Berita Terkini Pamekasan

Perputaran Uang Jual Beli Tembakau di Pamekasan Tembus Rp 2 Triliun dalam 3 Bulan

Transaksi jual beli tembakau di Kabupaten Pamekasan, Madura bisa dibiilang cukup fantastis.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
PANEN TEMBAKAU - Warga Pamekasan hendak menjual hasil panen tembakaunya yang sudah dirajang kering ke gudang, Selasa (9/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Transaksi jual beli tembakau di Kabupaten Pamekasan, Madura cukup fantastis. 

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan mencatat adanya perputaran ekonomi sekitar Rp 2 triliun saat musim jual beli tembakau di kabupaten setempat. 

Perputaran uang sebanyak itu terjadi saat musim panen jual beli tembakau tahun 2024 lalu.

Sementara perputaran uang jual beli tembakau tahun 2025 ini masih belum dianalisa karena proses jual beli tembakau masih berlangsung. 

Analis Perdagangan Disperindag Pamekasan, Ahmad Firman Hidayat mengaku wajib mengetahui proses tata niaga tembakau yang terjadi di Pamekasan

Alasannya ketika selesai musim panen, pihaknya akan menghitung proses transaksi yang terjadi selama musim panen tembakau tahun 2025.

Baca juga: Merananya Nasib Petani Tembakau di Pamekasan, Tembakau Dibeli di Bawah Biaya Pokok

“Seperti tahun 2024 kemarin, kita menghitung transaksi jual beli tembakau hampir lebih Rp 2 triliun. Ini hanya berlangsung tiga bulan,” kata Ahmad Firman Hidayat, Selasa (9/9/2025). 

Menurut Firman, transaksi jual beli tembakau di Pamekasan sangat potensial di bidang ekonomi.

Mengacu dari ini, Pemkab Pamekasan sangat fokus memperhatikan komoditas tembakau

Setiap musim panen tembakau, dia mengaku wajib menganalisis potensi ekonomi di bidang jual beli tembakau tersebut. 

“Analisis ini kami lakukan pasca pembelian tembakau. Nanti kita sudah tahu data dari setiap gudang atau pabrikan mengenai jumlah pembelian tembakau di Madura,” ungkap Firman. 

Penuturan Firman, rerata transaksi jual beli tembakau di Pamekasan saat dihitung kasaran mencapai Rp 2 triliun. 

Namun dimungkinkan angka ini bisa lebih karena tahun 2024 kemarin, dia hanya menghitung harga rata-rata.

“Rata-rata harga di setiap gudang kita ambil, lalu dikalikan dengan berapa pembelian yang terjadi sejumlah gudang itu,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved