Tokoh Pencak Silat Madura Wafat

SOSOK dan BIODATA Guru Besar Perguruan Silat Elang Putih yang Meninggal saat Pamer Jurus: Legend

Sosok guru besar pencak silat Elang Putih saat pamer jurus di hadapan muridnya, keinginan Monaki semasa hidup sudah terpenuhi

|
Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Tangkapan layar
Monaki, guru besar pencak silat Elang Putih saat memeragakan jurus di hadapan muridnya 

“Bapak sejak dulu memang ingin seperti itu, ingin wafat saat peragakan jurus-jurus pencak silat tradisional. Beliau paling semangat urusan pencak silat meski usia sudah sepuh,” ungkap Ahmad Taufik (23), anak angkat almarhum Monaki ketika ditemui di rumah duka, Kampung Purnama, Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan, Sabtu (1/7/2023).

Jenazah Monaki diberangkatkan dari rumah duka pada pukul 10.00 WIB di Makam Umum Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan dengan iringan ratusan kerabat, tetangga, hingga para murid almarhum. 

Sosok Monaki, guru besar pencak silat Elang Putih

Duka mendalam mengiringi iring-iringan jenazah Monaki (85), pesilat senior asal Kampung Purnama, Kelurahan Kraton, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (1/7/2023).

Sosok Monaki dikenal sebagai pesilat paling senior, berjiwa sabar dan pengayom.

Lantunan kalimat tauhid, laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah berkumandang begitu jenazah Monaki diturunkan dari sebuah mushola untuk dinaikkan ke dalam mobil ambulan menuju pemakaman umum di Kampung/Kelurahan Mlajah Kota Bangkalan.

“Beliau seorang legenda di bidang pencak silat tradisional, tokoh bimbingan, contoh suri tauladan kepada murid-muridnya, berjiwa sabar, dan pengayom,” ungkap Maji ketika ditemui Tribun Madura di rumah duka, Sabtu (1/7/2023).

Baca juga: Mengenal Fida dan Fiya, Gadis Kembar yang Jago Pencak Silat Ganda Putri asal Pamekasan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Pernyataan Moh Maji memang lah tepat disematkan kepada mendiang Monaki.

Meski usianya sudah menapaki senja, namun almarhum memiliki jiwa semangat yang luar biasa dalam urusan pencak silat.

Bahkan Monaki menghembuskan nafas terakhir di dalam arena, saat membuka gelaran acara rutin bulanan paguyuban Pencak Silat Bhineka Tunggal Ika Bangkalan di Desa Naro’an, Kecamatan Burneh, Jumat (30/6/2023) malam.

Gerakan-gerakan pencak silat tradisional yang diperagakan Monaki tiba-tiba terhenti. Tubuhnya membujur dengan posisi terlentang setelah Monaki memperagakan gerakan bersimpuh, berguling, hingga tendangan kaki kanan ke arah atas.

Ketua Paguyuban Pencak Silat Tradisional Bhineka Tunggal Ika, Mohammad Maji mengungkapkan, Monaki memiliki banyak murid yang menyebar di seluruh Madura, di luar Madura, hingga di luar negeri.

“Semangatnya luar biasa, beliau tergolong yang paling senior hingga terbentuk paguyuban Pencak Silat Tradisional Bhineka Tunggal Ika Bangkalan,” pungkas Maji.

Dalam kesehariannya, Monaki telah lama mengabdikan diri sebagai sebagai waker atau penjaga di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Jalan RA Kartini, tidak jauh dari rumahnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved