Berita Viral
Bak Tak Salah, Pelaku Rudapaksa Santai Ngerokok saat Digiring Polisi, ‘Sok Nyebut’ Ditanyai Tabiat
Pelaku rudapaksa ini tampak santai bak tak bersalah saat digiring polisi. Korban merupakan anak kandungnya sendiri.
Penulis: Olga Mardianita Afifa | Editor: Mardianita Olga
TRIBUNMADURA.COM - Pelaku rudapaksa ini tampak santai seolah-olah tak bersalah saat digiring polisi.
Terlebih korban rudapaksa merupakan anak kandungnya sendiri hingga hamil dan trauma.
Saat ditangkap polisi, dia malah santai merokok.
Tak hanya itu, saat ditanya tabiatnya terhadap korban, dia ‘sok nyebut’.
Untuk diketahui sebelumnya, kejadian mengenaskan ini terjadi di Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Baca juga: Pria Ngaku Lelah Tiap Hari Kerja Serabutan, Kini Mantap Jadi Relawan di Gaza, demi ‘Kemanusiaan’
Secara tega, seorang ayah rudapaksa anak kandungnya sendiri hingga hamil dan trauma.
Pelaku juga disebut mengancam sang istri jika melaporkan tabiatnya ke polisi.
Namun, polisi telah berhasil menangkap pelaku berinisial MN di rumahnya, Selasa (28/11/2023).
Proses penangkapan pun viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, lagak santai pelaku terekam.
Terlihat MN tampak sangat tenang saat didatangi polisi dan aktivis kemanusiaan.
MN bahkan dengan santai merokok saat digiring polisi keluar dari rumahnya.
Di video tersebut terlihat aktivis kemanusiaan, Novi Pratiwi melontarkan beberapa pertanyaan kepada MN.
"Kenapa ada ancaman mau dibunuh istrinya?" tanya Novi Pratiwi.
Seperti tak bersalah dia seolah kaget sampai spontan beristighfar.
Sontak reaksi MN, mengundang amarah orang-orang yang di TKP.
"Astagfirullah," kata MN.
"Enggak usah sok nyebut Pak," celetuk seorang pria yang kesal mendengar ucapan MN.
Baca juga: Ibu Tiri Tega Aniaya Balita di Depan Tetangga, Pak RT Bersaksi ‘Jedotin ke Lantai’, Anak Ogah Pulang

Tabiat MN terkuak setelah korban bercerita kepada guru bimbingan konseling di sekolahnya.
Hal ini diungkap oleh S, ibu korban.
"Aku tahu dari guru BK. Dia cerita ke guru BK bukan sama saya," kata ibu korban berinisial S kepada wartawan via TribunJakarta.com, Rabu (29/11/2023).
Korban mengaku telah dirudapaksa ayahnya sejak kelas IX (SMP).
Bahkan terhitung, aksi bejat ayahnya berlangsung sudah sebanyak 18 kali.
S menjelaskan, pertama kali korban diperkosa saat pulang sekolah. Kala itu, MN bangun tidur dan minta dibuatkan kopi.
Lalu, saat kondisi berdua, MN mengunci pintu rumah.
"Dia langsung kunci pintu. Kuncinya ditaruh di kantong. Dan dia nyamperin anak saya," kata S, Rabu (29/11/2023).
Lanjutnya, putri sulungnya sempat berontak dan menolak ajakan sang ayah.
Namun, ayahnya menampar dan mengancam.
Korban pun hanya bisa pasrah.
Ayahnya bahkan menyuruh korban untuk bungkam.
Persetubuhan terus berlanjut hingga putrinya hamil.
Pemerkosaan tersebut akhirnya terungkap saat bimbingan konseling di sekolah.
Korban pun membuat pengakuan kepada gurunya.
Sang ibu pun syok usai mengetahui itu.
Ia pun menanyakan langsung ke putrinya.
Korban mengaku kepada ibunya bahwa ia hamil karena disetubuhi ayah kandungnya sesaat pulang sekolah.
Sementara itu, korban telah melahirkan bayinya, Jumat (1/12/2023) pagi.
Dikutip dari kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi via TribunJakarta.com, korban melahirkan bayi laki-laki melalui proses pervaginam.
Baca juga: Sudah Hamili Anak Sambungnya, Ayah Tiri di Sidoarjo Ini Siksa korban, Dirantai di Kaki dan Tangan

"Pas lahir alhamdulillah normal," kata Pratiwi Noviyanthi.
"Berat 2,5 kilogram dengan panjang 48 sentimeter," ucap dia.
Kamis (30/11/2023) malam, Pratiwi diinformasikan oleh ibu korban bahwa anaknnya mengalami kontraksi.
Korban pun dibawa ke RSUD Pesanggrahan untuk dilakukan pengecekan.
Namun, dokter menjelaskan kontraksi yang dialami korban karena shock.
Setelahnya, korban kembali ke rumahnya yang berada di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Jumat (1/12/2023) sekira pukul 03.00, ia diberi kabar lagi dari ibu korban bahwa putrinya kembali mengalami kontraksi yang berbeda dengan awal.
"Sepertinya sudah mau lahiran. Kami datang ke Pondok Aren kemarin,"
"Kami jemput dan antar ke rumah sakit terdekat. Dia sudah lemes,” ucapnya.
Setiba di rumah sakit, korban langsung dilakukan pengecekan hingga akhirnya melahirkan.
“Lahiran tadi jam 07:00 WIB. Alhamdulillah normal,"katanya.
Sementara itu, pasangan suami dan istri kompak menutupi rudapaksa yang dialami anak kandungnya sendiri.
Tak ayal, pelaku rudapaksa adalah ayah dari korban.
Ayah korban sudah melakukan perbuatan keji ini selama 3 tahun.
Namun, istrinya yang tahu hanya terdiam tanpa melaporkan ke polisi.
Tak hanya itu, istri pelaku juga membantu menggagalkan kandungan sang anak.
Diketahui, peristiwa nahas tersebut terjadi di Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Pasutri menjadi tersangka atas kasus rudapaksa yang dilakukan kepada anaknya sendiri.
Pasutri tersebut yakni suami berinisial BA (46) dan istri AD (45).
BA dilaporkan telah melakukan rudapaksa kepada putrinya yang masih berusia 16 tahun.
Sementara AD sebagai seorang ibu mengetahui hal tersebut dan memilih membiarkannya.
Menurut paparan Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, Iptu Heru Anggoro, kelakuan keji itu dilakukan selama tiga tahun.
BA akan mengancam korban dengan kekerasan bahkan seringkali menggunakan golok atau parang.
Alih-alih memberikan perlindungan, AD justru membiarkan perangai BA.
Alasannya, BA berulang kali mengancam akan bunuh diri.
"Pelaku ini sempat mengancam akan bunuh diri, jadi istrinya mengaku tidak bisa hidup tanpa suaminya," kata Heru.
Hal itu juga diakui langsung oleh AD.
Dia khawatir suaminya akan mengakhiri hidup.
Baca juga: Pengakuan Penggali Kubur Dengar Suara Ledakan saat Makamkan Soeharto: Hantaman Linggis Ketiga, Duarr

"Saya sudah ingatkan berapa kali, tapi dia (suami) sering ngancam mau bunuh diri, pernah mau bunuh diri minum racun, saya pernah ingatkan tapi," ujar AD saat ditanya.
Lebih lanjut, dari hasil pemeriksaan, AD tak hanya diam.
Dia turut berperan menggugurkan kandungan korban.
Ya, berkat pemerkosaan yang dilakukan berkali-kali oleh ayahnya, korban sempat hamil dua kali.
Kehamilan kedua gugur lantaran AD memberinya jamu-jamuan.
Sementara obat keras diberikan BA agar kandungan pertama korban tak bertahan.
"Korban hamil dua kali akibat perbuatan sang ayah, pada kehamilan pertama, ayahnya memberikan obat keras agar kandungan korban gugur. Lalu, pada kehamilan kedua, sang ibu yang memberikan korban jamu - jamuan agar kehamilan korban gugur," ungkap Iptu Heru, seperti dilansir TribunMadura.com dari TribunPontianak.co.id, Sabtu (18/11/2023).
Penderitaan korban berakhir setelah memberanikan diri mengadu ke kakaknya.
Mengetahui hal itu, kakak korban membuat laporan ke Polsek Terentang, kemudian Polsek berkoordinasi dengan unit PPA Satreskrim Polres Kubu Raya menangkap pelaku.
----
Berita Madura dan berita viral lainnya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
rudapaksa
ayah rudapaksa anak kandung
TribunMadura.com
Tribun Madura
berita viral
Tangerang Selatan
viral di media sosial
'Saya Sebenarnya Enggak Kuat' Ucapan Yai Mim saat Hendak Jalani Pemeriksaan Kepolisian |
![]() |
---|
Viral Pak Dokter Dilabrak Istri saat Selingkuh, Berawal dari Saran Poligami, Ngaku Sudah Talak |
![]() |
---|
Awalnya Petantang-Petenteng Ngaku Polisi, Pencuri Ini Berakhir Nangis Dikepung Warga Mau Beraksi |
![]() |
---|
Pemicu Polisi Berpangkat Aiptu Nekat Jambret Kalung Emas Pedagang |
![]() |
---|
Petaka di Balik Nasi Goreng MBG, Puluhan Siswa hingga Guru Keracunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.