Berita Tulungagung

Pulang Latihan Silat, Siswa SMP Tulungagung Mengeluh Sakit lalu Meninggal, Korban Sebut Nama Pelaku

Rb (16) seorang siswa SMPN 1 Ngunut meninggal dunia di RS Era Medika Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Rabu (22/11/2023).

Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Seorang siswa SMPN 1 Ngunut meninggal dunia di RS Era Medika Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Rabu (22/11/2023). 

Jenazah Rb dijemput dari ICU RS Era Medika Ngunut, dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak untuk observasi.

Rencananya akan dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian Rb.

Kasus serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Seorang siswa perguruan silat meninggal usia seusai mengikuti latihan bela diri ujian kenaikan sabuk. Korban adalah RS, warga Kelurahan/Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi.

Baca juga: Gerebek Rumah Kosong, Satreskrim Polres Bangkalan Gulung 2 Pelaku Curanmor dan Sita 4 Sepeda Motor

Kapolsek Kalipuro AKP Hadi Waluyo membenarkan kabar tersebut. Jenazah korban telah dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Blambangan untuk diperiksa.

"Penyebabnya (kematiannya) apa, kami masih belum tahu, masih olah TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolsek, Senin (5/6/2023).

Polisi masih mendalami kasus tersebut. Selain olah TKP, pihaknya juga mencari saksi-saksi yang mengetahui kejadian. Yang pasti, sebelum meninggal, korban pamit ke keluarga untuk mengikuti uji kenaikan sabuk.

"Kami akan mencari saksi-saksi karena yang ikut latihan kan banyak," imbuhnya.

Desita (40), keluarga korban, menceritakan, RS berpamitan mengikuti ujian kenaikan sabuk pada Sabtu (3/6/2023). Lokasi ujian itu, menurut keterangan korban ke keluarga, berada di Desa Ketapang, Kecamatan kalipuro.

"Berangkat Sabtu sore," katanya, kepada wartawan.

Rekan-rekan korban dari perguruan silat kemudian mendatangi keluarga RS pada Minggu (4/6/2023) sekitar subuh.

Dari mereka, keluarga mengetahui bahwa RS berada di fasilitas kesehatan dalam kondisi tak sadarkan diri.

Saat itu, lanjut dia, korban masih hidup. Namun kondisinya kritis dan dirawat secara intensif. Kondisi korban terus menurun hingga dinyatakan meninggal pada Senin (5/6/2023).

Keluarga pun menanyakan kronologis meninggalnya korban kepada pelatih perguruan silat. Akan tetapi, jawaban yang diberikan tak membuat pihak keluarga puas.

Menurut dia, pihak perguruan menyatakan korban jatuh terpeleset saat main bola. Namun, alasan itu dianggap tak logis. Keluarga yang merasa janggal pun melaporkan kejadian itu ke kepolisian


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved