Berita Sampang

Kisah Kehidupan Janda Anak Satu di Sampang, Tinggal di Gubuk Reyot tanpa Genting: Was-was saat Malam

Rasa was-was dan ketakutan selalu menyelimuti seorang janda bersama satu anaknya saat hendak tidur pada malam hari.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
TribunMadura/ Hanggara
Kondisi kediaman Soibah warga Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, bangunan rumah terbuat dari kayu yang usianya tua dan bagian atap rumah tampak reyot, bahkan sebagian tidak dilengkapi genteng. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Rasa was-was dan ketakutan selalu menyelimuti seorang janda bersama satu anaknya saat hendak tidur pada malam hari.

Pasalnya, perempuan bernama Soibah (47) warga Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura itu tinggal di sebuah rumah yang sudah tidak layak huni.

Kondisinya memprihatinkan, selain bangunan rumah terbuat dari kayu yang usianya tua, bagian atap rumah tampak reyot, bahkan sebagian tidak dilengkapi genteng.

Kondisi tersebut sangat mengancam nyawa Soibah dan anaknya, apalagi ketika hujan turun.

Sehingga demi keselamatan terkadang mereka harus menumpang tidur ke rumah tetangga.

"Di dalam rumah sering banjir kalau hujan, terpaksa saya pindah tidur ke rumah sebelah (tetangga). Begitupun saat angin kencang genteng banyak yang jatuh," kata Soibah, Selasa (7/11/2023).

Penderitaannya tidak cukup disana, ia mengaku selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah setempat.

Baca juga: Sekilas Tampak Miskin, Gadis Cantik Ini Ternyata Hanya Cari Keuntungan, Kecurigaan Terbukti

Dengan begitu, soibah berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti perbaikan rumah, demi kenyamanan anaknya saat beraktivitas di dalam rumah ataupun ketika tidur.

"Harapan kami sejak dulu, bisa tinggal dirumah tanpa rasa was-was dan takut roboh ketika hujan turun dan angin, apalahi sebentar lagi musim penghujan," terangnya.

Sementara, salah satu tetangga, Faridi mengaku sangat prihatin atas kehidupan Soibah, di mana kondisi rumah tersebut sudah lama, apalagi tidak pernah mendapatkan bantuan apapun.

Sampai-sampai, ia terkadang rela memberikan separuh bantuan yang didapatkan dari pemerintah berupa beras, kepada Soibah.

"Mudah-mudahan donatur yang sudi menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu perbaikan rumah Soibah," tutupnya.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved