Berita Entertainment
Baru Melahirkan 2 Bulan, Pilu Nyawa Artis Tak Tertolong saat Sedot Lemak, Keluarga Duga Malpraktik
Nyawa artis cantik ini tak tertolong usai operasi sedot lemak. Dia diketahui baru melahirkan dua bulan. Keluarga duga ada malpraktik dari klinik.
Penulis: Olga Mardianita Afifa | Editor: Mardianita Olga
TRIBUNMADURA.COM - Dunia hiburan Tanah Air dikejutkan dengan kematian artis cantik.
Artis cantik dilaporkan meninggal dunia dan harus meninggalkan bayinya yang baru berusia 2 bulan.
Ya, baru-baru ini dia baru saja melahirkan.
Penyebab kematian artis cantik diduga malpraktik saat melakukan operasi sedot lemak.
Kini, keluarga sang artis cantik melaporkan klinik kecantikan tersebut ke polisi.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Baca juga: Nasib Pemain Bola yang Kini Pensiun, Kini Jualan Kalung, Dulu Kekasihnya Artis dan Sudah Meninggal
Diketahui, peristiwa nahas ini dialami oleh artis cantik Nanie Darham.
Lama tak tersorot, Danie Darham dikabarkan meninggal dunia di meja operasi pada 21 Oktober 2023.
Ia tewas saat melaksanakan prosedur sedot lemak.
Selang satu bulan kemudian, kasus kematian Nanie Darham memantik kemarahan di benak keluarganya.
Hingga akhirnya, pengacara keluarga Nanie Darham pun melaporkan klinik tempat almarhumah sedot lemak itu ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Kuasa hukum Nanie Darham, Hartono Tanuwidjaja, mengurai adanya dugaan malpraktek dari klinik yang berlokasi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
Awalnya, Hartono mengungkap kondisi Nanie Darham sebelum hendak melakoni operasi sedot lemak.
Ternyata di bulan Agustus 2023 lalu, Nanie baru saja melahirkan anak keduanya.
Sebelumnya, Nanie telah memiliki anak berusia 3 tahun buah pernikahannya dengan pria bernama James.
"Kondisi korban adalah seorang ibu yang mempunyai anak balita 3 tahun, yang kedua, baru dilahirkan dua bulan sebelum dilaksanakan operasi yakni Agustus 2023," ungkap Hartono Tanuwidjaja dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan HukumID, Kamis (23/11/2023).
Baca juga: Nasib Artis Cantik Tak Sadar Uang Ditilap Aspri, Total ‘Bisa Ngasih Makan Banyak Orang di Palestina’
Baru dua bulan melahirkan, Nanie Darham pun berkeinginan untuk melaksanakan sedot lemak.
Namun kala itu dokter kandungan Nanie mengurai bahaya sedot lemak jika baru melahirkan.
"Korban pada saat menjalani check up rutin ke dokter kandungannya, itu dokter Diana sudah menyatakan bahwa kalau korban Nanie hendak operasi sedot lemak minimal harus dilakukan enam bulan pasca-operasi melahirkan," kata Hartono Tanuwidjaja.
Tak menggubris pernyataan sang dokter kandungan, Nanie pun konsultasi di dua klinik berbeda.
Hal itu dilakukan Nanie karena berambisi melakukan sedot lemak demi penampilannya.
"Keesokan harinya 6 Oktober 2023, Nanie ternyata melakukan konsultasi ke dua klinik. Dari dua konsultasi yang berbeda, ternyata salah satu dokter bernama dr Danu menyatakan sanggup untuk melaksanakan operasi sedot lemak meskipun Nanie baru melahirkan dua bulan," imbuh Hartono Tanuwidjaja.
Saat datang ke klinik kawasan Cipete itu, Nanie ditemani rekannya, Erika.
Lega akhirnya bisa sedot lemak, Nanie pun bersemangat kala dokter di klinik tersebut menjelaskan operasi.
Terlebih sang dokter bernama Danu itu menonjolkan keunggulan sedot lemak di kliniknya.
"Saat konsultasi, dr Danu hanya menunjukkan tablet mengenai prosedur operasi sedot lemak, dia bilang operasi sedot lemak operasi yang ringan, bahkan pasien dengan bius lokal bisa sambil main HP. Di situ yang membuat Nani tertarik melakukan sedot lemak," kata Hartono Tanuwidjaja.
Akhirnya setuju dengan prosedur operasi, Nanie pun sempat bertanya soal pilihan bagian tubuh yang akan dioperasi sedot lemak.
Namun saat itu pihak klinik mengurai janji manis ke Nanie hingga membuat sang artis tertarik.
"Nanie memberikan DP Rp10 juta. Jadwal pertama yang diajukan tanggal 6-7 November 2023. Nanie, 9 Oktober 2023, bertanya 'apa enggak apa-apa kalau sekalian paha dan perut?'. Dijawab oleh staf klinik 'kalau lipo baiknya sekalian karena recoverynya lama tiga hari'. Jadi dari pihak klinik tidak memikirkan resiko," pungkas Hartono Tanuwidjaja.
Tak berselang lama, pihak klinik pun menghubungi Nanie agar mempercepat operasi sedot lemaknya.
Baca juga: Pilu Mahasiswi Jadi Rangka usai 2 Minggu Hilang, Jasad Ditinggal Pelaku di Semak-semak, Buta Harta

Alhasil klinik memberikan tanggal 21 Oktober agar Nanie melakukan operasi.
"Sudah dikonfirmasi oleh dokter, jika (Nanie masih) menyusui tidak apa-apa dan aman melakukan tindakan operasi. Artinya dari klinik memberikan jaminan bahwa operasi ini aman," ungkap Hartono Tanuwidjaja.
Tiba di tanggal 21 Oktober 2023, Nanie pun bertemu dengan dr Danu.
Di momen pertemuan itu, Nanie ditawari tambahan titik sedot lemak di tubuhnya.
Namun Nanie harus membayar Rp100 juta lagi.
Alhasil Nanie harus membayar total Rp300 juta untuk sedot lemak.
"Pada saat Nanie datang tanggal 21 Oktober, apa yang udah disepakati harga operasi sedot lemak sebesar Rp200 juta itu ternyata berubah. Karena dr Danu menawarkan mau enggak diajukan operasi tambahan di dua titik di bokong dan pinggang belakang. Korban diminta dana Rp100 juta jadi Rp300 juta. Tapi tidak dijelaskan resiko dan teknisnya," jelas Hartono Tanuwidjaja.
Mendengar tawaran tersebut, Nanie pun menghubungi suaminya, James.
Hingga akhirnya, Nanie pun setuju dan membayar lunas biaya operasi sebesar Rp300 juta tersebut.
Dari cuplikan kronologi di atas, Hartono mengurai sederet kejanggalan.
Pertama, Hartono menyoroti aksi klinik yang tidak mengurai resiko sedot lemak kepada Nanie yang baru saja melahirkan.
Selain itu, Hartono juga mengungkap kejanggalan soal kode etik klinik yang tidak mengabari keluarga kandung Nanie.
Sebab tindakan operasi yang dilakukan Nanie adalah selama lima jam.
"Kalau pasien mau menjalani operasi apalagi pembiusan lima jam, harus ada dokter lain yakni dokter anastesi. Tapi dari awal korban tidak diinfo. Perubahan waktu operasi dari dua jam menjadi lima jam, seharusnya kan wajib ada persetujuan dari keluarga terdekat, dari suami atau keluarga kandung, tapi ini enggak ada," ujar Hartono Tanuwidjaja.
Hingga akhirnya, akibat deret kejanggalan itu, sebuah malapetakan menimpa Nanie.
Sekira pukul 17.49 Wib, James dihubungi pihak klinik karena kondisi Nanie tak stabil saat operasi sedot lemak.
Alangkah terkejutnya James saat ia tiba di rumah sakit, istrinya sudah meninggal dunia.
"17.49 Wib James diminta menyusul ke RS dr Soeyoto. Pada saat itu yang bersangkutan (James) mendapatkan info dari dokter yang menyatakan bahwa korban Nanie sudah meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit," pungkas Hartono.
Baca juga: Kisah Pilu Evakuasi Pasien RS Al-Shifa Gaza, Diperintah Israel, Lambaikan Kain Putih Sepanjang Jalan
Namun menurut kesaksian klinik, Nanie meninggal dunia di rumah sakit.
"Keterangan dokter jaga di rumah sakit sangat berbeda dari keterangan dr Danu yang menyatakan korban mengalami ketidakstabilan sehingga perlu dibawa ke rumah sakit dan diberi infus oksigen. Satu menyatakan udah meninggal, satu masih hidup," sambung Hartono.
Kasus kematian Nanie hingga kini masih diselidiki pihak kepolisian.
Untuk diketahui, Nanie adalah bintang film yang pernah tenar di tahun 2009.
Berperan sebagai Dinar di film Air Terjun Pengantin, Nanie beradu peran dengan artis Tamara Bleszynski.
Selesai film tersebut, nama Nanie tenggelam.
Namun di tahun 2020, sosok Nanie Darham kembali disorot karena kasus peredaran narkotika jenis kokain.
Di sisi lain, duka mendalam juga dirasakan oleh keluarga anggota TNI di Palembang.
Anggota TNI tersebut dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan.
Namun, keluarga korban tak percaya dan menyebutkan hal janggal kematian sang TNI.
Nasib malang ini tengah menimpa Prada Jefriando Simatupang (23) yang bertugas di Batalyon Raider 200.
Prada merupakan anggota TNI di Palembang, Sumatera Selatan.
Sosoknya menjadi perhatian publik lantaran keluarga merasa kematiannya tidak wajar.
Ya, Prada meninggal dunia setelah tiga hari koma akibat kecelakaan lalu lintas.
Ayah korban, El Simatupang menjelaskan kronologi dan keanehan yang ada.
Prada Jefriando Simatupang pulang ke rumah pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat itu, Prada Jefriando meminta izin untuk keluar malam mengajak pacarnya untuk nongkrong di sekitar kawasan Kambang Iwak Palembang.
Namun, Prada Jefriando diminta sang ayah untuk istirahat saja di rumah.
"Jam delapan malam dia pamit keluar mau ajak pacarnya keluar nongkrong. Saya minta dia istirahat saja di rumah. Ketika sedang istirahat terdengar HP dia itu berdering terus artinya dia masih di rumah," ujar El saat ditemui TribunSumsel.com di rumah duka yang berlokasi di Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Palembang, Rabu (15/11/2023).
Baca juga: Sosok Oknum TNI Tega Bunuh Istri, Bakar Jasad Dibantu Selingkuhan di Bangkalan, Sempat Diracun

Lebih lanjut dikatakan EL, tanpa sepengetahuannya ternyata sang anak keluar rumah.
Setelah ditelusuri, dia bertemu dengan salah seorang teman satu leting dan saudaranya yang merupakan seorang warga sipil.
"Ternyata sekitar pukul 01.00 WIB malam dia ini diam-diam keluar rumah, ditelpon temannya untuk ketemuan. Ternyata dia mengajak pacarnya pergi nongkrong dan lalu mengantar pacarnya pulang sekitar pukul 23.00 WIB, " katanya.
Keesokan harinya, sekitar pukul 06.00 pagi, El diberi kabar anaknya dilarikan ke rumah sakit AK Gani dan keadaan sedang koma.
Terhitung tiga hari di rumah sakit dalam keadaan koma, korban akhirnya meninggal dunia pagi ini di rumah sakit.
"Setelah kami telusuri lagi dari keterangan kakak kawan satu letting-nya meninggalkan anak kami bersama seniornya di sebuah cafe di Jalan Radial. Belum tahu apa memang janjian dengan seniornya atau gimana, " katanya.
Kata EL, kesatuan tempatnya mengabdi sudah mencari tahu lewat CCTV di simpang Charitas dan terlihat ada kemacetan.
Kendati begitu, dari situ ada indikasi Prada Jefriando mengalami kecelakaan.
Namun pihak keluarga merasa janggal, sebab meski tubuh Prada Jefriando ada luka di dagu, lecet pipi, dan kepala namun kondisi sepeda motornya tidak mengalami kerusakan sama sekali.
"Kami lihat motornya tidak ada kerusakan, mulai dari spakbor dan lain-lain. Hanya lecet sedikit bagian lampu dan pijakan kaki yang bagian karetnya lepas, " katanya.
Keluarga berharap kasus ini bisa terungkap, jika ini ternyata ada tindak kriminal harus diperhatikan dan diungkap.
Baca juga: Nasib Menyedihkan Kuli Bangunan di Bondowoso, Korban Salah Tangkap Polisi: Kepala Saya Dipukul

"Kami harap dari Kodam II Sriwijaya lebih memperhatikan kasus ini. Jangan seolah-olah ini hanya ada lakalantas, " jelasnya.
Di sisi lain, TribunSumsel.com berhasil menghubungi Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto.
Rohyat menjelaskan kematian Prada Jefriando.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, Rohyat mengatakan, meninggalnya Prada Jefri Ando Simatupang karena kecelakaan tunggal yang dialami korban.
Hal ini disampaikan Rochyat, setelah Den Intel Kodam II/Swj melakukan pemeriksaan dan memanggil para saksi yang berada di TKP (tempat kejadian perkara), pada saat laka lantas tersebut terjadi.
"Korban meninggal dunia murni lakalantas tunggal, jadi bukan karena pengeroyokan ataupun penganiayaan," ungkap Rohyat.
Lanjutnya, setelah dilakukan investigasi dan sekaligus pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh Den Intel Kodam II/Swj tersebut.
"Jadi dari keterangan para saksi itu, disimpulkan bahwa korban ini meninggal setelah mengalami lakalantas tunggal," tutupnya.
----
Berita Madura dan berita seleb lainnya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
artis cantik
Nanie Darham
operasi sedot lemak
malpraktik
Nanie Darham meninggal
TribunMadura.com
Tribun Madura
berita seleb terbaru
Respon Terbaru Sal Priadi soal Royalti Lagu yang Jadi Polemik: Harus Diselesaikan |
![]() |
---|
Cara Putar Lagu Tanpa Kena Royalti di Tempat Usaha, Ahmad Dhani Buka Suara: Yang Berminat DM |
![]() |
---|
Ashanty Tutup 15 Toko Kuenya, 200 Karyawannya Kena Dampak: Tidak Ada |
![]() |
---|
Sosok Erika Carlina, Aktris yang Ngaku Hamil di Luar Nikah, Siapa Ayah Biologis Sang Anak? |
![]() |
---|
Berniat Baik Ingin Ketemu Gala, Mayang Kena Semprot Ibu Fuji, Chat Terbongkar: Kami Tak Punya Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.