Berita Entertainment

Nasib Artis Tak Kuat Dianiaya Pacar PNS selama 1 Tahun, Kini Cari Bantuan Polisi: Dia Janji Menikahi

Satu tahun dianiaya pacar PNS, artis ini akhirnya tak kuat. Kini, dia mencari bantuan polisi dan membeberkan kronologinya.

Kompas.com/Vincentius Mario
Sosok artis cantik yang dianiaya pacar PNS selama 1 tahun. Kini dia mencari bantuan polisi untuk mengusut penganiayaan tersebut. 

TRIBUNMADURA.COM - Nasib artis cantik tak kuat dianiaya sang pacar selama 1 tahun.

Kini, dia berani melawan sikap toxic kekasih dan mencari bantuan polisi.

Kisah artis cantik ini sempat menjadi perbincangan hangat netizen sampai-sampai viral di media sosial.

Tak ayal, pelaku yang diduga menganiaya sang artis bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu instansi pemerintahan.

Meski berat, ia membeberkan kronologi penganiayaan ini ke depan publik.

Pengalaman tak mengenakkan itu terjadi pada artis cantik Safa Marwah.

Baca juga: Pertanyakan Kasus Dugaan Pidana Penganiayaan Seorang Petani, Kuasa Hukum Datangi Polres Sumenep

Dia mengaku telah dianiaya kekasihnya yang bekerja di Kemeterian dalam Neger (Kemendagri) berinisial TI.

Sikap kasar dan cenderung mengancam nyawa ini telah dilakukan TI sejak Agustus 2022 secara berulang kali.

Selebgram Safa Marwah saat menghadiri konferensi pers di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023)
Selebgram Safa Marwah saat menghadiri konferensi pers di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023) (KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)

TI dilaporkan menjambak, memukul, mendorong, hingga mencekik Safa Marwah.

Pelipis kiri Safa bahkan sempat robek akibat penganiayaan TI.

Terbaru, kekerasan terjadi pada 12 September 2023 kala TI hendak pergi ke Bandung.

Hal tersebut diceritakan kuasa hukum Safa, Martin Simanjuntak.

"Si TI yang hampir setiap hari kebutuhannya dicukupi oleh Safa Marwah ini mengatakan ingin pergi ke Bandung."

"Karena punya hubungan dan sering dibiayai kan wajar seorang pacar tanya 'Kenapa ke Bandung? Boleh dong saya ikut?'"

"Karena si TI tidak setuju dan marah, Safa spontan, 'Ya udah, kalau mau pergi nggak ngajak saya, bayar utangmu', masih punya utang dia sekitar 30 jutaan," terang Martin Simanjuntak, dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (6/10/2023).

Tak terima, TI justru mencekik Safa Marwah selama beberapa menit hingga tidak bisa bernapas.

"Ketika ditagih utang bukannya dia tau diri atau meninggalkan Safa Marwah, justru menghadiahi cekikan maut."

"Sampai Safa itu tidak bisa bernapas, kurang lebih 1-2 menit dicekik," beber Martin.

"Lebih, 4-5 menit," sahut Safa Marwah.

Bahkan, Safa Marwah sempat pingsan setelah dicekik, sementara TI hanya melihat dan tak ada penyesalan.

"Dicekik, ditarik, dan didorong sampai terjatuh dan Safa pingsan, kurang lebih 3-4 menit dan dia hanya menonton, seperti tidak ada penyesalan," ungkap Martin.

Momen itulah Safa Marwah sadar pintu maaf untuk TI tak akan terbuka kembali.

Safa sontak memantapkan diri untuk melapor ke polisi. Dia juga visum untuk mendukung penyelidikan.

"Di situ akhirnya Safa terbuka matanya bahwa memang laki laki ini tidak layak dimaafkan. Karena itu, Safa membuat laporan polisi atau aduan dan dirujuk visum, terbitlah laporan polisi ini," ujar Martin.

Baca juga: Ketua RT Bawa Celurit Aniaya Ibu Muda, Anak Korban Kabur dan Lapor Tantenya: ada Orang Jahat Datang

Safa Marwah.
Safa Marwah. (Instagram @safawarwah97_)

Laporan Safa teregister dengan nomor LP/ B/ 243/ IX/ 2023/ SPKT/ Polsek Metro Menteng tertanggal 29 September.

Safa Marwah ingin kasus ini segera diproses dan hingga kini, ia masih takut dan trauma.

"Saya cuma pengin keadilan yang seadil-adilnya, pengen segera diproses saja."

"Aku harus dioperasi kecil karena luka yang dia pukul di wajah aku. Aku terpukul dan trauma banget," papar Safa.

Lebih lanjut, Safa Marwah mengaku TI berjanji untuk menikahinya.

Hal itu membuat Safa Marwah memilih sabar meski menjadi korban penganiayaan berulang kali.

