Bangga Madura

Kabupaten Sampang Kini Sudah Punya Busana Adat, Rashogan Cakranengrat Mangkubumi hingga Maghersareh

Kabupaten Sampang, Madura kini sudah memiliki busana adat, bahkan sudah lama diresmikan tepatnya, pada 17 Desember 2022 lalu, Senin (3/7/2023).

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Busana adat Kabupaten Sampang, Madura. Kabupaten Sampang, Madura kini sudah memiliki busana adat. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com Network, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Tribunners kali ini kita akan mengulas tentang busana adat Kabupaten Sampang.

Ada empat jenis Rashogan Cakranengrat hingga Maghersareh.

Kabupaten Sampang, Madura kini sudah memiliki busana adat, bahkan sudah lama diresmikan tepatnya, pada 17 Desember 2022 lalu, Senin (3/7/2023).

Pembuatan busana adat tidak terlepas sebagai upaya membranding daerah sebab, memiliki nilai tersendiri salah satunya sebagai daya tarik wisatawan.

"Untuk pembuatannya memerlukan waktu cukup lama, mulai dari perumusan sejarah, budaya dan kondisi sosial masyarakat," kata Pamong Budaya Bidang Kebudayaan Disporabudpar Sampang Dewi Riskan Apriana.

Baca juga: Pemkab Gencar Sosialisasi Baju Adat Sampang, Salon Kecantikan & ASN Jadi Sasaran, Ada 4 Ragam Busana

Terdapat empat jenis baju yang dimiliki Kabupaten Sampang, adapun jenis dan detailnya yakni:

1. Rashogan Cakranengrat

Busana Beskap berbahan bludru hitam pekat dengan sulaman emas dipadukan dengan bawahan batik motif seser. Kemudian menggunakan pin cakranengrat dan penutup kepala odheng model Tongkosan serta slop bludru hitam sebagai alas kaki dikenakan oleh Bupati dan Wakil Bupati.

Sementara Ibu Bupati dan Wakil Bupati mengenakan setelan baju dan alas kaki yang serupa dengan kerah kartini dengan ornamen bros bermotif kupu-kupu. Riasan rambut ghellung pale’ katopak dengan bunga sekar mellok di kanan dan kirinya.

Baca juga: Inilah Baju Pesaan, Pakaian Adat Khas Madura yang Biasa Disebut Baju Sakera, ada Simbol Filosofis

2. Rasoghan Mangkubumi

Merupakan busana yang dikenakan oleh Forkopimda dan Pejabat Eselon II. Beskap berbahan wall dengan kancing emas berjumlah ganjil memakai pin cakranengrat. Setelan bawah menggunakan batik motif seser, odheng tongkosan dan selop hitam berbahan polos.

Sementara ibunya mengenakan kebaya hitam bludru hitam pekat model krah kartini klasik dengan ornamen emas dan bawahan batik seser motif soga memakai bros emas bermotif melati dengan alas kaki selop hitam dan riasan rambut ghellung pale’ katopak dengan bunga sekar mellok di sebelah kanan.

3. Rashoghan Pongghaba

Model baju beskap hitam berkrah tegak dengan ornamen list berwarna silver dengan kancing berjumlah ganjil serta odheng model peredhen yang digunakan oleh pegawai laki laki.

Sementara bagi pegawai perempuan mengenakan kebaya berbahan bludru hitam pekat dan bros bulat berwarna silver, baik laki-laki maupun perempuan mengenakan sandal selop hitam serta bawahan batik motif ombak berwarna merah soga.

Baca juga: Tren Baju 2023 Batik Motif Hitam Putih Khas Madura, Desainer Ingin Lestarikan Budaya Bangsa

4. Rashoghan Maghersareh

Baju atasan pesak sebagai kardigan dan kaos bercorak merah putih bergaris melintang dengan celana hitam gombor menggunakan ikat pinggang kulit berwarna hitam. Riasan kepala mengenakan odheng tapoghen dan alas kaki sandal kulit bagi masyarakat laki-laki.

Sementara untuk masyarakat perempuan mengenakan kebaya hitam berbahan brokat tanpa beff, dinar susun tiga sebagai pin, ghellung senthe’lan, bawahan kain batik Sampang dengan motif kembang jati, kon-sokon, daun perreng, ajem panjilaras dengan warna merah soga serta alas kaki yang tidak tertutup.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved