Pilkada Kediri

Tak Dapat Rekom dari Partai Nasdem untuk Pilkada 2024, Bupati Incumbent Mas Dhito Buka Suara

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dipastikan tak mendapatkan rekomendasi untuk maju kembali di Pilkada Kabupaten Kediri 2024 dari Partai Nasdem

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Melia Luthfi Husnika
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang juga akan kembali maju di Pilkada Kabupaten Kediri 2024 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Melia Luthfi Husnika

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dipastikan tak mendapatkan rekomendasi untuk maju kembali di Pilkada Kabupaten Kediri 2024 dari Partai Nasdem.

Hal ini setelah Nasdem memberikan rekom bakal calon bupati (bacabup) untuk bos rokok Tajimas Deny Widyanarko beberapa waktu lalu.

Menanggapi tak dapatnya rekomendasi Nasdem, bupati incumbent yang akrab disapa Mas Dhito tersebut angkat suara. Mas Dhito menilai bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan.

Justru ia menganggap hal tersebut merupakan bagian dari demokrasi. Menurutnya, setiap partai berhak memberikan rekomendasi terhadap siapapun. Termasuk langkah politik yang diambil oleh Nasdem yang tak menjatuhkan dukungan kepada dirinya.

"Artinya, demokrasi di Kediri hari ini tidak berjalan secara sepihak. Bahwa ada satu partai yang sudah mengeluarkan rekomendasi, saya rasa tidak ada masalah," kata Mas Dhito, Senin (10/6/2024).

Diketahui, Mas Dhito merupakan orang pertama yang mengembalikan formulir pendaftaran bacabup ke Partai Nasdem.

DPD Nasdem pada Pilkada 2020 lalu diketahui menjadi salah satu partai pengusung pasangan Mas Dhito dan wakilnya Dewi Mariya Ulfa. Terkait keberlanjutan hubungan dengan partai yang identik dengan warna biru tersebut, Mas Dhito mengatakan bahwa dalam politik selalu dinamis.

"Saya bilang bahwa politik itu dinamis. Yg penting hubungan antar personalnya tetap harmonis," ucapnya.

Sedangkan dalam Pilkada 2024 ini, Mas Dhito berencana akan tetap menggandeng wakilnya, Dewi. Menurutnya, sampai saat ini hubungan antara keduanya masih harmonis.

"Kita lihat dinamika kedepan, kita juga mempertimbangkan pertimbangan dari tokoh agama, para masyayikh, poro alim ulama, poro gawagis, tokoh masyarakat dan para ketua-ketua partai untuk menentukan wakil bupati," jelas bupati muda 31 tahun itu.

Ditanya mengenai optimisme kemenangan di tahun ini, pihaknya juga mengembalikan sepenuhnya kepada masyarakat.

"Masyarakat memiliki kacamata tersendiri dalam menilai kinerja calon pemimpin," ujarnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved