Berita Terkini Jawa Timur

Gus Kikin Masuk Usulan Calon Ketua PWNU Jatim: Cukup Kuat

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru saja menggelar rapat pleno untuk menentukan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni
Pengasuh Ponpes Tebuireng, Gus Kikin 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru saja menggelar rapat pleno untuk menentukan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Rabu (3/1/2023).

Dalam pertemuan ini, PBNU mendengar aspirasi dari Jawa Timur.

"Hasil dari pertemuan ini, Ketua PWNU Jatim berasal dari PBNU."

"Nanti akan ada struktur di PBNU yang akan ditugaskan," kata Ketua PBNU KH Akh Fahrur Rozi dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (3/1/2023).

Ulama yang dikenal dengan panggilan Gus Fahrur tersebut menjelaskan, keputusan ini diambil dengan mendengarkan usulan dari Rois Syuriah PWNU Jatim.

"Ternyata, Syuriah menyerahkan kepada PBNU," kata Gus Fahrur.

Dalam pertemuan tersebut, PBNU lantas menginventarisir sejumlah nama yang berpotensi untuk ditugaskan menjadi Ketua PWNU Jatim.

Setelah mendengarkan usulan tersebut selanjutnya PBNU menggelar pembahasan selama sepekan.

"Paling lama dua pekan, sudah ada nama yang akan disampaikan melalui rapat pleno."

"Juga disertai dengan Surat Keputusan (SK) tentunya," kata Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang ini.

Lantas siapa yang diusulkan dalam pembahasan tersebut? Gus Fahrur menjawab diplomatis sembari melempar candaan.

"Ada beberapa usulan. Nama saya juga. Tapi, kalau (nama) saya ada kan bisa jadi (usulan) guyon. He he he," katanya berseloroh disertai tawa.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua PBNU Umarsyah menegaskan pengambilan keputusan soal Ketua PWNU Jatim yang baru tak mundur dari jadwal, Rabu (3/1/2024).

Sebab menurutnya, rapat PBNU tersebut memang mengagendakan mendengarkan nama yang diusulkan PWNU Jatim.

Usulan tersebut tak lantas diputus di hari yang sama.

"Bukan mundur. Memang, yang punya hak untuk memutuskan kan Syuriah (PBNU). Tanfidziah hanya mengusulkan," kata Umarsyah menjelaskan.

"Sehingga, hari ini memang agendanya untuk menerima info, laporan kondisi, termasuk juga kaitannya dengan aspirasi yang masuk."

"Nah, dari sana kemudian ditampung, dirumuskan dan (keputusan) akan disampaikan melalui rapat gabungan antara Tanfidziah dan Syuriah minggu depan," kata Umarsyah.

Soal nama yang masuk dalam usulan, Umarsyah mengungkapkan bahwa Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin masuk di dalamnya.

"Kalau aspirasi dari bawah, Gus Kikin cukup kuat," katanya.

Gus Kikin saat ini memang menjadi salah satu Ketua PBNU, sama seperti Gus Fahrur maupun Umarsyah.

Kiai yang juga dikenal sebagai pengusaha minyak dan gas bumi tersebut juga memiliki ikatan keluarga dengan KH Anwar Manshur, Pengasuh Tertinggi Pondok Pesantren Lirboyo sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jatim saat ini.

Menurut Umarsyah, masuknya nama Gus Kikin tersebut merupakan usulan yang datang dari Pengurus Cabang (PC) NU tingkat kabupaten/kota dan beberapa pesantren.

"Seluruh aspirasi ini yang kemudian didengar untuk selanjutnya di-collect," tandas pria yang juga ditugaskan PBNU sebagai Ketua PCNU Surabaya ini.

Selain usulan dari bawah, ada sejumlah kriteria lain yang akan menjadi pertimbangan PBNU.

Di antaranya, memiliki kapabilitas sebagai pemimpin organisasi.

"Prinsipnya, bisa menjaga kinerja PBNU dalam melayani umat serta menjalankan peran dan fungsinya. Sehingga, ini memang harus segera diisi," katanya.

Dengan kekosongan posisi Ketua PWNU selama sepekan kedepan, roda organisasi akan dijalankan pengurus lainnya.

"Insya Allah tidak akan terganggu," katanya.

"Mekanisme sudah jalan. Ini kan bukan organisasi baru melainkan sebuah organisasi yang sudah punya sistem. Sementara bisa berjalan."

"Toh ada Rais Syuriyah sebagai pengambil keputusan. Sedangkan sebagai pelaksana kan ada Sekjen bersama Ketua-Ketua yang lain," katanya.

Umarsyah mengungkapkan, PBNU juga akan terus memantau kinerja organisasi di PWNU Jatim. "Memang sebaiknya itu (Ketua PWNU) harus diisi," katanya.

"Sedangkan untuk pengisian ini, Syuriah wilayah (PWNU) sudah menyerahkan ke PB."

"Sedangkan untuk PB, keputusan finalnya ada di Rais 'Aam (Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar)," katanya.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberhentikan KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.

Menurut Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni, pemberhentian merupakan masalah internal organisasi.

Pasca pemberhentian tersebut, kini PBNU sedang melakukan proses untuk mengisi Ketua PWNU Jatim. Setelah mendengarkan rapat hari ini, Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar akan memutuskan nama tersebut. (bob)

Ikuti berita seputar Jawa Timur

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved