Berita Madura

Polda Jatim bakal Turun Tangan Atasi Persoalan Tetesan Air Garam yang Picu Kecelakaan di Bangkalan

Ditlantas Polda Jawa Timur dalam waktu dekat akan mengundang para pengusaha garam di Pulau Madura.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Kegiatan water blasting kembali dilakukan petugas Damkar Satpol PP Pemkab Bangkalan untuk meluruhkan kerak-kerak dari tetesan air garam bercampur oli dan solar di jalur tanjakan kawasan Gunung Gigir, Kecamatan Blega, Kamis (21/9/2023) 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Ditlantas Polda Jawa Timur dalam waktu dekat akan mengundang para pengusaha garam di Pulau Madura.

Hal ini sebagai tindak lanjut atas keluhan masyarakat terkait banyak pengendara sepeda motor menjadi korban kecelakaan tunggal di jalur poros penghubung lintas kabupaten di Madura, terutama di Jalan Raya Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan dalam sebulan terakhir.

Agenda menghadirkan para pengusaha garam dari tiga kabupaten di Madura; Sampang, Pamekasan, dan Sumenep itu disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada, Kamis (28/9/2023).

“Kemarin kami mendapat informasi baru bahwa nanti ada perusahaan garam yang bertanggung jawab selaku koordinator."

"Kemarin sudah diidentifikasi perusahaan mana, nanti rencananya akan diundang untuk dipertemukan dengan Bapak Dirlantas Polda Jatim langsung untuk pembahasan lebih lanjut,” ungkap Grandika kepada Tribun Madura.

Sebelumnya, usai gelaran aksi unjuk rasa di Jembatan Suramadu pada 25 September 2023, perwakilan masyarakat dalam aksi unjuk rasa itu telah dihadirkan ke Ditlantas Polda Jatim.

Perwakilan masyarakat dipertemukan dengan empat kasat lantas polres se Madura untuk kembali mengidentifikasi permasalahan tetesan air garam yang menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan tunggal.

“Kami identifikasi lagi permasalahannya, ya sama seperti yang telah disampaikan dalam kesempatan empat kali rakor di Bangkalan."

"Pokok permasalahannya ya sama, tentang tata cara pemuatan dan pengemasan garamnya,” jelas Grandika.

Sebagaimana diketahui, dalam sebulan terakhir permasalahan tetesan air garam bercampur oli dan solar menjadi perhatian lintas sektoral mulai dari Satlantas Polres Bangkalan, Dinas Perhubungan Bangkalan dan Provinsi Jatim, serta masyarakat.

Gelombang gelaran operasi gabungan pun dilakukan dengan menyasar truk-truk pengangkut garam dari Sampang, Pamekasan, dan Sumenep di Jalan Raya Desa Paterongan, Kecamatan Galis dan di depan Polsek Blega, Bangkalan mulai awal pekan September ini.

Dari sedikitnya 60 truk angkutan garam yang terdata, menguak sejumlah fakta bahwa petugas menemukan baluran solar di sudut bak truk, bungkusan-bungkusan garam yang hanya dikemas dengan karung tanpa alas di bak truk, hingga tetesan air garam dari bak truk.

Grandika menyatakan, tetesan air garam yang tercecer bercampur oli dan solar itu telah menjadikan jalanan licin.

Terutama di kala malam hari hingga waktu Subuh, di mana tingkat kelembaban udara menjadi tinggi.

Catatan Tribun Madura, ‘ganas’ nya tetesan air garam bercampur oli dan solar dirasakan para pengendara di Jalan Raya Paterongan, Kecamatan Galis pada 8 September 2023.

Tercatat sebanyak 5 unit kendaraan dengan rincian 4 sepeda motor dan 1 mobil mengalami kecelakaan tunggal di jalur tanjakan-menurun nan berliku itu.

Kondisi ini direspon petugas pemadam kebakaran (damkar) Satpol PP Bangkalan dengan melakukan water blasting atau penyemprotan untuk menghilangkan unsur air garam bercampur oli dan solar yang melekat di beberapa titik aspal jalan Desa Paterongan, Kecamatan Galis dan kawasan Gunung Gigir, Kecamatan Blega.

“Kemarin kami mendapatkan informasi bahwa nanti ada perusahaan yang bertanggung jawab selaku koordinator, sudah diidentifikasi perusahaan mana."

"Rencananya akan diundang untuk dipertemukan dengan Bapak Dirlantas langsung untuk pembahasan lebih lanjut,” kata Grandika.

Menurutnya, progress penanganan tentang permasalah tetesan air garam dengan memanggil para pengusaha garam sudah tepat sasaran.

Pasalnya, selama ini memang sejatinya permasalahan itu bukan di Bangkalan melainkan di tempat pengemasannya, yakni di Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

“Para kasat lantas di Madura sudah diperintahkan Bapak Dirlantas Polda Jatim untuk mengundang para pengusaha garam selaku koordinator."

"Ini memang perlu koordinasi lintas sektoral juga, siapa yang bertanggung jawab?. Ini ranah siapa?, karena tidak bisa ditangani polisi saja."

"Memang kita harus pelan-pelan menelusuri,” pungkas Alumnus Akpol 2012 itu.

Ikuti berita seputar Bangkalan

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved