Berita Bangkalan
Rute Bus Trans Jatim Bangkalan-Bungurasih, Penumpang Cukup Bayar Rp 5 Ribu
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur memperluas layanan bus Trans Jatim dengan trayek Bungurasih-Bangkalan sebagai rute bus koridor V.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur memperluas layanan bus Trans Jatim dengan trayek Bungurasih-Bangkalan sebagai rute bus koridor V.
Sebelumnya, rute bus koridor IV telah ditetapkan dengan melayani perjalanan Terminal Bunder Gresik-Terminal Paciran Lamongan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan, Moawi Arifin mengungkapkan, prioritas Bangkalan sebagai koridor V bus Trans Jatim merupakan langkah strategis dan memiliki peluang signifikan terhadap terjadinya perubahan urbanisasi penumpang dalam memanfaatkan transportasi umum.
Untuk penumpang kategori umum dari Terminal Bungurasih ke Terminal Tipe B di Bangkalan atau sebaliknya, masyarakat tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Ongkos jauh-dekat penumpang umum bus Trans Jatim senilai Rp 5 ribu dan pelajar atau mahasiswa hanya sebesar Rp 2.500.
“Logikanya dari Bangkalan sini ke Terminal Bungurasih hanya Rp 5 ribu, kalua naik sepeda motor kebutuhan BBM nya saja sekitar Rp 25 ribu, belum tenaga dan capek di jalan. Dengan subsidi Pemprov Jatim melalui program bus Trans Jatim, pastinya akan memicu pertimbangan-pertinbagan dari masyarakat untuk cost transportasi,” ungkap Moawi kepada Tribun Madura, Kamis (18/1/2024).
Baca juga: Bus Trans Jatim Tak Turun Terminal Purabaya, Banyak Penumpang Kecele: Terlanjur Langganan
Dari Terminal Purabaya atau Bungurasih di Sidoarjo, sebanyak 15 bus Trans Jatim koridor V tidak melintasi jalur-jalur protokol di Kota Surabaya. Melainkan langsung masuk tol dari Bundaran Waru dan keluar di Jalan Jakarta kawasan Tanjung Perak.
Selain untuk menghindari jalur-jalur macet, keberadaan bus-bus Trans Jatim dengan rute Bungurasih-Bangkalan tidak berdampak terhadap eksistensi angkutan umum termasuk bus kota yang ada di Kota Surabaya.
Dijadwalkan, layanan transportasi rute koridor V Terminal Bungurasih-Terminal Tipe B Bangkalan akan dimulai pada Oktober 2024 mendatang.
“Trayek bus Trans Jatim Koridor V itu meliputi Terminal Bungurasih lalu masuk dan keluar tol di Jalan Jakarta (Perak) Surabaya, Sidorame, sidorame, simpang empat Kapasan, dan lanjut masuk Jembatan Suramadu. Titik baliknya di terminal tipe B di Bangkalan,” pungkasnya.
Sementara itu, seusai ditetapkan dalam rute koridor V Trans Jatim, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bangkalan mulai mematangkan pemetaan trayek, titik-titik simpul penumpang sebelum akhirnya ditetapkan sebagai transit moda atau halte untuk 15 bus Trans Jatim yang melayani perjalanan Bangkalan-Bungurasih.
Kepala Dishub Bangkalan, Moawi Arifin mengungkapkan, secara garis besar pihaknya sudah mengetahui sesuai informasi dari dishub provinsi terhadap program Trans Jatim.
Karena itu Dishub Bangkalan akan melakukan revitalisasi total trayek untuk mengintegrasikan dengan trayek bus Trans Jatim yang telah disusun oleh Dishub Provinsi Jawa Timur sehingga bisa terkoneksi ke seluruh wilayah di Kabupaten Bangkalan.
“Sekarang ini kami tengah melakukan pemetaan, melakukan survey, mengkaji sebelum muncul penetapan transit moda (halte)."
"Secara letak geografis dari jalur trayek, ada titik-titk simpul, persimpangan yang harus kami pertimbangkan mengacu terhadap faktor kebutuhan, dari segi efisiensi, jarak juga antara penetapan trayek itu menjadi pertimbangan teknis,” ungkap Moawi kepada Tribun Madura, Kamis (18/1/2024).
Sekedar diketahui, Trans Jatim adalah sistem layanan transportasi umum berupa bus pada jaringan antar kota/kabupaten dalam satu lingkup wilayah aglomerasi perkotaan d Jawa Timur seperti Gerbangkertasusila.
Dishub Provinsi Jawa Timur memperluas layanan bus Trans Jatim dengan trayek Terminal Bungurasih-Terminal Tipe B di Bangkalan sebagai rute bus koridor V.
