Berita Pamekasan

Ketua Komisi B DPRD Jatim Serap Aspirasi Nelayan di Pamekasan, Para Nelayan Minta Pelabuhan Ikan

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Aliyadi Mustofa turun langsung serap aspirasi ke nelayan di Pamekasan

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Kuswanto
Aliyadi Mustofa, Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur saat bersama Ketua Aliansi Nelayan Indonesia, Rabu (25/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Aliyadi Mustofa turun langsung serap aspirasi ke nelayan di Pelabuhan Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (25/10/2024).

Aliyadi Mustofa mengatakan, kedatangannya ke Pelabuhan Branta Pesisir Pamekasan ini didampingi jajaran Dinas Kelautan dan Perkanan Provinsi Jawa Timur untuk memastikan kebutuhan masyarakat nelayan.

Kata dia, ada beberapa aspirasi nelayan yang sudah disampaikan sebelumnya melalui audensi di kantor DPRD Provinsi Jawa Timur.

Hal ini lah yang memicu dirinya untuk datang langsung ke Desa Branta Pesisir dengan membawa dinas teknis agar mengetahui langaung yang menjadi kebutuhan para nelayan.

"Para nelayan di Branta Pesisir Pamekasan ini membutuhkan pelabuhan apapun bentuknya yang penting itu bisa Pemerintah Provinsi Jatim melaksanakan apa yang diminta oleh para nelayan. Dan yang kedua terkait dengan perizinan sudah kita urai problem kadang - kadang menjadi suatu hambatan ini juga menjadi PR bagi Provinsi, dan dinas - dinas terkait untuk membantu saudara nelayan dalam perijinan," kata Aliyadi Mustofa saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Kisah Perjuangan 2 Nelayan Jember Bertahan Hidup Usai Tergulung Ombak dan Terdampar di Nusa Barung

Di sisi lain, Ketua Aliansi Nelayan Indonesia (ANI) Pamekasan, Wardan menyampaikan, dirinya bersama seluruh nelayan meminta kepada Provinsi Jawa Timur untuk diberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan nelayan, salah satunya pelabuhan untuk bersandar kapal.

"Kita mempunyai banyak kapal tapi tidak punya tempat pelabuhan, sebenernya sederhana saja permintaan yang kami minta. Kalau jumlah kapal nelayan banyak, paling banyak sekali sandar mencapai 30 kapal, yang kami perjuangkan pelabuhan ikan," pintanya.


Informasoi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved