Budaya Madura

Alasan Orang Madura Melakukan Toron Tiap Idul Adha, Tradisi dan Keharusan Bagi Mereka yang Merantau

Tiap jelang Hari Raya Idul Adha mereka akan pulang ke kampung halaman mereka di Pulau Madura, yang biasa dikenal dengan tradisi toron.

Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Sesuai tradisi, maka tiap jelang Hari Raya Idul Adha orang Madura akan pulang ke kampung halaman mereka di Pulau Madura, yang biasa dikenal dengan tradisi toron. 

TRIBUNMADURA.COM - Orang Madura punya tradisi unik menjelang Hari Raya Idul Adha.

Mereka biasa melakukan tradisi toron.

Mengapa orang Madura melakukan toron tiap jelang Idul Adha?

Bagi masyarakat Suku Madura yang tinggal di perantauan, tradisi mudik tidak hanya melekat dengan momen Hari Raya Idul Fitri, namun juga dilakukan jelang Hari Raya Idul Adha.

Sesuai tradisi, maka tiap jelang Hari Raya Idul Adha mereka akan pulang ke kampung halaman mereka di Pulau Madura, yang biasa dikenal dengan tradisi toron.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Sampang Kerja Ekstra saat Momentum Idul Adha, Antisipasi Sampah Menumpuk

Dilansir dari laman Kompas.com, tradisi toron adalah kegiatan mudik atau pulang kampung yang dilakukan orang dari Suku Madura yang merantau di luar Pulau Madura.

Sebutan Toron berasal dari bahasa Madura yaitu toronan yang berarti keturunan.

Sehingga tradisi ini dimaksudkan untuk merawat keturunan, atau menjaga silaturahmi antar anggota keluarga.

Meski tradisi toron bisa dilakukan sembarang waktu, namun biasanya orang dari Suku Madura melakukan tradisi ini menjelang Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.

Baca juga: Ucapan Pantun Idul Adha 2023, Kirim Melalui Media Sosial untuk Keluarga dan Kerabat Tercinta

Tradisi toron ini merupakan sebuah keharusan bagi orang dari Suku Madura yang tinggal di perantauan.

Hal ini dilakukan apabila mereka telah memiliki bekal yang cukup, serta memiliki kondisi tubuh yang masih sehat.

Selain dilakukan untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga, tradisi ini juga kerap dimanfaatkan untuk melakukan nyekar atau nyalase dengan berkunjung ke kuburan untuk mendoakan para pendahulu.

Tradisi toron menjadi istimewa karena menunjukkan sifat orang dari Suku Madura yang mempunyai ikatan kuat dengan kampung halaman tempat mereka dilahirkan.

Dilansir dari laman infopublik.id, Sosiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, Bagong Suyanto mengungkapkan bahwa tradisi Toron dimaknai perantau Madura sebagai cara mereka nyambung ‘bheleh’ atau kegiatan untuk menyambung kekeluargaan setelah kembali dari perantauan.

Toron kemudian dipandang sebagai sebuah tuntutan sosial bagi para perantau asal Madura agar tidak lupa kampung halaman.

Baca juga: Tips Cara Aman dan Sehat Mengonsumsi Daging Kurban, Saat Menyembelih Harus Secara Higienis

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved