Berita Viral

Awal Mengira Digigit Nyamuk, Wanita Kaget Bintik Merah di Kaki Makin Banyak, sampai Tak Bisa Jalan

Wanita ini mengira bintik merah di kakinya disebabkan gigitan nyamuk. Namun, bintik itu makin banyak dan memenuhi kakinya. Ia kini mengidap autoimun.

TikTok.com/yukbisayuk.27
Setitik bintik merah di kaki wanita ini dikira akibat gigitan nyamuk. Namun, bintik itu semakin menyebar di kakinya sampai tak bisa berjalan. 

Apakah autoimun bisa sembuh? Kendati gejala autoimun bisa sembuh, Syifa menyebutkan bahwa penyakit tersebut sukar disembuhkan secara total.

"Penyembuhan (autoimun) total biasanya sulit dicapai. Perawatannya melibatkan obat-obatan seperti imunosupresan dan terapi fisik," tandasnya.

Di sisi lain, seorang bocah harus dilarikan ke rumah sakit berawal dari niat menonton layangan.

Niat hati melihat festival layang-layang di Sirkuit ban bunder, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo 2 pekan lalu berujung masuk ke rumah sakit (RS) hingga harus operasi.

Adalah Dwi Santoso (7) siswa kelas 1 MI Setono Ponorogo yang mengalami peristiwa tragis. Saat ini Santoso—sapaan akrab—Dwi Santoso belum masuk sekolah.

Bagaimana tidak, kondisi mata sebelah kiri diperban.

Dia pun tidak bisa melihat secara sempurna seperti sedia kala. Sebelumnya, hidungnya juga dioperasi oleh dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo.

Saat ini, Santoso hanya bisa bermain di rumah.

Teman-teman sekolahnya datang ke rumahnya yang berada di Desa Japan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

“Kena bolah (tali/benang) layang-layang waktu lihat festival layang-layang kemarin,” ujar Santoso ketika diwawancara Tribunjatim.com, Minggu (1/10/2023).

Bapak korban, Sumawan mengatakan jika awalnya anaknya mengajak untuk melihat festival layang-layang yang tak jauh dari rumahnya.

Dia juga masuk ke lokasi dengan membayar uang Rp 10 ribu.

Baca juga: Asyik Lihat Anak Kejar Layangan Putus Tak Terasa Berdiri di Tengah Rel, Berakhir Tragis

Siswa kelas 1 MI di Ponorogo jadi korban layang-layang.
Siswa kelas 1 MI di Ponorogo jadi korban layang-layang. (Tribun Jatim Network/Pramita Kusumaningrum)

“Saya lihat di pinggir. Thole (anak/Susanto) bermain bersama teman-temannya. Kurang lebih 30 menit tiba-tiba ada layang-layang lepas dan terkena anak saya."

"Terkena layang-layang dan benangnya,” kata Sumawan.

Seketika itu, kata dia, langsung menggendong sang anak dan membawa ke rumah sakit umum (RSU) Darmayu.

Sayang, di RSU Darmayu itu tidak bisa ditangani dan dibawa ke RSUD dr Harjono.

“Saya sendiri waktu itu. Pihak panitia cuma menemani sebentar lalu kembali ke lokasi. Ditinggal begitu saja tidak asa yang mengurus dari panitia,” jelas Sumawan.

Menurutnya, saat di rumah sakit sangat kacau. Dimana Susanto merasa pusing dan terus mengeluarkan darah.

“Bahkan muntah darah juga. Setelah dilakukan ronsen tulang hidungnya patah. Disuruh operasi saya juga manut disuruh operasi bagian hidung,” terangnya.

Tidak berhenti disitu, rupanya bagian mata Susanto juga terluka. Saat ini kondisinya jauh lebih baik daripada sebelumnya.

“Mata sebelah kiri agak juling. Padahal sebelumnya tidak apa-apa.Keluhan penglihatan berkurang, ada keluhan konsul lagi,” terangnya.

Menurutnya, saat ini Susanto akan dioperasi. Namun tidak di Ponorogo. Lantaran pihak RSUD dr Harjono Ponorogo merujuk ke Rumah Sakit di Yogyakarta.

“Semoga saja pihak panitia mau bertanggungjawab penuh,” pungkasnya.

----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved