Polemik Sampah di Bangkalan
Gelombang Penolakan Warga, Adang Truk Sampah Buntut Bangkalan Dikepung Sampah: Seharusnya Bersih
Gelombang aksi penolakan warga hingga penghadangan truk pengangkut sampah di titik-titik tempat pembuangan akhir semakin mempertegas kelemahan DLH
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Di tengah semakin tingginya produksi sampah, Pemkab Bangkalan hingga saat ini tak kunjung menemukan konsep pengelolaan sampah ramah lingkungan.
Malahan, gelombang aksi penolakan warga hingga penghadangan truk pengangkut sampah di titik-titik tempat pembuangan akhir semakin mempertegas kelemahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan.
Aksi penolakan terbaru oleh warga terjadi pada Kamis (27/7/2023).
Sejumlah warga menghadang truk pengangkut sampah di pintu masuk akses menuju Bukit Jaddih, Kecamatan Socah.
Itu setelah dalam beberapa hari terakhir, keberadaan sampah di kawasan wisata alam itu hanya dibiarkan berserakan dan dibakar.
Hingga empat hari terakhir setelah ditolak warga, tumpukan sampah di sejumlah titik menghiasi Kota Bangkalan.
Baca juga: BREAKING NEWS - Akibat Kota Bangkalan Dikepung Sampah, Akses Jalan Letnan Sunarto Sempat Ditutup
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Seperti di Jalan RA Kartini, Kelurahan Kraton, di pintu masuk Taman Rekreasi Kota (TRK) atau tepatnya di belakang Stadion Gelora Bangkalan (SGB).
Bahkan, akses di depan Rumah Daur Ulang (RDU) di Jalan Letnan Sunarto ditutup karena tumpukan sampah meluber hingga nyaris menutupi jalan, Senin (31/7/2023) sore.
Keberadaan sampah di dekat pintu masuk TRK, di belakang SGB itu memantik nada miring dari masyarakat.
“Lokasi ini kan seharusnya bersih, tapi beberapa hari terakhir sampah menumpuk, baunya juga menyengat. Padahal tempat ini tepat berada di TRK, belum lagi di belakang SGB. Lokasi ini biasanya juga tempat lokasi warga untuk berolahraga seperti jogging, SGB juga dipakai untuk tempat bertanding Liga I Madura United,” ungkap Mamat Taufik kepada Tribun Madura.
Sekedar diketahui, produksi harian sampah rumah tangga dan rumah makan yang dirangkum dari DLH Kabupaten Bangkalan pada tahun 2021 telah menyentuh sebanyak 60 ton.
Pihak DLH kala itu berupaya menekan produksi sampah dengan memaksimalkan TPS 3R sebanyak 5 unit. Namun upaya itu tampaknya belum sebanding dengan tingginya produksi sampah.
“Masak tidak malu Bangkalan jadi Kota Sampah, ke mana DLH nya. Beberapa terakhir ini, seperti sampah tidak terangkut. Kami mendengar karena tempat pembuangan sampah ditutup oleh warga, itu harus dicari solusi jangka panjangnya. DLH jangan diam,” pungkas mamat.
Polemik sampah menggunung di Kota Bangkalan
Selama bertahun-tahun persoalan sampah di Kabupaten Bangkalan seakan tidak pernah habisnya.
Beberapa hari terakhir, tumpukan sampah kembali menggunung di sejumlah titik di kawasan Kota Bangkalan.
Salah satunya tersaji di Rumah Daur Ulang (RDU), Jalan Letnan Sunarto, Jalan RA Kartini.
Tumpukan sampah paling membelalakkan mata tersaji di Rumah Daur Ulang (RDU) yang berlokasi di Jalan Letnan Sunarto, Kelurahan Pangeranan, Senin (31/7/2023) sore.
Sampah bahkan meluber hingga menutupi sepertiga jalan raya.
Baca juga: Penanganan Sampah di Sampang Lamban, Akibat Dua Unit Alat Berat di TPA Sampang Rusak Terbengkalai
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Sejumlah kontainer sampah tampak berjejer dipenuhi sampah. Akses tersebut sempat ditutup untuk sementara, bahkan seorang petugas angkut sampah khusus rumah tangga di Jalan Pertempuran ditolak saat hendak menaruh sampah di RDU itu.
“Ditolak karena tidak bisa menampung, sampah-sampah itu sebelum masuk RDU tidak boleh ada sampah baru. Padahal saya angkut sampah warga dengan gerobak sebanyak dua kali di pagi hari, sore hanya sekali angkut,” singkat petugas angkut sampah, Nahe.
Selain di RDU Jalan Letnan Sunarto, tumpukan sampah juga terlihat di Jalan RA Kartini, Kelurahan Kraton, dan di pintu masuk Taman Rekreasi Kota (TRK) atau tepat di belakang Stadion Gelora Bangkalan (SGB).
Tiga hari sebelumnya, beredar unggahan video di media sosial terkait tumpukan sampah yang dibakar di kawasan wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah. Dalam video berdurasi 0.42 detik itu terdengar suara seorang pria dengan nada kritikan terhadap Pemkab Bangkalan.
‘Baik ini adalah kondisi TPA (Tempat Pembuangan Akhir), TPA baru mungkin ya. Letaknya di Bukit Jaddih kawan-kawan, ini adalah potret ketidak entosan (ketidakmampuan) Pemkab Bangkalan untuk melakukan pengelolaan sampah. Jadinya hanya dibakar, dibakar seperti ini. Dan ini jika semakin lama kondisinya seperti ini tentunya bakal mengganggu lingkungan-lingkungan di lokasi ini’.
Tidak berselang lama, warga akhirnya melakukan penghadangan terhadap truk-truk pengangkut sampah di pintu masuk wisata Bukit Jaddih, Kamis (27/7/2023) pagi. Pengiriman berton-ton sampah ke kawasan wisata alam itu akhirnya terhenti.
Dan kini, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangkalan kembali dihadapkan dengan tumpukan sampah yang mengepung Kota Bangkalan.
Kondisi serupa pernah terjadi di RDU tersebut di akhir November 2021 silam. (edo/ahmad faisol)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.