Sebelumnya, rute bus koridor IV telah ditetapkan dengan melayani perjalanan Terminal Bunder Gresik-Terminal Paciran Lamongan.
Dua koridor ini dijadwalkan akan mulai dioperasikan pada Oktober 2024 mendatang.
Moawi menjelaskan, Dishub Bangkalan masih perlu melakukan pemetaan pembagian trayek sesuai wilayah di Kabupaten Bangkalan.
Seperti Bangkalan sisi selatan bagian barat harus dibagi berapa trayek, Bangkalan sisi timur bagian selatan harus dipetakan ada berapa trayek, Bangkalan bagian tengah sisi timur dibuat berapa trayek, Bangkalan sisi utara bagian timur, begitu juga Bangkalan utara bagian barat termasuk di wilayah Kota Bangkalan.
“Semisal warga penumpang dari Kamal, lebih jauh mana dia ke Terminal Tipe B (Kota Bangkalan) dengan trayek Trans Jatim."
"Itu yang nanti menjadi pertimbangan teknis untuk pemetaang soal penempatan transit moda atau halte yang kami komunikasikan."
"Sehingga menjadi pertimbangan teknis sesuai kebutuhan dan bisa diintegrasikan dengan Dishub Jatim,” jelasnya.
Ia berkeyakinan di era digitalisasi informasi seperti saat ini, Trans Jatim yang berbasis digital akan melecut perubahan besar-besaran terhadap masyarakat Bangkalan yang masuk Gerbangkertasusila.
Sebagaimana yang tergambar dalam program Trans Jakarta-Bogor yang masih satu aglomerasi Jabotabek.
“Masyarakat Bangkalan pengguna jasa bus Trans Jatim dengan mudah memantau pergerakan bus melalui ponsel, bisa juga dipantau di halte."
"Artinya transportasi publik berbasis digital dengan layanan efektif, efisien, terjadwal, dan murah, saya yakin masyarakat akan beralih ketika mampu memberikan layanan ketepatan waktu, kenyamanan, dan pergerakan bus bisa terpantau,” pungkasnya.
Sementara Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bangkalan, Mulyadi mengungkapkan, pihaknya saat ini memang tengah mengintensifkan koordinasi dengan Dishub Bangkalan untuk penyesuaian trayek baru mengikuti alur trayek Trans Jatim.
Sehingga nantinya tidak merugikan para pengusaha angkutan di Kabupaten Bangkalan.
“Memang komentar di luaran kan begitu, dengan kehadiran Trans Jatim ini nampaknya akan mengganggu eksistensi angkutan umum di Bangkalan."
"Namun tidak demikian, malahan memberikan suatu peluang melalui simpul-simpul baru, kalau mempertahankan trayek lama malah mengganggu sehingga harus dilakukan revitalisasi trayek,” ungkap Mulyadi kepada Tribun Madura.
Ia menjelaskan, direncanakan pemberlakuan trayek nantinya disesuaikan dengan KTP masing-masing pengusaha trayek, disesuaikan dengan domisili pemilik angkutan umum.
Semisal pemilik angkot berdomisili di Kecamatan Labang, makan akan disesuaikan dengan trayek di Labang,
“Pantauan kami di titik simpul Tangkel (pintu akses Suramadu, penumpang dari Bungurasih Tujuan Bangkalan cukup banyak. Bahkan sampai jam 21.00 masih ada penumpang yang menunggu bus,” jelasnya.
Mulyadi berharap,keberadaan Trans Jatim bisa mengakomodir kebutuhan layanan transportasi massal masyarakat Bangkalan pengguna jasa transportasi.
Sehingga para penumpang tidak perlu berlama-lama menunggu angkutan umum di Tangkel.
“Mungkin nanti aka nada timer pemberangkatan, angkot maupun bus Trans Jatim maksimal 20 menit harus berangkat, tidak menunggu penumpang penuh,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Respon Travel Haji di Bangkalan Soal Transformasi BP Haji ke Kementerian: Tak Ada Penyelewengan |
![]() |
---|
Tenaga Kerja dari Luar Daerah Melimpah, Disperinaker Bangkalan Beri Warning ke Pelaku Usaha Besar |
![]() |
---|
Bangkalan Waspada Campak, Serang 50 Anak, 1 Balita Persiapan Rujuk ke Surabaya |
![]() |
---|
Sumenep KLB Campak, Bangkalan Awasi Balita yang Belum Divaksin di 18 Kecamatan |
![]() |
---|
Berakreditasi Unggul, 14 Program Studi di Universitas Trunojoyo Madura Berstandar Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.