Berita Surabaya

Nasib Ibu Penjual Gorengan Dipenjara Karena Anak Simpan Ganja 17 Kilogram, Menangis saat Disidang

Aktivitas sehari-hari perempuan paruh baya ini jualan gorengan keliling kampung. Namun, kepolosannya justru dimanfaatkan oleh sang anak

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Tony Hermawan
Asfiyatun diadili karena paket ganja anak, ia menangis saat sidang karena tak percaya kelakuan sang anak 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Asfiyatun (60), terdakwa kasus narkoba Pengadilan Negeri Surabaya sebenarnya tak tahu apa-apa dengan apa itu ganja.

Aktivitas sehari-hari perempuan paruh baya ini jualan gorengan keliling kampung. Namun, kepolosannya justru dimanfaatkan oleh sang anak.

Santoso, anak Asfiyatun pada awal Januari lalu memesan ganja dari dalam Lapas Semarang. Tanpa sepengetahuan Asfiyatun, Santoso menjadikan rumah untuk lokasi pengiriman paket ganja seberat 17 kilogram.

Santoso kemudian baru memberitahu isi sebenarnya paket itu setelah terkirim.

Beberapa hari kemudian rumah Asyifatun didatangi sejumlah laki-laki bertubuh tegap. Mereka adalah polisi.

Baca juga: Anak Penjual Nasi Goreng Sukses Jadi Polisi, Sang Ibu Beri Pesan Menyentuh, Ingatkan Salat

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Asyifatun ditangkap karena dianggap menjadi perantara dalam perdagangan narkotika golongan I.

Terdakwa Asfiyatun, Rabu (10/5), menghadapi sidang agenda pembacaan dakwaan serta mendengarkan keterangan saksi.

Usai menjalani sidang ia terlihat menangis. Ia kemudian cepat-cepat pergi meninggalkan ruang sidang setelah tangannya kembali diborgol.

Syafi'i saudara terdakwa hanya bisa mengelus dada melihat dampak kelakuan keponakannya. Ia sangat yakin Asfiyatun selama ini menumpukkan hidup dari rezeki halal bukan menjadi kurir narkoba.

"Santoso memang tega. Di dalam penjara masih buat susah ibu," pungkasnya.

Anak penjual nasi goreng sukses jadi polisi

Kisah menyentuh soal perjuangan orang tua penjual nasi goreng.

Dimana sang anak lolos jadi anggota polisi dan beri pesan menyentuh.

Sang ibu memberi pesan untuk tidak lupa meninggalkan ibadah salat.

Video tersebut viral diunggah akun Instagram @ssdm_polri, Minggu (7/5/2023).

Dalam video itu, dikisahkan perjuangan pemuda bernama Ibnu Hamzah asal Belitung.

Baca juga: Kisah Bidan Honorer Bantu Ibu Hamil di Papua, Akses Jalan Buruk Tempuh Perjalanan Belasan Jam

Baca juga: Ibu Muda Dicap Kena Guna-guna, Bikin Dukun Gadungan Beraksi Pakai Minyak Kelapa, Berakhir Dijebak

Sang ayah, Nasjon mengatakan, Ibnu Hamzah merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.

Sementara itu, Ibnu Hamzah menyebut, pekerjaan sehari-hari ayahnya adalah berjualan nasi.

Sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.

Nasjon pun mengungkapkan rasa harunya ketika sang anak dinyatakan diterima sebagai anggota Polri.

"Waktu namanya keluar, baru keluar air mata haru. Menjelang itu, kita merasa jantungan (terkejut)," ujarnya.

Dalam rekaman video yang diambil di tempat berbeda, Ibnu memberikan pesan untuk orangtuanya.

"Ibu, Jaga kesehatan selalu. Jangan mengkhawatirkan Ibnu di sini," ucapnya.

Sementara itu, sang ibu juga turut memberikan pesan pada buah hati kebanggannya itu.

Sembari berkaca-kaca menahan air mata, sang ibu berpesan agar Ibnu tidak pernah melupakan salat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved