2.500 Paket Daging Kurban Warga Muhammadiyah Kecamatan Burneh Bangkalan Aman dari PMK dan LSD Sapi

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan memastikan puluhan hewan kurban sapi dan kambing yang disembelih di Masjid Al Huda, Kecamatan Burneh telah melalui tahapan pemeriksaan antemortem dan postmortem. Sehingga dagingnya sangat aman disalurkan dan dikonsumsi masyarakat.

Kepastian itu disampaikan Kasi Zoonosis dan Kesejahteraan Hewan Dinas Peternakan Bangkalan, Raswan seusai melakukan pemeriksaan postmortem di tengah belum dicabutnya status wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) sapi sekaligus sebagai upaya menghindari penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD).  

“Kami bawa tim dokter kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, ada 23 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Semua sehat dan layak kurban, tidak ada penyakit yang menular atau zoonosis terutama saat ini terkait wabah PMK dan LSD,” ungkap Raswan usai pemantauan dan pemeriksaan di masjid Al Huda, Burneh, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Kasus PMK di Bangkalan Ratusan Sapi Masih Suspek dan Belum Sembuh, Ini Kata Dinas Peternakan

Baca juga: Idul Adha 2023: Warga Muhammadiyah di Bangkalan Gelar Shalat Idul Adha di Masjid Al Huda Burneh

Selain melakukan pemeriksaan postmortem, lanjutnya, pihak Dinas Peternakan Bangkalan melakukan pemantauan secara rinci terkait proses pemotongan hewan kurban untuk memastikan apakah telah sesuai dengan kriteria kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet).  

“Sudah bagus memperhatikan kaidah kesehatan hewan. Kami juga memastikan daging hewan kurban di sini sudah baik layak, sehat, dan halal untuk salurkan serta dikonsumsi masyarakat,” pungkas Raswan.  

Sementara, Wakil Pimpinan Cabang Muhammadiyah Burneh, Ahmad Munir mengungkapkan, total jumlah hewan kurban yang disembelih di Masjid Al Huda, Desa Langkap, Kecamatan Burneh sebanyak 33 ekor. Terdiri dari 23 ekor sapi dan 10 ekor kambing.

“Rata-rata sejumlah itu setiap tahun saat Lebaran Kurban. Kami jadikan sebanyak 2.500 buah paket untuk distristribusikan ke masyarakat layak penerima, saudara, dan teman-teman sekampung, agar sama-sama merasakan daging hewan,” singkat Ahmad Munir.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com