Berita Probolinggo
Pengrajin Pisau Kebanjiran Order Jelang Idul Adha, Pelanggan dari Madura Juga Mendominasi
Bila ditotal, dia telah menerima pesanan pisau 300 buah. Sementara, momen di luar Idul Adha, dia hanya mendapat pesanan 10-15 buah pisau saja
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Aqwamit Torik
Dia menyebut, ada beragam jenis pisau yang dijual, antara lain pisau untuk menyembelih maupun menguliti hewan kurban, pisau buah, dan pisau sayur.
Roni membanderol harga pisau dikisaran Rp 10.000-Rp 300.000.
Ukuran mata pisau yang tersedia mulai 8 cm sampai 40 cm.
Sedangkan, mata pisau sendiri dibuat dari bahan baja, stainless, gergaji selendang, dan cakram. Roni mendapatkan bahan-bahan itu dari pengepul besi serta barang-barang bekas di Kota Probolinggo.
"Bentuk pisau bisa menyesuaikan pesanan pelanggan. Untuk gagang dan sarung pisau terbuat dari kayu sonokeling yang diukir. Saya juga bisa membuatkan tempat pisau dari kayu yang bisa ditempel di dinding agar aman dari jangkauan anak-anak," urainya.
Roni menjelaskan, proses pembuatan pisau berkualitas terbaik memakan waktu 2 hari.
Prosesnya, awalmula bahan dibakar, ditimpa, dibentuk menggunakan gerinda, pengasahan, dan penghalusan.
"Saat membuat saya selalu berselawat. Hal ini agar orang yang menggunakan selalu tenang," terangnya.
Roni memasarkan produk pisaunya di media sosial pribadinya.
Selain itu, pembeli bisa datang langsung ke rumahnya.
"Pelanggan saya didominasi warga Probolinggo, Jombang, madiun, bondowoso, Jember, dan Madura," ucapnya.
Di sisi lain, Roni mulai menggeluti bisnis pembuatan pisau sejak 2019.
Baca juga: Rabies Bikin Penderita Takut Air? Dialami Bocah Usia 5 Tahun yang Meninggal Usai Digigit Anjing
Baca juga: Stephan El Shaarawy Rela Turunkan Gajinya Demi Tetap Gabung AS Roma, Kontribusinya Cukup Apik
Baca juga: Momen FattahJasin Kumpul Bersama Keluarga Besar Ario Pratamingkusumo, Terkuak Silsilahnya
Kala itu, Roni berhenti bekerja sebagai kuli bangunan karena suatu hal.
Karenanya, Roni tidak ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Di tengah himpitan ekonomi, istri saya mengeluh beras di rumah habis. Uang untuk membeli beras tidak ada. Mendengar keluhan istri saya merenung di teras. Di dinding teras, saya melihat pisau yang menempel di dinding. Dari sana saya punya ide membuat pisau dengan modal sangat tipis," ujarnya.
Dengan keahlian kuli bangunan, dia mencoba membuat pisau dari gergaji bekas.
Sekali buat langsung jadi. Tidak ada kesulitan apapun yang menghampiri Roni.
"Saya kemudian memposting pisau buatan saya itu ke media sosial. Ada tetangga yang minat dan membelinya. Lalu saya terus konsisten pisau hingga berkembang seperti sekarang," pungkasnya.
Pengakuan Saksi soal Detik-detik Kecelakaan Maut di Probolinggo: Seperti Benturan di Tembok |
![]() |
---|
Update Terkini Kasus Pembacokan di Probolinggo, Terungkap Sosok Pelaku Sebenarnya |
![]() |
---|
Dulu Usir dan Aniaya Ibunya, Kini Sang Anak Justru Menangis, Sikap Sang Ibu Layak Dipuji |
![]() |
---|
Suaminya Nikah Lagi, Istri Sekdes Tak Terima dan Lapor ke Polisi, Hampir Semua Warga Jadi Saksi Akad |
![]() |
---|
Asyik Digoyang Pimpinan LSM, Bu Guru di Probolinggo Syok Digerebek Suami, Kabur Terbirit-birit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.