"Setiap kekasaran yang dia buat, dia selalu melindungi saya agar tidak nelepon siapa-siapa, tidak lapor siapa-siapa."

"Dia menjanjikan menikahi saya, makanya saya sabar, sabar, sabar, dua tahun hubungannya," imbuhnya.

Safa Marwah mengatakan, dirinya dan TI kerap cekcok karena masalah sepele.

"Hal-hal sepele kita berantem, misalkan dia mau ke mana, saya ingin ikut."

"Biasanya boleh, kok ini nggak boleh," ujarnya.

Baca juga: Sosok Pria yang Aniaya Mama Muda Sukabumi hingga Tewas seusai Karaoke di Surabaya, Diduga Anak DPR

Rupanya, selama ini orang tua Safa Marwah tak tahu anaknya dianiaya oleh sang kekasih.

Safa Marwah sampai berbohong saat wajahnya kepergok babak belur.

"Tidak, orang tua saya tidak tau, pernah di bulan puasa tahun kemarin saya muka babak belur."

"Saya orang Bandung, saya pulang ke Bandung, orang tua tanya 'Kenapa itu?' Saya jawab jatuh, padahal karena dia."

"Saya sembunyi-sembunyikan dari semuanya dan saya nggak pernah posting-posting kesedihan atau luka-luka atau apa, baru sekarang, sudah cukup, sudah tidak kuat," tutup Safa Marwah.

Sementara itu, hubungan Safa dan TI dimulai pada Juli 2022.

Tak berselang lama, pacar Safa Marwah sudah melakukan penganiayaan fisik.

"Tahun 2022, ketika Safa Marwah ini menerima cintanya di bulan Juli, lalu di bulan Agustus sudah mulai ada penganiayaan fisik. Cuma karena Safa ini cinta kekasihnya saat itu, dia memberikan maaf terus menerus," kata Martin.

Pada awal 2023, Safa juga sempat melaporkan dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan TI ke Polsek Cempaka Putih. Namun, perkara itu berakhir damai.

"Karena merasa terancam, akhirnya Safa pada saat di daerah Cempaka Putih ke polsek setempat membuat pengaduan. Lalu diterima pengaduannya, didatangi ke rumah kontrakan, pelakunya ditanyai, namun terjadi damai," jelas Martin.

Di Ngawi, Jawa Timur, penganiayaan pernah terjadi oleh mama muda, Hesti Wulandari (23).

Perbuatan keji itu dilakukan oleh Ketua RT Warsito (58).

Kedua warga Desa Karanggeneng, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi tersebut, diketahui punya hubungan asmara, walaupun mereka telah berkeluarga.

"Saya terbawa emosi karena cuma dimanfaatkan sama korban. Hanya mau diajak berhubungan ketika saya ada uang," ujar Warsito, Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Terjadi Lagi Penganiayaan Seperti Kasus Mario Dandy, Anak Polisi Arogan Aniaya Teman

Akan tetapi ketika Warsito tidak punya uang, Selain ogah berhubungan dengannya, Hesti juga memblokir nomor telepon Warsito. 

Menurut dia, sebelum terjadi pembacokan, korban dihampiri Warsito di rumahnya untuk menanyakan, alasan nomor teleponnya diblokir oleh Hesti.

"Korban tetap menolak (diajak berhubungan). Padahal sebelumnya sudah beberapa kali diberi sejumlah uang," ungkapnya.

"Hubungan saya sama korban belum genap satu tahun. Selama ini berhubungan badan di rumah korban," tuntas Warsito.

Motif terungkap

Satreskrim Polres Ngawi membeberkan motif Warsito (58), Ketua RT sekaligus pelaku pembacokan ibu muda Hesti Wulandari (23), Rabu (17/5/2023).

Keduanya merupakan warga Desa Karanggeneng, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi. Peristiwa tersebut terjadi di rumah Hesti.

Kanit Pidsus Satreskrim Polres Ngawi Ipda Agus Marsanto menuturkan, motif pelaku nekat melakukan perbuatan keji itu karena soal asmara. 

"Pelaku saat itu meminta berhubungan badan. Namun ditolak oleh korban. Pelaku marah dan langsung membacok korban hingga terkena tangan dan kepala," ujarnya, Kamis (1/6/2023).

Akibatnya, lanjut dia, korban langsung jatuh tersungkur setelah menerima sabetan senjata tajam dari pelaku.

"Setelah gelar perkara, kami tetapkan pelaku sebagai tersangka," jelas Agus.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Warsito yang juga merupakan bapak 3 anak itu harus mendekam di sel tahanan Polres Ngawi. 

"Pasal yang disangkakan pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan. Ancaman hukuman paling lama 5 tahun penjara," tandas Ipda Agus.


-----

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Berita Madura dan berita seleb lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved