Bangga Madura

Mitos Masalembu, Segitiga Bermuda Versi Indonesia di Sumenep Madura, Tampomas Korban 'Keangkeran'

Nama Masalembu kembali diperbincangkan setelah video Kepala Desa Sukajeruk, Sumenep yang membentak Kapolsek viral di media sosial.

Editor: Ficca Ayu
Intisari.grid.id
Masalembu adalah nama salah satu kecamatan di Sumenep, Madura yang dikenal sebagai Segitiga Bermuda versi Indonesia. 

Segitiga Masalembu merupakan sebuah garis khayal yang menghubungkan Pulau Bawean, Kota Majene dan Kepulauan Tengah di Laut Jawa dan termasuk perairan Masalembo di dalamnya.

Dikutip dari Intisari.grid.id, kawasan Masalembu dicurigai sebagai titik munculnya fenomena alam yang disebut air pocket atau kantung udara.

Air pocket adalah kondisi di mana udara mengalir dalam kecepatan tinggi.

Pesawat yang kebetulan terbang di atasnya bisa dengan tiba-tiba tersedot ke bawah atau terpental.

Lantas perairan di kawasan tersebut juga berbahaya dengan adanya perairan dalam yang berputar.

Kawasan Masalembu juga memiliki arus sangat kencang yang berasal dari barat dan terus memanjang ke Laut Jawa.

Baca juga: Misteri Air Sumur di Tuban Berubah Merah Kini Terkuak, Dinas Lingkungan Hidup Beri Penjelasan

Selain itu dari Selat Makassar terdapat arus utara yang terjadi akibat perbedaan suhu. Dua arus yang berbeda ini kemudian bertemu di Segitiga Masalembo dengan membawa materi lain termasuk sedimen laut.

Sebagian besar masyarakat yang tinggal di kawasan Masalembu berprofesi sebagai nelayan.

Di kalangan mereka, ada pantangan melaut pada Desember hingga Juni karena pada saat itu, gelombang laut Maselembu sangat tinggi dan besar.

Masyarakat juga mempunyai istilah ‘garis putih’ untuk menggambarkan daerah yang biasanya paling banyak memakan korban.

Garis putih ini adalah batas wilayah aman bagi nelayan untuk melaut dan bagin yang dibatasi adalah bagian yang sakral.

Apabila masih ada yang nekat melewati garis putih ini maka nelayan percaya bahwa orang tersebut tidak akan selamat termasuk kapal dan seluruh bawaannya.

Warga keturunan dari Sulawesi

Dikutip dari Sumenepkab.go.id, Masalembu tak hanya dihuni warga Madura, tapi juga warga keturunan Sulawesi yakni Bugis dan Mandar.

Bahkan tak jarang ada warga keturunan Kalimantan yang tinggal di Masalembu.

"Dulu orang-orang Bugis dan Mandar dimotivasi oleh keinginan untuk lepas dari tekanan penjajah Belanda, sehingga jalan satu-satunya adalah mencari daerah baru yang dipandang aman," cerita Cici (45), keluarga tokoh adat di Masalembu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved