Berita Surabaya

Wali Kota Eri Sebut Pemkot Surabaya Bakal Bangun Dua RSUD di 2025-2026

Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Surabaya akan semakin berjalan optimal di tahun depan.

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Januar
TribunMadura/ Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di Surabaya beberapa hari lalu. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Surabaya akan semakin berjalan optimal di tahun depan.

Rencananya, Pemkot Surabaya menyiapkan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru yang berada di dua lokasi berbeda.

Berlokasi di kawasan Surabaya Utara dan Surabaya Selatan, dua fasilitas tersebut akan menyempurnakan pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pembangunan tersebut telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.

Di dalam RPJMD tersebut, Wali Kota Eri sebenarnya merencanakan pembangunan 3 RS. Masing-masing berada di kawasan timur, selatan, dan utara. Keberadaan masing-masing RS tersebut akan menyempurnakan RSUD milik Pemkot yang berada di pusat (RSUD dr Soewandhie) dan RSUD di barat (RSUD Bhakti Dharma Husada).

Namun, dari rencana penambahan 3 RS baru tersebut, realisasi baru pada RS Surabaya Timur yang berada di kawasan di Jalan Medokan Asri Tengah, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut. Menurut Wali Kota Eri, pelaksanaan RPJMD tidak berjalan optimal karena adanya refocussing anggaran saat pandemi covid-19.

Serta, masa pemerintahannya yang berkurang dari yang seharusnya tuntas di 2026, harus selesai di 2024 karena adanya pemberlakuan UU Pilkada serentak. "Fokus kita ada di RPJMD yang tiap 5 tahunan tetapi harus terpotong dua tahun," kata Cak Eri di Surabaya, Senin (3/6/2024).

“Alhamdulilah dalam 3 tahun saja sudah membangun 1 rumah sakit di Surabaya Timur. Seharusnya kalau 5 tahun, bisa ada 3 rumah sakit yang terbangun, RSUD Lapangan Tembak (Surabaya Utara), RSUD Surabaya Timur, dan RSUD Surabaya Selatan,” kata Wali Kota Eri.

Rencananya, RS Surabaya Utara akan memanfaatkan Lapangan Tembak Kedung Cowek yang nantinya akan dialihfungsikan sebagai RS. Pada masa Covid-19, tempat ini sempat menjadi Rumah sakit darurat penanganan COVID-19 bernama RS Lapangan Tembak (RSLT) dengan daya tampung mencapai ratusan bed.

“Kami mendapatkan masukan dari beberapa pihak, jadi bentuknya (Lapangan Tembak) sangat bagus untuk membuat rumah sakit. Selain itu, kita akan bekerjasama dengan yang lainnya untuk (merevitalisasi) lapangan tembak,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Sedangkan RS Surabaya Selatan akan berada di Kecamatan Wiyung atau Karangpilang. "Sudah ada tiga pilihan tempat yang insyaallah masih kita perhitungan," kata Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 November (ITS) Jawa Timur ini.

Masing-masing RSUD tersebut nantinya akan memiliki sejumlah teknologi unggulan. Saling melengkapi antar rumah sakit, warga Surabaya tak perlu ke luar kota dalam mendapatkan perawatan secara intensif.

“Sehingga kita berharap rumah sakit di Surabaya itu lengkap, alatnya ada semuanya. Jadi apa yang tidak ada di Soewandhie akan diadakan di RSUD Surabaya Selatan, nanti yang tidak ada di RSUD Surabaya Selatan akan kita adakan di RSUD Surabaya Timur. Begitu pun sebaliknya,” tandasnya.

Pengerjaan RSUD baru itu akan dilakukan secara bertahap. Di tahun 2025, pemkot terlebih dahulu akan membangun RSUD Surabaya Selatan.

Selanjutnya, di tahun 2026, pemkot akan mulai membangun RSUD Surabaya Utara. "Anggaran 2025 sudah kita masukkan, tidak berbeda dengan RSUD Surabaya Timur,” ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved