maling Tiang Fiber Optik, Bermodal Mobil Pikap
Baca juga: Inter Milan Butuh Perubahan Besar, Mulus di Liga Champions Tapi Struggling di Liga Italia
"Selain itu kondisi geografis kita juga kepulauan serta dikelilingi perairan yang luas," kata Triadi, Selasa (25/4/2023).
"Trenggalek sendiri berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang luas di sebelah selatan," lanjutnya.
Sementara gelombang panas umumnya berada pada lintang menengah hingga lintang tinggi, berdekatan dengan daratan yang luas seperti wilayah kontinental dan sub kontinental.
Lebih lanjut menurut indikator statistik suhu kejadian, menurut Badan Meteorologi Dunia (WMO), gelombang panas didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu lebih dari 5°C dari rata-rata klimatologis suhu maksimum selama lima hari berturut-turut atau lebih.
Baca juga: Apesnya Pria ini Hendak Maling Kalung Emas 10 Gram, Hendak Kabur Malah Diadang Petugas: Ending Bui
Baca juga: Diberi Pekerjaan Malah Jadi Pelakor, Karyawan Ini Rebut Suami Pengusaha Cantik, Dikhianati
"Sedangkan di Jawa Timur berkisar antara 33°C sampai 35°C yaitu masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jelas Triadi.
Sementara itu, untuk pola harian indeks Ultraviolet (UV) berada pada kategori 'low' di pagi hari, mencapai puncaknya di kategori 'high', 'very high', sampai dengan 'ekstreme' ketika intensitas radiasi matahari paling tinggi di siang hari antara pukul 12.00 sampai 15.00 WIB dan turun kembali di sore hari.
Tinggi rendahnya indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di suatu wilayah.
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi hal tersebut dan disarankan untuk mengonsumsi cukup air putih agar tidak dehidrasi," ucap Triadi.
Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan pakaian tertutup atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.
Baca Berita Madura lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Kalaksa BPBD Kabupaten Trenggalek
Stefanus Triadi Atmono
TribunMadura.com
gelombang panas
Tribun Madura
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
madura.tribunnews.com
Sejumlah SD di Trenggalek Kekurangan Murid, Dinas Pendidikan: Secara Umum Berkurang |
![]() |
---|
SD Negeri di Trenggalek Hanya Dapat 2 Murid di Hari Pertama Sekolah, Kepsek: Maklum |
![]() |
---|
Nelayan Trenggalek Kaget dan Bingung, Pulau di Dalam Teluk Prigi Masuk Kabupaten Tulungagung |
![]() |
---|
Puluhan SD Negeri di Trenggalek Tak Laku dan Sulit Dapat Murid, Ada yang Tak Dapat Murid Baru |
![]() |
---|
Empat Hari Hilang, Korban Tenggelam di Pantai Konang Trenggalek Ditemukan Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.