Berita Sumenep

Program TJSL, Airnav Indonesia Gelar Pelatihan Basic Renewable Energy untuk Warga Sumenep

Sebanyak 25 warga di Kabupaten Sumenep mendapat pelatihan khusus tentang Basic Renewable Energy atau panel surya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
TribunMadura/ Fatimatuz Zahroh
Program TJSL, Airnav Indonesia Gelar Pelatihan Basic Renewable Energy untuk Warga Sumenep 

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sebanyak 25 warga di Kabupaten Sumenep mendapat pelatihan khusus tentang Basic Renewable Energy atau panel surya.

Program ini bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perum LPPNPI (Airnav Indonesia).

Junior Manager Perencanaan & Evaluasi Program TJSL Perum LPPNPI (Airnav Indonesia) Mario Hendrawan mengungkapkan dalam menjalankan program TJSL ini pihaknya fokus pada tiga bidang, yaitu lingkungan, pendidikan serta Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

"Fokus kali ini di bidang pendidikan di Sumenep. Kami Airnav Indonesia bekerjasama dengan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya dan UPBU Trunojoyo Sumenep yang memang tujuannya pengembangan potensi masyarakat di wilayah 3T. Targetnya agar masyarakat mampu mengembangkan diri dan mampu mandiri secara ekonomi," jelas Mario lewat keterangan persnya, Sabtu (9/3/2024).

Dilanjutkan Mario, khusus program pelatihan Basic Renewable Energy dipilih karena menjadi salah satu program dari Kementerian BUMN yang bersifat suistainability atau berkelanjutan. Salah satu yang difokuskan green energy, PLTS atau panel surya. Harapannya bagi warga yang mendapat pelatihan ini agar bisa memiliki kemandirian ekonomi dengan bekerja sesuai bidangnya ataupun berwirausaha.

"Kami pilih Sumenep, pertama kami lihat kriteria 3T, Sumenep ini daerah yang paling jauh dari Surabaya yang memungkinkan disini ada potensi-potensi yang belum tersentuh. Salah satunya energi surya terbarukan dan ada di wilayah sekitar Bandara Sumenep," katanya.

Mario juga mengingatkan kepada warga yang dipilih mendapat pelatihan ini dapat berwiraswasta dan mandiri. Karena masih banyak potensi lainnya yang bisa dikembangkan sehingga bisa membangkitkan kemandirian ekonomi warga Sumenep.

"Bagi para siswa atau warga Sumenep setelah selesai mengikuti diklat ini agar bisa lebih mengembangkan potensinya tidak hanya tentang pelatihan yang kita berikan, tapi juga menggali potensi lebih dalam lagi agar mereka mampu mandiri dan tidak berasumsi setelah mengikuti diklat ini minta pekerjaan di bandara. Jadi mereka bisa memiliki kemandirian ekonomi," pungkas Mario.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved