Berita Sampang
Angka Kemiskinan di Sampang Meningkat, BPS: Pemicunya Harga Kebutuhan Pokok Naik
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura harus lebih optimal dalam menekan angka kemiskinandi daerah bertajuk Bumi Bahari (Sampang).
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura harus lebih optimal dalam menekan angka kemiskinan di daerah bertajuk Bumi Bahari (Sampang).
Mengapa tidak, sebanyak 221,71 jiwa di Kabupaten Sampang, masih berstatus miskin pada tahun 2024 ini.
Bahkan angka tersebut membawa Sampang menempati tertinggi penduduknya termiskin di Provinsi Jawa Timur.
Koordinator Fungsi Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang, Mita mengatakan, bahwa pada 2023, angka kemiskinan di Sampang mencapai 21,61 persen atau 221,72 jiwa.
Sedangkan tahun 2022 capai 21,61 persen atau 217,97 jiwa.
Baca juga: Terima Penghargaan Baznas RI, Pj Gubernur Jateng: Harus Lebih Memperhatikan Pengentasan Kemiskinan
"Jadi angka penduduk miskin di Sampang naik 0,15 persen atau 3,74 ribu jiwa dari tahun sebelumnya (2022)," ujarnya.
Menurutnya, faktor terjadinya kenaikan penduduk miskin di wilayah kerjanya itu karena naiknya harga kebutuhan pokok tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan pada beberapa penduduk.
Begitupun juga karena turunnya produksi padi di bidang pertanian, sebab rata - rata penduduk miskin di Sampang bekerja di sektor pertanian.
"Kenaikan angka kemiskinan menunjukkan bahwa rata - rata jarak tingkat pengeluaran per kapita perbulan penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan semakin mengecil," terangnya.
Untuk mengukur kemiskinan BPS Sampang menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar, yakni dari sisi ekonomi, juga dari sisi nilai pengeluaran kebutuhan minuman makanan yang disetorkan dengan 2100 kalori perkapita perhari.
"Kategori miskin adalah penduduk yang memiliki rata - rata pengeluaran per kapita perbulan sebesar Rp. 454.716 ribu," ungkapnya.
"Misalkan orang miskin itu dalam satu rumah tangga terdiri dari 4 orang, maka pengeluaran perbulan kurang dari Rp. 1.818 juta," imbuhnya.
Berdasarkan angka kenaikan tersebut, kata Mita pemerintah daerah perlu menambah jenis program pengentasan kemiskinan, karena tingkat kemiskinan di Kabupaten Sampang semakin beragam.
"Program kemiskinan untuk masyarakat Sampang harus ditingkatkan, untuk mengurangi angka kemiskinan," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Lakukan Gerak-gerik Misterius di Tempat Gelap, Pria Bangkalan Tak Sadar Diintai Polisi di Sampang |
![]() |
---|
Bupati Sampang Wajibkan ASN Muslim Salat Zuhur Berjamaah di Kantor: Tidak Hanya Tingkatkan Keimanan |
![]() |
---|
Bebas Narkoba, Rehabilitasi untuk Warga Binaan di Rutan Sampang Telah Dibuka: Bukan Hanya Mengurung |
![]() |
---|
Paceklik Murid karena Letaknya Terpencil, SMAN 4 Sampang Punya Cara Khusus Pacu Prestasi |
![]() |
---|
Korban Rudapaksa Gadis 17 Tahun di Sampang Diduga Dijebak, LBH: Korban Dibawa Secara Sistematis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.