Tokoh Madura
Polisi Madura yang Nyambi Mengajar Ngaji, Dirikan Yayasan Hingga Asuh Puluhan Santri: Terpanggil
Seragam polisi lalu lintas ditanggalkan, ia ganti dengan sarung, baju koko, dan kopiah. Lantunan ayat-ayat Al Quran terdengar lirih menyeruak
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Inilah sosok polisi Madura yang juga mengajar mengaji sepulang bekerja.
Diketahui polisi Madura itu bertugas di Polres Bangkalan.
Sosok itu adalah Aiptu Amirullah.
Ia mengabdikan dirinya pada negara dan juga agama.
Polisi ini giat mengajar ngaji pada anak dan mendirikan yayasan.
Padatnya rutinitas sebagai anggota Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan urusan registrasi dan identifikasi (regident) kendaraan bermotor, tidak kemudian membuat Aiptu Amirullah abai bahwa dirinya berada di lingkungan masyarakat begitu lepas dinas.
Seragam polisi lalu lintas ditanggalkan, ia ganti dengan sarung, baju koko, dan kopiah.
Lantunan ayat-ayat Al Quran terdengar lirih menyeruak di kala waktu sore di Blok A-1 Perumahan Griya Anugerah, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan.
Baca juga: Sosok Istri Kades Bangkalan yang Cantik, Ini 5 Keistimewaan Wanita Madura, Pandai Masak dan Cekatan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Wajah-wajah polos anak berusia 4-12 tahun tampak khusyuk mengeja bacaan Al Quran di Yayasan Miftahul Qur Ani, Jumat (30/6/2023) pukul 17.00 WIB.
Tidak hanya belajar mengeja dan membaca ayat-ayat suci Al Quran dengan baik dan benar, tetapi anak-anak juga didisiplinkan shalat berjamaah di waktu Maghrib dan Isya’.
Beberapa diantara mereka, ditunjuk bergantian sebagai muazin.
“Tahun 2019 silam, saya merasa terpanggil karena ternyata banyak anak belum mengaji. Muncullah pertanyaan di benak saya, kenapa banyak anak belum mengaji?,” ungkap Amirullah kepada Tribun Madura.
Sejak tiga tahun terakhir, rutinitas Amirullah selepas dinas sebagai anggota Polri hampir setiap hari dihabiskan dengan mengajari anak-anak mengaji.
Saat ini, jumlah santri di yayasan yang ia rintis sudah sebanyak 25 anak.
“Usai melaksanakan kegiatan pelayanan kepolisian, sekitar kurang lebih 17.00 WIB saya merapat ke yayasan. Ada dua ustadz yang membantu ketika saya tidak bisa hadir karena urusan kedinasan,” pungkas pria kelahiran Kabupaten Sampang di tahun 1977 itu.
Baca juga: Kapolres Pamekasan Berikan Tanda Jasa Satya Lencana Nararya Pada Sosok Ini di Hari Bhayangkara
Baca juga: Sosok Aiptu Amirullah Pulang Berdinas di Polres Bangkalan Langsung Mengajar Ngaji, Dirikan Yayasan
Kisah polisi Bangkalan: Kapolres Bangkalan bantu ibu yang tinggal di gubuk reyot
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya langsung berinisiatif memberikan tindakan operasi katarak begitu melihat secara langsung kondisi Sariyeh (70), warga Desa Lergunong, Kecamatan Klampis, Jumat (30/6/2023).
Selain penyandang katarak, Sariyeh menderita lumpuh dan hanya bisa tergolek lemah di sebuah gubuk reot.
Didampingi isteri, Febri tampak beberapa kali menghela nafas panjang. Sesekali, eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara itu melihat dengan seksama kondisi bagian dalam gubuk tempat tinggal Sariyeh.
“Saya mendapat pesan melalui WA (WhatsApp) dari warga tentang kondisi ibu Sariyeh. MasyaAllah, jika masih ada kemungkinan untuk bisa kembali melihat secara normal, ibu Sariyeh akan menjalani pemeriksaan mata untuk tindakan operasi katarak,” tegas Febri dengan mata berkaca-kaca.
Potret buram berbingkai kemiskinan hingga saat ini masih menghiasi Kabupaten Bangkalan.
Kondisi-kondisi memprihatinkan seperti halnya Ibu Sariyeh kadang kala dijumpai di kala kunjungan pejabat-pejabat berkat informasi dari masyarakat.
Padahal pada akhir November 2021, Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan telah melakukan pendataan bersama para pendamping desa dan Tim Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT).
Program Penanganan Kemiskinan Ekstrem itu menyasar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial melalui aplikasi Sistem Data dan Layanan Sejahtera bersama Bupati (Sidaya Sehati) di 25 desa di 5 kecamatan yang menjadi sasaran program Penanganan Kemiskinan Ekstrim.
Rumah-rumah para PKM bansos berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan ditempel stiker.
Hal itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial RI Nomor 1000/LJS/HM.01/6/2019 tertanggal 18 Juni 2019 perihal Labelisasi Kartu Penerima Manfaat PKH dan BNPT.
Di rumah tak layak huni itu, Sariyeh tinggal seorang diri setelah lama berpisah dengan suaminya. Ia tidak memiliki seorang pun anak, sementara saudara-saudara kandung telah meningga
l. Sejauh ini, ia dirawat oleh salah satu cucu dari keponakan untuk keperluan mandi dan buang air besar.
Dalam kesempatan itu, pihak Polres Bangkalan datang bersama petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan tubuh termasuk kondisi kedua bola mata ibu Sariyeh yang tidak bisa melihat.
“Selain kepada ibu Sariyeh, kami juga memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga lain dalam rangka HUT Bhayangkara Ke-77 yang jatuh pada 1 Juli 2023,” pungkasnya.
Menkopolhukam Mahfud MD Ingatkan Bahaya Politik Identitas, Potensi Timbulkan Perpecahan |
![]() |
---|
Haji Her Bukan Sosok Sembarangan, Dicurhati Habib Luthfi bin Yahya hingga Beli Mobil Bekas Gus Dur |
![]() |
---|
Inilah Nama-nama Tokoh Madura dari Agamawan hingga Seniman, Tretan Muslim sampai Syaikhona Kholil |
![]() |
---|
Peran Ulama Madura Berikan Perlawanan Hadapi Penjajah Belanda di Bulan Ramadan, Keputusan Tegas |
![]() |
---|
Daftar Tokoh Madura dari Agamawan hingga Seniman, Syaikhona Kholil Bangkalan sampai Tretan Muslim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.